KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz secara resmi melaunching (meluncurkan) pembangunan kawasan perdesaan anyaman pandan dan kampung batik
Kabupaten Kebumen. Peluncuran dilakukan di alun-alun Karanganyar, Sabtu (3/8/2019). Acara itu juga disertai pameran kerajinan miniatur dari bahan anyaman pandan.
Sejumlah kegiatan memeriahkan acara kemarin. Dari 400 siswa yang mendemonstrasikan anyaman pandan hingga 40 pengrajin dari kawasan batik di Kebumen yang membatik massal. Tak hanya itu, tari cepetan yang diikuti oleh kumpulan cepetan dari sekolah dasar dari wilayah Kecamatan Karanggayam turut memeriahkan kegiatan.
Selain Bupati, hadir pada kesempatan itu Sekretaris Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, Drs Syahrul MSi, Kepala Dipermades P3A Kebumen, Frans Haidar dan sejumlah pejabat lain. Di hari yang sama, juga juga digelar pameran instansi, stand pameran BUMDe.
Kepala Dipermades P3A, Drs Frans Haidar MPA mengatakan, anyaman pandan dan batik merupakan menjadi salah satu ikon daerah Kabupaten Kebumen yang dimaknai sebagai budaya lokal kebumen yang perlu di uri-uri dan dilestarikan.
"Anyaman pandan dan batik akan kita kembangkan dan dipasarkan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat kebumen," katanya.
Frans Haidar menyampaikan potensi anyaman pandan sangat besar di Kebumen. Ini ditandai dengan adanya kampung anyaman pandan di Kecamatan Karanggayam dan Karanganyar. Tercatat ada Desa Penimbun dan Desa Karanggayam di Kecamatan Karanggayam yang dijumpai para penganyam pandan. Sementara di Kecamatan Karanganyar dapat dijumpai di Desa Wonorejo, Desa Pohkumbang, dan Desa Grenggeng.
Tak hanya pandan, batik juga telah menjadi potensi besar lainnya di Kebumen. Sejumlah kawasan batik ditemui. Antaranya di Desa Jemur Kecamatan Pejagoan, Desa Gemeksekti dan Jemur Kecamatan Kebumen.
Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz dalam sambutannya, mengajak masyarakat untuk bersama membangun Kebumen agar semakin maju, mandiri, dan inovasi. Namun, tetap mempertahankan kearifan lokal dan budaya lokal.
"Anyaman pandan ini merupakan salah satu geo-produk yang ada di kawasan Geopark Karangsambung Karangbolong. Kami berharap kawasan anyaman pandan dan batik ini dapat mendukung pengembangan Geopark di Kabupaten Kebumen," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, Drs Syahrul MSi, mengapresiasi Pemkab Kebumen yang dinilainya telah sangat konsisten membangun kawasan pedesaan.
Ini ditandai dengan kesungguhan Pemkab melakukan langkah nyata dengan melaksanakan Undang-undang penataan ruang dan dan Undang-Undang Desa.
"Ini bagus. Kebumen telah berupaya mempertahankan kualitas lingkungan dan melestarikan warisan budaya lokal. Juga menanamkan anak didik meneruskan budaya," katanya.
Namun demikian, Syahrul memberikan masukan. Salah satunya soal anyaman pandan yang di Kebumen masih dipasarkan dalam bentuk bahan setengah jadi. Menurutnya, itu akan lebih bagus bila dikemas sudah dalam bentuk produk.
"Produk ini bisa dijadikan brand sendiri. Ini akan bisa layak dijual di pasaran. Kedepan kami canangkan produk ini akan dipasarkan melalui bisnis online atau start up," ujarnya. (fur)
Kabupaten Kebumen. Peluncuran dilakukan di alun-alun Karanganyar, Sabtu (3/8/2019). Acara itu juga disertai pameran kerajinan miniatur dari bahan anyaman pandan.
Sejumlah kegiatan memeriahkan acara kemarin. Dari 400 siswa yang mendemonstrasikan anyaman pandan hingga 40 pengrajin dari kawasan batik di Kebumen yang membatik massal. Tak hanya itu, tari cepetan yang diikuti oleh kumpulan cepetan dari sekolah dasar dari wilayah Kecamatan Karanggayam turut memeriahkan kegiatan.
Selain Bupati, hadir pada kesempatan itu Sekretaris Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, Drs Syahrul MSi, Kepala Dipermades P3A Kebumen, Frans Haidar dan sejumlah pejabat lain. Di hari yang sama, juga juga digelar pameran instansi, stand pameran BUMDe.
Kepala Dipermades P3A, Drs Frans Haidar MPA mengatakan, anyaman pandan dan batik merupakan menjadi salah satu ikon daerah Kabupaten Kebumen yang dimaknai sebagai budaya lokal kebumen yang perlu di uri-uri dan dilestarikan.
"Anyaman pandan dan batik akan kita kembangkan dan dipasarkan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat kebumen," katanya.
Frans Haidar menyampaikan potensi anyaman pandan sangat besar di Kebumen. Ini ditandai dengan adanya kampung anyaman pandan di Kecamatan Karanggayam dan Karanganyar. Tercatat ada Desa Penimbun dan Desa Karanggayam di Kecamatan Karanggayam yang dijumpai para penganyam pandan. Sementara di Kecamatan Karanganyar dapat dijumpai di Desa Wonorejo, Desa Pohkumbang, dan Desa Grenggeng.
Tak hanya pandan, batik juga telah menjadi potensi besar lainnya di Kebumen. Sejumlah kawasan batik ditemui. Antaranya di Desa Jemur Kecamatan Pejagoan, Desa Gemeksekti dan Jemur Kecamatan Kebumen.
Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz dalam sambutannya, mengajak masyarakat untuk bersama membangun Kebumen agar semakin maju, mandiri, dan inovasi. Namun, tetap mempertahankan kearifan lokal dan budaya lokal.
"Anyaman pandan ini merupakan salah satu geo-produk yang ada di kawasan Geopark Karangsambung Karangbolong. Kami berharap kawasan anyaman pandan dan batik ini dapat mendukung pengembangan Geopark di Kabupaten Kebumen," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, Drs Syahrul MSi, mengapresiasi Pemkab Kebumen yang dinilainya telah sangat konsisten membangun kawasan pedesaan.
Ini ditandai dengan kesungguhan Pemkab melakukan langkah nyata dengan melaksanakan Undang-undang penataan ruang dan dan Undang-Undang Desa.
"Ini bagus. Kebumen telah berupaya mempertahankan kualitas lingkungan dan melestarikan warisan budaya lokal. Juga menanamkan anak didik meneruskan budaya," katanya.
Namun demikian, Syahrul memberikan masukan. Salah satunya soal anyaman pandan yang di Kebumen masih dipasarkan dalam bentuk bahan setengah jadi. Menurutnya, itu akan lebih bagus bila dikemas sudah dalam bentuk produk.
"Produk ini bisa dijadikan brand sendiri. Ini akan bisa layak dijual di pasaran. Kedepan kami canangkan produk ini akan dipasarkan melalui bisnis online atau start up," ujarnya. (fur)