Saefur Rohman / Kebumen Ekspres |
Puluhan seniman mulai dari musisi, penyair, dan para penari cepetan dari Desa Watulawang Kecamatan Pejagoan dilibatkan dalam pentas yang berdurasi sekitar dua jam tersebut. Hadirnya para violin muda dari kelompok musik Kebumen Violine Orchestra (KVO) menjadi daya tarik sendiri dalam pagelaran ini.
Alunan musik Violin mengiringi Seni tari cepetan yang biasanya diiringi dengan gamelan atau angklung. Meski begitu, kolaborasi seni tradisional dan modern itu tampak selaras. Bahkan, memberi nuansa berbeda dalam pertunjukan.
Pamong Sekolah Rakyat Melu Bae (SRMB) Kebumen Pekik Sat Siswonirmolo Bambang, mengatakan, pementasan Repertoar Dansak atau tari cepetan ini bermula dari diskusi ringan. Selama 16 tahun bergerak di bidang seni dan budaya muncul, mereka kemudian mendapat gagasan bagaimana mengemas kesenian tradisional agar disukai oleh generasi milenial.
"Awalnya diskusi biasa. Baru kemudian munculah ide ini dengan melakukan kolaborasi antara kesenian cepetan dengan musikalisasi puisi dan violine orchestra," katanya.
Meskipun dikemas dengan lebih modern, kesenian tradisional khas Kebumen tidak hilang keasliannya. "Kearifan lokal yang ada dalam kesenian tersebut masih tetap terjaga," imbuh Pekik.
Ki Pekik mengatakan, pementasan ini sekaligus sebagai upaya mengenalkan para generasi muda akan budaya dan tarian khas Kebumen. Harapannya, mereka akan mengenal dan kemudian mencintai seni tradisional.
"Dengan pementasan ini kami mengajak generasi muda Kebumen untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya lokal," ungkapnya.(fur)