Saefur Rohman / Kebumen Ekspres |
Tak hanya ramah lingkungan, cara ini juga membangkitkan potensi lokal di Kebumen dimana banyak perajin anyaman bambu di Kebumen.
Pengasuh Ponpes Al Hasani Gus Fachrudin An Nawawi mengatakan, ada 3 ekor sapi dan ekor kambing yang dipotong di halaman Masjid Baitul Hasan Desa Jatimalang Kecamatan Alian kompleks ponpes Al Hasani. Setelah dipotong, daging itu lantas dimasukkan ke dalam besek untuk selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat. Ada ratusan besek telah disiapkan. "
"Baru pertama kali ini, kita menggunakan besek. Besek itu dibeli pihak pondok dari para pengrajin di Kabupaten Kebumen.
Ini juga sebagai bentuk upaya mendukung pemerintah mengurangi penggunaan sampah plastik," katanya.
Penggunaan besek yang terbuat dari anyaman bambu, diakui Fachrudin An Nawawi lebih mahal daripada kantung plastik. Namun, besek membuat daging segar lebih lama. Dan pastinya, besek berbahan baku pohon bambu itu lebih ramah lingkungan daripada plastik yang tak bisa langsung terurai bahkan cukup membahayakan bagi kesehatan dan mencemari lingkungan.
"Pakai besek dagingnya kering jadi awet tidak cepat berbau, bahkan karna kadar airnya sudah berkurang jika dimasak lebih enak," katanya di sela-sela pembagian hewan kurban.
Pria yang akrab disapa Gus Fachru itu berharap, penggunaan besek dalam distribusi daging kurban ini bisa menjadi edukasi bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk peduli lingkungan. Tak hanya itu dengan pengunaan besek ini diharapkan menjadi percontohan wilayah lain.
"Ini juga bisa membantu perekonomian bagi para pengrajin besek di Kebumen," ungkapnya.(fur)