Saefur Rohman / Kebumen Ekspres |
Sudah begitu, mereka terpaksa mengantri demi kebutuhan utama itu. Seperti terlihat di depan SD N 3 Tugu, Minggu (25/8/2019). Sejak pagi buta, warga sudah menaruh jerigen. Jerigen tersebut tak lain milik warga setempat yang mengantri untuk mendapatkan air bersih dari aliran sebuah pipa kecil milik Pamsimas.
Tridianan (28) salah satu warga RT 2 RW 2 Desa Tugu Kecamatan Buayan mengatakan, untuk mendapatkan air bersih ia harus antri sejak pagi. Ada beberapa jerigen miliknya yang ikut ngantri untuk diisi air bersih. "Dari pagi Mas. Ngisinya gantian baru dibawa pulang," katanya.
Jika musim kemarau warga Desa Tugu menjadi langganan kekurangan air. Pasalnya desa ini terletak diatas pegunungan kapur Kars Gombong itu selalu mengalami kekeringan. "Kalau musim kemarau sudah, untuk Pamsimas sudah ada namun debitnya kecil," ungkap Tridiana.
Ungkapan senada juga dikatakan oleh Rusini (60), warga lain. Sejak pagi, ia mengisi jerigen air. Juga, anaknya agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih
Dikatakannya meski antrian air sejak pagi namun sebagian masyarakat Desa Tugu masih melakukan aktifitas mandi dan mencuci di goa yang berada di Desa Redisari Kecamatan Rowokele. "Ada yang mengisi disini, ada juga yang ke Goa Redisari sambil mandi di diasana airnya jernih dan alirannya deras," ungkap Rusini. (fur)