KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kepengurusan DPC PDI Perjuangan Kebumen periode 2019-2024 baru saja terbentuk dan dikukuhkan. Namun, sejumlah agenda besar telah menanti partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Pemerhati Masalah Sosial Dirgoyuswo, mengatakan, ada dua Pekerjaan Rumah (PR) dalam jangka pendek yang harus segara menjadi perhatian serius oleh Pengurus DPC PDI Perjuangan yang baru. Yakni, pemilihan Ketua DPRD Kabupaten Kebumen dan perhelatan besar pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen Tahun 2020 mendatang. Dalam dua agenda tersebut, DPIP diminta tak boleh gagal lagi seperti sebelumnya.
Kepada Ekspres, Dirgoyuswo menyampaikan untuk agenda pertama, PDI Perjuangan sebagai sebagai partai pemenang pemilu tentunya berhak untuk posisi Ketua DPRD. Dalam hal ini PDI Perjuangan berkesempatan memilih kader terbaiknya. Ini tentunya untuk menduduki posisi Ketua DPRD.
Tentunya, yang menempati jabatan tersebut harus mampu membawa lembaga wakil rakyat tersebut menjadi lembaga yang kredibel dan professional dalam mengawal pembangunan di Kabupaten Kebumen. Selain itu harus yang betul-betul pro rakyat.
“Dengan demikian keberadaan DPRD benar-benar menjadi lembaga wakil rakyat. Ini yang dapat memainkan perannya dalam menjalankan fungsi legislasi, penganggaran dan kontrol. Tidak malah justeru terjebak pada permainan “pat gulipat” yang menurunkan martabat wakil rakyat sehingga pengalaman kelam tidak terulang lagi,” tuturnya, Kamis (18/7/2019).
Pihaknya menegaskan dalam hal ini Pengurus DPC PDI Perjuangan mestinya benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat banyak, bukan menjadi ajang tawar-menawar kepentingan pribadi.
Dari 12 orang wakil rakyat PDIP, pilih satu yang paling kapabel dan kredibel. Kalau perlu diadakan fit and proper test. “Kepentingan partai dan pribadi hendaknya disingkirkan jauh-jauh demi kebesaran partai dan kemajuan kebumen,” ungkapnya.
Pihaknya menegaskan, untuk agenda pemilihan Bupati/Wakil Bupati benar-benar menjadi momentum ujian bagi PDI Perjuangan. Apakah sebagai partai pemenang pemilu mampu mengantarkan kader terbaiknya sebagai Bupati/Wakil Bupati untuk periode yang akan datang.
Pada dua periode sebelumnya, sebagai partai pemenang pemilu PDI Perjuangan selalu gagal dalam kontestasi pemilihan Bupati/Wakil Bupati. Tentunya hal itu sangat menyedihkan.
Karena itu, bercermin dari pengalaman pahit di masa lalu, untuk kesempatan yang akan datang seharusnya PDI Perjuangan tidak mengalami kegagalan untuk yang ketiga kalinya. “Untuk itu sejak sekarang harus disusun strategi yang jitu untuk memenangkan pilbup yang akan dating. Ini diawali dengan tidak melakukan kesalahan pada pemilihan Ketua DPRD,” ucapnya.
Seperti pernah diberitakan, DPC PDIP Kebumen baru saja melaksanakan reorganiasi pengurus. Dalam Konfercab yang digelar di Semarang, Minggu (14/7) Saifl Hadi terpilih sebagai Ketua DPC baru menggantikan Cipto Waluyo. (mam)
Pemerhati Masalah Sosial Dirgoyuswo, mengatakan, ada dua Pekerjaan Rumah (PR) dalam jangka pendek yang harus segara menjadi perhatian serius oleh Pengurus DPC PDI Perjuangan yang baru. Yakni, pemilihan Ketua DPRD Kabupaten Kebumen dan perhelatan besar pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen Tahun 2020 mendatang. Dalam dua agenda tersebut, DPIP diminta tak boleh gagal lagi seperti sebelumnya.
Kepada Ekspres, Dirgoyuswo menyampaikan untuk agenda pertama, PDI Perjuangan sebagai sebagai partai pemenang pemilu tentunya berhak untuk posisi Ketua DPRD. Dalam hal ini PDI Perjuangan berkesempatan memilih kader terbaiknya. Ini tentunya untuk menduduki posisi Ketua DPRD.
Tentunya, yang menempati jabatan tersebut harus mampu membawa lembaga wakil rakyat tersebut menjadi lembaga yang kredibel dan professional dalam mengawal pembangunan di Kabupaten Kebumen. Selain itu harus yang betul-betul pro rakyat.
“Dengan demikian keberadaan DPRD benar-benar menjadi lembaga wakil rakyat. Ini yang dapat memainkan perannya dalam menjalankan fungsi legislasi, penganggaran dan kontrol. Tidak malah justeru terjebak pada permainan “pat gulipat” yang menurunkan martabat wakil rakyat sehingga pengalaman kelam tidak terulang lagi,” tuturnya, Kamis (18/7/2019).
Pihaknya menegaskan dalam hal ini Pengurus DPC PDI Perjuangan mestinya benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat banyak, bukan menjadi ajang tawar-menawar kepentingan pribadi.
Dari 12 orang wakil rakyat PDIP, pilih satu yang paling kapabel dan kredibel. Kalau perlu diadakan fit and proper test. “Kepentingan partai dan pribadi hendaknya disingkirkan jauh-jauh demi kebesaran partai dan kemajuan kebumen,” ungkapnya.
Pihaknya menegaskan, untuk agenda pemilihan Bupati/Wakil Bupati benar-benar menjadi momentum ujian bagi PDI Perjuangan. Apakah sebagai partai pemenang pemilu mampu mengantarkan kader terbaiknya sebagai Bupati/Wakil Bupati untuk periode yang akan datang.
Pada dua periode sebelumnya, sebagai partai pemenang pemilu PDI Perjuangan selalu gagal dalam kontestasi pemilihan Bupati/Wakil Bupati. Tentunya hal itu sangat menyedihkan.
Karena itu, bercermin dari pengalaman pahit di masa lalu, untuk kesempatan yang akan datang seharusnya PDI Perjuangan tidak mengalami kegagalan untuk yang ketiga kalinya. “Untuk itu sejak sekarang harus disusun strategi yang jitu untuk memenangkan pilbup yang akan dating. Ini diawali dengan tidak melakukan kesalahan pada pemilihan Ketua DPRD,” ucapnya.
Seperti pernah diberitakan, DPC PDIP Kebumen baru saja melaksanakan reorganiasi pengurus. Dalam Konfercab yang digelar di Semarang, Minggu (14/7) Saifl Hadi terpilih sebagai Ketua DPC baru menggantikan Cipto Waluyo. (mam)