KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Para guru bersertifikasi di Kabupaten Kebumen mulai dari tingkat TK, SD dan SMP harus berdesakan antri di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kebumen, Jumat (9/8/2019). Saking panjangnya antrian, para guru itu memenuhi tangga menuju lantai dua di kantor Disdik.
Sejumlah guru menyebut, antrian ini terjadi karena adanya perubahan sistem antrian.
Ruminah salah satu guru sekolah dasar asal Kecamatan Alian mengatakan, mereka ke Kantor Disdik untuk tanda tangan sertifikasi guna pencairan tunjangan profesi guru (TPG). Namun, mereka kaget karena prosesnya begitu lama. "Ia mas antri banget, sampai sore baru bisa tanda tangan," katanya, ditemui kemarin.
Menurut Ruminah, adanya guru berdesakan itu menurutnya karena adanya perubahan sistem tandatangan dengan dibagi masuk di sistem loket. "Sekarang ada perubahan (dibanding tahun sebelumnya). Kini, dibagi kelompok. Tapi malah masuk loketnya jadi antri banget. Dulu enak hanya digelar pakai meja sudah bisa tanda tangan," ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen, Amirudin mengatakan, tahun ini pihak Dinas menggunakan sistem loket atau membagi para guru dalam kelompok. Jauh-jauh hari, pihak Dinas sudah mewanti-wanti agar para guru datang tepat waktu. Sayangnya, ada sebagian diantaranya tidak menepatinya.
Amirudin menjelaskan, antrian tersebut hanya dari kalangan guru PNS yang mendapatkan sertifikasi. "Kita sudah kabari melalui korwil dan kepala sekolah dibagi per kelompok-kelompok yang lebih kecil. Agar lancar semuanya, kami meminta mereka datang tepat sesuai jam yang disepakati. Hanya kadang ada yang datang lebih awal atau lebih akhir," ungkapnya. Apapun itu, Amirrudin mengatakan akan melakukan evaluasi kembali agar ke depan lebih baik.
Kepala Bidang Administrasi PTK, Titu Harini, SPd, mengatakan ada sebanyak 5.494 total guru sertifikasi yang hendak tandatangan. Penandatanganan guru PNS bersertifikasi itu dibagi dua selama hari, Jumat-Sabtu (9-10/8). Pada hari pertama kemarin, 3235 orang guru dijadwalkan melakukan tanda tangan sertifikasi. Penandatanganan dijadwalkan sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB.
Yang terjadi kemarin, kata Titu Harini, banyak guru yang tidak memperhatikan nomor SK yang sudah dikelompokan sehingga antrean tak terelakkan. "Penumpukan antrian usai solat Jumat. Mereka banyak yang tidak memperhatikan jadwal pada surat edaran. Padahal nomor SK sudah dibagi kelompok, ada 5 bilik yang untuk tandatangan sesuai nomor urut SK," ujar Titu yang didampingi Kasie Administrasi Pendidik SMP, Cahyo Ngadmanto.
Oleh karena itu, Titu menghimbau guru PNS yang hendak melakukan tandatangan sertifikasi pada Sabtu ini (10/8), untuk melihat surat edaran dari Disdik. Salah satunya bahwa nomor SK sudah dibagi menjadi kelompok sesuai bilik masing - masing.
Adapun jumlah guru yang dijadwalkan melakukan tanda tangan hari ini ada 2259 guru. Mereka dijadwalkan dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB. "Kami menghimbau bagi guru yang hendak tandatangan besok (hari ini, red) untuk melihat dulu jadwal nomor SK agar tidak keliru masuk bilik dan diharapkan untuk tetap antri tertib tidak menyela," ungkapnya.
Sejumlah guru menyebut, antrian ini terjadi karena adanya perubahan sistem antrian.
Ruminah salah satu guru sekolah dasar asal Kecamatan Alian mengatakan, mereka ke Kantor Disdik untuk tanda tangan sertifikasi guna pencairan tunjangan profesi guru (TPG). Namun, mereka kaget karena prosesnya begitu lama. "Ia mas antri banget, sampai sore baru bisa tanda tangan," katanya, ditemui kemarin.
Menurut Ruminah, adanya guru berdesakan itu menurutnya karena adanya perubahan sistem tandatangan dengan dibagi masuk di sistem loket. "Sekarang ada perubahan (dibanding tahun sebelumnya). Kini, dibagi kelompok. Tapi malah masuk loketnya jadi antri banget. Dulu enak hanya digelar pakai meja sudah bisa tanda tangan," ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen, Amirudin mengatakan, tahun ini pihak Dinas menggunakan sistem loket atau membagi para guru dalam kelompok. Jauh-jauh hari, pihak Dinas sudah mewanti-wanti agar para guru datang tepat waktu. Sayangnya, ada sebagian diantaranya tidak menepatinya.
Amirudin menjelaskan, antrian tersebut hanya dari kalangan guru PNS yang mendapatkan sertifikasi. "Kita sudah kabari melalui korwil dan kepala sekolah dibagi per kelompok-kelompok yang lebih kecil. Agar lancar semuanya, kami meminta mereka datang tepat sesuai jam yang disepakati. Hanya kadang ada yang datang lebih awal atau lebih akhir," ungkapnya. Apapun itu, Amirrudin mengatakan akan melakukan evaluasi kembali agar ke depan lebih baik.
Kepala Bidang Administrasi PTK, Titu Harini, SPd, mengatakan ada sebanyak 5.494 total guru sertifikasi yang hendak tandatangan. Penandatanganan guru PNS bersertifikasi itu dibagi dua selama hari, Jumat-Sabtu (9-10/8). Pada hari pertama kemarin, 3235 orang guru dijadwalkan melakukan tanda tangan sertifikasi. Penandatanganan dijadwalkan sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB.
Yang terjadi kemarin, kata Titu Harini, banyak guru yang tidak memperhatikan nomor SK yang sudah dikelompokan sehingga antrean tak terelakkan. "Penumpukan antrian usai solat Jumat. Mereka banyak yang tidak memperhatikan jadwal pada surat edaran. Padahal nomor SK sudah dibagi kelompok, ada 5 bilik yang untuk tandatangan sesuai nomor urut SK," ujar Titu yang didampingi Kasie Administrasi Pendidik SMP, Cahyo Ngadmanto.
Oleh karena itu, Titu menghimbau guru PNS yang hendak melakukan tandatangan sertifikasi pada Sabtu ini (10/8), untuk melihat surat edaran dari Disdik. Salah satunya bahwa nomor SK sudah dibagi menjadi kelompok sesuai bilik masing - masing.
Adapun jumlah guru yang dijadwalkan melakukan tanda tangan hari ini ada 2259 guru. Mereka dijadwalkan dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB. "Kami menghimbau bagi guru yang hendak tandatangan besok (hari ini, red) untuk melihat dulu jadwal nomor SK agar tidak keliru masuk bilik dan diharapkan untuk tetap antri tertib tidak menyela," ungkapnya.