imam/ekspres |
Hal itu disampaikan Sekda Kebumen H Ahmad Ujang Sugiono SH saat gelar jumpa pers persiapan Ekspedisi Destana Tsunami di gedung Prescenter Kebumen, Jumat (26/7/2019). Turut mendampingi Sekda, Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Eko Widianto. Acara yang dipandu Kabag Humas Budhi Suwanto itu dihadiri puluhan awak media baik cetak, elektronik, online dan televisi di Kebumen.
Sekda Ujang menjelaskan, mitigasi bencana dalam rangka mengurangi resiko bencana penting untuk dimassifkan. Hal ini untuk mengantisipasi banyaknya korban jiwa saat terjadinya bencana. Terlebih bagi kawasan atau wilayah yang mempunyai potensi bencana.
Di Kebumen terdapat puluhan ribu warga yang ternyata bertempat tinggal di wilayah yang rawan akan bencana tsunami. "Kendati hingga kini belum dapat dipastikan kejadian tsunami, namun masyarakat wilayah tersebut harus meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Data BPBD Kebumen, terdapat delapan kecamatan dengan 31 desa yang berada di tepi pantai Selatan Kebumen. Dengan jumlah jiwa sebanyak 60.404 orang. Untuk itu desa-desa tersebut diharapkan menjadi desa tangguh bencana tsunami.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Eko Widianto mengemukakan dalam rangka mewujudkan masyarakat tangguh bencana akan diadakan Ekspedisi Destana Tsunami. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 12 Juli hingga 17 Agustus mendatang. Ini akan menyasar 5 provinsi dengan 24 kabupaten/kota. Kebumen menjadi salah satu kabupaten yang memiliki garis Pantai Selatan. “Kegiatan ini merupakan aksi nyata bagi masyarakat di wilayah rawan tsunami," katanya.
Dijelaskannya ekspedisi destana dilaksanakan guna melindungi masyarakat. Ini yang berada di daerah rawan tsunami. Kegiatan akan dipusatkan di Desa Ambal dan Puring. Ini melibatkan unsur pentahelix yakni pemerintah, masyarakat, lembaga usaha, akademisi dan media massa. Kegiatan di Kebumen akan dilaksanakan pada 30 dan 31 Juli 2019.
"Rencana kegiatan dimulai dengan penerimaan pataka dari Purworejo, sosialisasi kebencanaan, pengobatan gratis dan penanaman vegetasi pantai. Selain itu ada juga gelar budaya dan penyerahan pataka ke Cilacap," terangnya.
Sementara itu, Sekda Kebumen H Ahmad Ujang Sugiono SH menegaskan ekspedisi destana bukan untuk menakuti masyarakat. Akan tetapi, wilayah Pantai Selatan memang memiliki potensi tsunami. Pihaknya juga mengharapkan melalui kegiatan tersebut semua pihak menyadari akan pentingnya kewaspadaan bencana tsunami. "Masyarakat perlu disiagakan. Ini tentunya untuk dapat meminimalisir korban ketika terjadi bencana," ucapnya. (mam)