fotopolres |
Tak hanya warga Cilacap, fenomena ini juga menjadi perhatian besar warga Kebumen, mengingat pantai Cemara Sewu Jetis Cilacap juga berbatasan langsung dengan perairan Kebumen khususnya di Kecamatan Ayah. Agar spekulasi tidak berkembang yang belum tentu kebenarannya, Sat Polair Polres Kebumen melakukan pemantauan perairan di wilayah Kebumen.
Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan saat dikonfirmasi melalui Kasat Polair Iptu Kawan Panjaitan matinya ribuan ikan yang terdampar di pantai Jetis dimungkinkan karena jaring payang nelayan yang robek saat dilakukan pengangkatan.
"Kabar yang beredar dan menyebut ikan mati karena dibuang ke laut oleh nelayan tidaklah benar. Melalui patroli ini kami selidiki kasus ribuan ikan mati itu. Di laut semua tidak ada kejanggalan," kata Iptu Kawan Panjaitan, Senin (14/10/2019).
Senada diungkapkan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap. Menurutnya, ikan-ikan tersebut mati bukan lantaran keracunan, pencemaran atau fenomena alam. Melainkan karena ikan-ikan tersebut sempat terperangkap jaring jenis payang milik nelayan, namun sobek saat diangkat ke perahu.
Jaring Payang adalah jenis jaring tarik tradisional. Perahu-perahu ukuran sedang biasa mengoperasikan jenis jaring ini. Kapasitas jaring mencapai dua hingga tiga ton. (win/cah)