ISTIMEWA |
Ini tentunya dalam upaya untuk membantu Pemkab Kebumen. Salah satunya pihak yang melaksankaan air bersih yakni PMI Kabupaten Kebumen. Hingga kini PMI sudah membantu sekitar 120 tangki air bersih.
Sekretaris PMI Kebumen Salim Wazdy mengemukakan droping air bersih sudah dimulai sejak Juli 2019. Ini dengan menggunakan truk tangki pinjaman PMI Jawa Tengah. Dimana truk tangki tersebut berkapasitas 5 ribu liter. Sedangkan pada Agustus menggunakan truk tangki DPUPR dengan kapasitas 4 ribu liter. "Setiap hari kami tiga kali droping air bersih. Hari ini ada droping di Kecamatan Ayah," tuturnya, Selasa (27/8/2019).
Pihaknya menjelaskan, bantuan air bersih tersebut merupakan wujud nyata PMI dalam menjalankan gerakan kemanusiaan. Dirinya berharap, bantuan air bersih yang telah disalurkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Disisi lain, bantuan air bersih juga akan terus diupayakan PMI di wilayah kekeringan Kabupaten Kebumen. "Harapannya bisa meringankan beban kebutuhan dasar akan air bersih," jelasnya.
Sementara itu, Data Sekretariat PMI Kabupaten Kebumen droping yang dilakukan sejak 9 Juli sudah menyasar 15 desa di 9 kecamatan. Adapun Kecamatan Sruweng di Desa Pakuran dan Pengempon, Kecamatan Karanggayam Kalirejo, Pagebangan dan Karanggayam, Kecamatan Poncowarno Karangtengah, Soka, Poncowarno, Kecamatan Ayah di Desa Argopeni dan Argosari.
Selain itu yakni Kecamatan Sempor di Desa Bejiruyung, Kecamatan Pejagoan di Desa Kebulusan dan Aditirto, Kecamatan Karangsambung di Desa Widoro. Kemudian Kecamatan Buayan di Desa Tugu dan Kecamatan Alian di Desa Karangtanjung.
Sebelumnya, bantuan air bersih juga dilaksanakan oleh Banser bekerjasama dengan MWC, Ansor dan Banom NU Karanggayam. Ini dilaksanakan pada program “Banser Peduli Karanggayam”. Bantuan ini dilaksanakan setiap Hari Jumat. Bantuan diberikan untuk masjid dan masyarakat. Di masjid air bersih sangat diperlukan untuk keperluan berwudhu. Sedangkan bagi masyarakat air diperlukan untuk konsumsi dan kebutuhan lain.
Kegiatan Banser Peduli tersebut, dibawah Komando Ketua Kader Penggerak NU Kyai Miftahur Rozak. Disampaikannya, bantuan diberikan secara bertahap yakni setiap Hari Jumat. Ini dimulai dari 5.000 liter air. Hingga kini bantuan yang diberikan telah mencapai 20.000 liter. “Bantuan diberikan secara swadaya,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua MWC NU Karanggayam Akhmad Sudiono menyampaikan, permintaan bantuan air terus meningkat baik untuk masyarakat maupun masjid. Terlebih kini menjelang Hari Raya Idul Adha, banyak masjid membutuhkan air. Ini tentunya untuk persiapan Sholat Ied. “Bukan itu saja, air juga diperlukan untuk mengurus daging kurban,” ungkapnya, didampingi Ketua Ansor Kecamatan Karanggayam Sudarno. (mam)