KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kecelakaan di perlintasan kereta api masih terus saja terjadi dan menelan korban jiwa. Terbaru, seorang pengendara sepeda motor tersangkar KA Joglokerto di perlintasan tanpa palang pintu, Desa Pekunden, Kecamatan Kutowinangun, Jumat (21/6/2019).
Satu orang meninggal dalam kecelakaan ini, yakni Linbadiah (38), warga RT 1 RW 2 Desa Mekarsari Kecamatan Kutowinangun. Sementara, Tri Handayani (28), yang juga tetangga Linbaidah.
Kapolres Kebumen, AKBP Robertho Pardede, melalaui Kapolsek Kutowinangun, IPTU Sugiyanto SH, membenarkan peristiwa tersebut. Musibah berawal saat kedua orang tersebut mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna merah dengan nomor polisi AA-6816-SD datang dari arah Utara. Linbadiah berada di depan sementara Tri Handayani membonceng di belakangnya.
Di saat bersamaan melaju dari arah Barat kereta Joglokerto Jurusan Purwokerto Jogjakarta dengan nomor lokomotif CC 2016 1301 yang dimasinisi Haris Riski dengan asisten masinis Wisnu Aji dan kondektur Arifiyanto.
"Diduga kurang har-hati, pengendara sepeda motor ini menabrak gerbong kereta. Akibat kejadian tersebut korban Linbaidah menderrita luka berat dan meninggal meski sempat dilakukan pertolongan dengan membawanya ke rumah sakit," kata IPTU Sugiyanto.Sementara, Tri Handayani, lolos dari maut dan hanya menderita luka ringan.
Terpisah, sejumlah warga yang ditemui di lokasi, mengaku tidak tahu persis musibah maut tersebut. Apalagi, saat kejadian, bertepatan dengan waktu Shalat Jumat. Saijo (50), warga, yang sempat menolong korban, mengaku baru tahu ada kecelakaan setelah warga ramai berkerumun. "Saat itu, korban masih bernafas akhirnya minta bantuan warga dengan mobil seadanya dibawa ke RSUD dr Soedirman Kebumen," katanya.
Warga pun tidak tahu, saat kejadian, dua korban hendak kemana. Hanya, di lokasi kejadian dijumpai dua buah dua berisikan roti donat di dalam dus warna merah. Satu dalam keadaan berserakan satu dalam kondisi utuh. "Kemungkinan keduanya mau munjung (menghantar makanan hajatan)," kata Feri warga lain.
Kapolsek Kutowinangun, IPTU Sugiyanto, menghimbau, agar warga berhati-hati saat melintas. "Usahakan menengok ke kiri dan ke kanan sebelum menyeberang. Pastikan aman baru melintas," katanya.
Laka maut di Kutowinangun, menambah panjang daftar kejadian serupa dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya, Minggu (16/6), dua perempuan warga Desa Aditirto Kecamatan Pejagoan, meninggal setelah tersambar kereta di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan.
Pada 3 Juni 2019, satu korban meninggal tersambar KA di Kecamatan Prembun. Kemudian, 31 Mei 2019, satu orang meninggal tersambar KA di Kecamatan Karanganyar. (fur/cah)
Satu orang meninggal dalam kecelakaan ini, yakni Linbadiah (38), warga RT 1 RW 2 Desa Mekarsari Kecamatan Kutowinangun. Sementara, Tri Handayani (28), yang juga tetangga Linbaidah.
Kapolres Kebumen, AKBP Robertho Pardede, melalaui Kapolsek Kutowinangun, IPTU Sugiyanto SH, membenarkan peristiwa tersebut. Musibah berawal saat kedua orang tersebut mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna merah dengan nomor polisi AA-6816-SD datang dari arah Utara. Linbadiah berada di depan sementara Tri Handayani membonceng di belakangnya.
Di saat bersamaan melaju dari arah Barat kereta Joglokerto Jurusan Purwokerto Jogjakarta dengan nomor lokomotif CC 2016 1301 yang dimasinisi Haris Riski dengan asisten masinis Wisnu Aji dan kondektur Arifiyanto.
"Diduga kurang har-hati, pengendara sepeda motor ini menabrak gerbong kereta. Akibat kejadian tersebut korban Linbaidah menderrita luka berat dan meninggal meski sempat dilakukan pertolongan dengan membawanya ke rumah sakit," kata IPTU Sugiyanto.Sementara, Tri Handayani, lolos dari maut dan hanya menderita luka ringan.
Terpisah, sejumlah warga yang ditemui di lokasi, mengaku tidak tahu persis musibah maut tersebut. Apalagi, saat kejadian, bertepatan dengan waktu Shalat Jumat. Saijo (50), warga, yang sempat menolong korban, mengaku baru tahu ada kecelakaan setelah warga ramai berkerumun. "Saat itu, korban masih bernafas akhirnya minta bantuan warga dengan mobil seadanya dibawa ke RSUD dr Soedirman Kebumen," katanya.
Warga pun tidak tahu, saat kejadian, dua korban hendak kemana. Hanya, di lokasi kejadian dijumpai dua buah dua berisikan roti donat di dalam dus warna merah. Satu dalam keadaan berserakan satu dalam kondisi utuh. "Kemungkinan keduanya mau munjung (menghantar makanan hajatan)," kata Feri warga lain.
Kapolsek Kutowinangun, IPTU Sugiyanto, menghimbau, agar warga berhati-hati saat melintas. "Usahakan menengok ke kiri dan ke kanan sebelum menyeberang. Pastikan aman baru melintas," katanya.
Laka maut di Kutowinangun, menambah panjang daftar kejadian serupa dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya, Minggu (16/6), dua perempuan warga Desa Aditirto Kecamatan Pejagoan, meninggal setelah tersambar kereta di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan.
Pada 3 Juni 2019, satu korban meninggal tersambar KA di Kecamatan Prembun. Kemudian, 31 Mei 2019, satu orang meninggal tersambar KA di Kecamatan Karanganyar. (fur/cah)