Saefur Rohman / Kebumen Ekspres |
Salah satunya terjadi di Intake Kedungsamak yang berada di Desa Kemangguan Kecamatan Alian tersebut. Akibat keringnya bendungan di sungai Luk Ulo tersebut, banyak warga sekitar memanfaatkannya untuk dijadikan jalan alternatif antara warga di bagian berat sungai dengan bagian timur. Sebab jika harus memutar melalui jalur resmi bisa memotong jarak lebih dari 7 kilometer.
Pantauan Kebumen Ekspres, warga yang melewati bendung tersebut pada umumnya dengan menggunakan sepeda kayuh, sepeda motor, maupun berjalan kaki. Kondisi paling ramai terjadi pada waktu pagi, yakni saat anak-anak berangkat sekolah. Selain itu pada siang hari, saat pulang sekolah dan sore hari saat para pekerja pulang ke rumah.
Tercatat, sejumlah warga Kecamatan Pejagoan bagian utara paling banyak melintas. Mereka menuju ke wilayah perkotaan seperti Desa Kabagoran, Jemur, Peniron, Watulawang. "Kalau mau ke kota atau ke Karangsambung dekat lewat sini, dibanding muter lewat jembatan Tembana," kata Muslim (32) warga Desa Peniron Kecamatan Pejagoan saat berhenti di lokasi bendungan.
Tak hanya itu bendungan yang dibawahnya mengalirkan aliran irigasi saluran waduk Wadaslintang bagian barat itu juga sering digunakan untuk mencuci kendaraan sepeda motor. "Banyak yang nyuci disini selain air tinggal ngambil, lokasinya juga mudah," ujar Mahmud (50), warga lain.
Warga berharap, ke depan Pemkab Kebumen bisa membangun jembatan lagi di atas sungai Luk Ulo terletak di tengah-tengah."Selama ini warga harus memutar jauh untuk bisa sampai di seberang sungai," imbuhnya, Senin (22/7/2019).(fur)