IMAM/EKSPRES |
Sesuai dengan perawakannya yang tinggi besar, Sapi tersebut oleh Kadiyanto diberi Bima Sena. Selain memiliki berat 1 ton, sapi juga tinggi dan besar. Tinggi sapi yang berumur berumur lima tahun itu bahkan hampir mencapai dua meter. Menjelang Hari Raya Idul Adha ini, sapi berukuran jumbo itu menjadi incaran untuk dibeli sebagai hewan qurban.
Bahkan seorang pedagang dari Cilacap menawar sapi tersebut dengan harga Rp 70 juta. Namun Kadiyanto tidak melepas sapi kesayangannya itu. Pengalaman ditawar bukanlah kali pertama.
Sebelumnya sapi itu ditawar saat baru berumur tujuh bulan. Ini sudah ditawar Rp 25 juta. Karena dia melihat sapi tersebut merupakan calon pejantan tangguh dia tidak melepaskan."Akhirnya sapi itu pun saya besarkan hingga sekarang," ujar Kadiyanto didampingi Ketua Kelompok Tani Ternak (KTT) Suro Madu yang juga Kepala Desa Karangrejo Y Anifudin saat ditemui di rumahnya, Selasa (6/8/2019).
Bagi Kadiyanto sendiri, memelihara sapi bukan sekadar sebagai profesi, melainkan juga menjadi hobi. Maka tidak mengherankan jika dia memperlakukan sapi-sapi peliharaanya lebih dari sekadar binatang peliharaan.
Saat ini Kadiyanto memiliki tiga ekor sapi yang dipelihara bersama anaknya Agus Widodo (21). Salah satu sapi peliharaannya sangat istimewa. Sapi jantan yang diberi nama Bima Sena itu berukuran sangat besar dengan berat sekitar satu ton.
Sapi milik Kadiyanto inilah yang kemudian terpilih mewakili Kebumen untuk mengikuti kontes sapi tingkat Provinsi Jawa Tengah. Pada kontes yang digelar di Boyolali tahun 2017 silam, Bima Sena menjadi juara 3 untuk kategori calon pejantan.
Saat ini, nama Bima Sena cukup populer di kalangan para peternak sapi utamanya di pesisir selatan Kebumen. Banyak peternak yang datang membawa calon indukan untuk dikawinkan dengan pejantan tangguh tersebut.
Ini tentunya dengan harapan dapat menghasilkan bibit unggul. Para peternak datang dari lintas kecamatan mulai dari Mirit hingga Puring. "Dalam sehari bisa dua sampai lima sapi yang minta dikawinkan," ujar Kadiyanto seraya menyebutkan sekali kawin peternak memberikan jasa Rp 100.000.
Ketua KTT Suro Madu yang juga Kepala Desa Karangrejo Y Anifudin menyebutkan sapi milik Kadiyanto merupakan yang terbesar di wilayah Urut Sewu. Kini populasi sapi yang ada di desanya bisa mencapai 1.000 ekor sapi. "Sebagian besar adalah pembibitan," ujarnya yang memiliki sapaan Lurah Glundung itu. (mam)