ISTIMEWA |
Tanggal 1 Muharram oleh masyarakat Jawa lebih familiar disebut dengan tanggal 1 Syuro. Berbagai tradisi dan budaya kerap menghiasi awal tahun tersebut. Tradisi ruwatan biasanya dilaksanakan guna mengawali sebuah tahun dengan hal yang baik. Dengan awal yang baik diharapkan perjalanan kedepannya juga akan baik.
Ruwat Resik Kali Krasak dimulai tepat Pada pukul 07.00 WIB. Acara di mulai dengan pembukaan yang di pandu oleh Ketua RT 05 RW 01 Desa Jatisari Kebumenb Imam Muthoha.
Dalam kesempatan tersebut Imam menjelaskan Ruwat bisa diartikan Rawat. Dalam kegiatan ini yakni merawat kali secara gotong-royong. Ini agar aliran sungai saat musim penghujan nanti akan lancar. Resik dilaksanakan semoga dapat mengurangi bahkan menanggulangi banjir. “Dipilihnya tema Ruwatan dalam kegiatan kerja bakti bersih-bersih sungai sebagai bentuk menyambut tahun baru Islam. Dimana kita tahu Islam sangat menganjurkan kebersihan,” tuturnya.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, adalah bentuk ikhtiar dari warga GJI untuk menanggulangi banjir yang beberapa tahun belakang sempat melanda Perumahan GJI. Pra kegiatan dilaksanakan sejak pagi buta yakni sekitar pukul 05.00 WIB. Dimana ibu-ibu Tim Penggerak PKK bersama Relawan BPBD mendirikan dapur umum. Mereka sangat antusias meramu dan menyiapkan masakan untuk di sajikan pada siang harinya.
Imam menegaskan penebangan pohon liar dan pembersihan sampah di sepanjang Aliran Sungai Krasak dilakukan oleh sekitar 300 orang. Ini yang terdiri dari personil BPBD Kebumen, Kodim 0709 Kebumen, Polres Kebumen, PMI Kebumen, TIM Relawan, Pemdes, dan seluruh warga masyarakat dikomplek Perum Griya Jatisari Indah.
Dalam sambutannya Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kebumen Drs Eko Widianto menyampaikan acara seperti ini selain bertujuan untuk antisipasi bencana, juga di harapkan dapat menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat. Ini agar lebih bersahabat dengan alam. Merawat alam khususnya sungai adalah keharusan dan tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, maksud didirikannya dapur umum yang melibatkan warga dimaksud agar ketika sewaktu terjadi bencana alam, masyarakat sudah terlatih dan bisa secara swadaya melaksanakan skenario pelayanan logistik khususnya makanan secara mandiri.
Acara diteruskan dengan doa ruwatan yang dipimpin oleh Kyai Martono. Terlihat kekompakan dan kerjasama antara TIM Relawan dan Unsur dari warga membaur dalam kesibukan di sepanjang Kali. Acara di ahiri dengan makan bersama seluruh TIM, di komplek Taman Jumbleng Pelangi Griya Jatisari Indah. (mam)