ISTIMEWA |
Dalam acara tersebut tidak kurang dari ratusan seniman Ebleg yang turut serta. Ini dari berbagai grup yang ada di Kebumen.
Festival yang diselenggarakan di Alun-alun Kebumen dibuka oleh Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kebumen Pekik Sat Siswonirmolo. Adanya festival diharapkan akan meningkatkan semangat para seniman untuk selalu ngur-uri budaya. Festival kali ini, panitia mendaulat tiga orang juri yang kompeten dibidang seni budaya tradisional. Mereka adalah Sutarjo SPd, Subagyo dan Esti Kurniawati SPd.
Dalam kesempatan tersebut Pekik berharap adanya Festival Ebleg di Kebumen akan semakin memaju para seniman Ebleg untuk meningkatkan performance penampilannya. Ini tentunya agar semakin baik. Adanya festival akan memacu para seniman untuk menampilkan penampilannya yang terbaik. “Sehingga nantinya menjadi kesenian kebanggaan Kota Kebumen,” tuturnya.
Menurut salah satu juri pada festival tersebut Esti Kurniawati, kriteria penilaian festival meliputi wiraga, wirasa dan wirama dari setiap grup. Wiraga merupakan penampilan gerakan. Wiraga meliputi bagaimana pemain itu menggerakkan tangannya, kakinya, wajah serta lain-lainnya. “Wirasa merupakan gerakan penghayatan. Sedangkan Wirama yakni kesesuaian antara gerakan dan irama,” katanya yang juga merupakan guru tari di SMP Negeri 2 Adimulyo itu.
Berdasarkan penilaian dewan juri diputuskan enam terbaik terbaik. Sebagai terbaik 1 dan berhak mendapatkan trophy Bupati, uang pembinaan dan piagam penghargaan yakni grup Ebleg Condro Budaya dari Bumiharjo Klirong. Disusul secara berurutan Sekar mulyo budaya dari Tambakmulya Puring, Among Putro dari Kaleng Puring, Turonggo Sakti dari Kuwarasan, Turonggo Ngesti Mudho dari Pakuran, dan Laras Budaya dari Sadang. Trophy Bupati Kebumen diserahkan oleh Asisten 1 Drs H Heri Setiyanto didampingi Drs Aden Andri Susilo dan Pekik Sat Siswonirmolo. (mam)