priforekspres |
Masyarakat setempat memilih menggelar tradisi "tenongan" dalam kegiatan Merdi Dusun yang dilaksanakan Jum'at Kliwon (27/9/2019). Hadir pada kesempatan itu, Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, Forkompincam, Kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda dan pelajar.
Acara ini sendiri rutin diadakan dalam setiap tahunnya, sebuah warisan tradisi yang layak untuk dijaga kelastariannya, bukan hanya sebagai alat pemersatu antar masyarakat namun juga kandungan seni budaya yang dibawa di dalam rangkaian acara ini.
Acara diawali dengan do'a bersama yang dipimpin tokoh agama setempat. Setelah itu, tibalah bagian yang menarik. Warga menggelar kenduri. Mereka membawa tenongan, sebuah alat dari anyaman bambu yang berguna sebagai tempat makanan.
Terlihat, warga datang satu persatu ke tempat dukuh dan meletakkan semua tenong yang mereka bawa pada area petilasan Mbah Jambu. Beberapa orang nampak membawa tenong dengan cara menyunggi. Tentu karena alasan jarak yang saling berjauhan antar penduduknya serta beratnya barang yang dibawa. Dalam tenong-tenong tersebut terdapat berbagai olahan kuliner masyarakat setempat. Seperti nasi berikut lauk pauknya yang khas olahan desa ini.
Dalam kesempatan kemarin, Wakil Bupati yang mengikuti shalat Jum'at di masjid desa setempat juga diajak menuju tempat pameran benda pusaka. Penanggung jawab pelaksana pameran benda pusaka, Bambang Priyo mengatakan, pameran bertujuan mengenalkan pusaka adiluhung nenek moyang kepada generasi muda. "Ini agar mereka memahami hasil karsa, karya dan cipta para pendahulu dari sesi seni dan budaya jawa, bukan sbg alat pemujaan," katanya.(pri/cah)