fotosaefur/ekspres |
"Iya Mas, ini untuk kebutuhan. Dari semalam cari sampah," katanya ditemui wartawan, Rabu pagi (6/5/2019).
Saat itu, Nursodik terlihat memunguti sampah di sebelah selatan pasar Tumenggungan. Sampah-sampah itu lantas diangkut menggunakan becak tuanya yang sarat sampah. Ironisnya, turut bersamanya seorang anak berusia 5 tahun. Anak itu, tak lain anak Nursodik. Ia terpaksa memungut sampah bersama sang ayah untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari.
"Dia anak saya, ya kemana - mana ikut, dari umur 8 bulan sudah ditinggal ibunya," ungkapnya singkat.
Ya, Nursodik warga RT 3 RW 4 Desa Karangglonggong, Kecamatan Klirong itu berprofesi sebagai pemulung di kota Kebumen. Nursodik hanya memulung sampah plastik dan kertas.
Ia mengaku jika momen hari raya ini bisa mendapatkan sampah banyak. Namun sebagian besar sampah tersebut merupakan kertas dan botol plastik. Artinya, tak banyak pendapatan yang ia peroleh. "Kalaupun dapat barang yang banyak, tapi jumlah timbangan yang didapat sedikit," ungkapnya.
Meski begitu penghasilan yang ia perolah tidak menentu. Ia mengaku dalam bekerja menjadi pemulung hanya bisa untuk hidup pas - pasan. (fur)