KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Aksi penusukan terhadap Menko Polhukam Jenderal TNI Dr H Wiranto SH SIP MM mendapat sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya yakni Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen KH Dawamudin Masdar MPdI. Pihaknya mengutuk adanya aksi kejahatan tersebut. Tindakan tersebut tidak manusiawi dan tidak beradab.
KH Dawam juga meminta agar kasus tersebut diusut tuntas. Selain itu bagi pelakunya dihukum seberat-beratnya. Bukan itu saja, dalam kasus ini sangat penting untuk mencari kroni-kroninya hingga tuntas.
“Kami meminta kasus tersebut diusut tuntas. Dalam konteks Kebumen saya minta kepada pihak keamanan dalam hal ini TNI-Polri untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya. Selain itu kepada masyarakat untuk segera melaporkan apabila ada orang dan pendatang yang asing dan mencurigakan,” tuturnya, Jumat (11/10).
Menurut KH Dawam tindakan penusukan tersebut jelas tidak bisa dibenarkan dilihat dari perspektif hukum formal maupun hukum Islam. Hal ini juga dapat menjadi pelajaran bersama bahwa kelompok yang berideologi "Anti Pemerintah" itu benar adanya.
Penusukan dilakukan oleh kelompok yang biasa mengatakan bahwa NKRI atau pemerintah itu thaghut, kafir dan lainnya. “Kami mengajak kepada para orang tua, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan orang-orang di sekitar kita yang berfaham radikal dengan menghalalkan segala cara,” katanya.
Dari sejumlah informasi menyebutkan, pelaku penusukan merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). JAD sendiri diketahui punya afiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Dari sumber yang dapat dipercaya menegaskan di Kebumen sendiri dipastikan tidak ada anggota JAD. Kendati demikian tidak menutup kemungkinan ada warga Kebumen yang tidak berdomisili di Kebumen dan menjadi simpatisan JAD.
Terkait dengan hal tersebut Kapolres Kebumen AKBP Rudi Cahya Kurniawan MSI MH MKN juga menyampaikan, peran Perpolisian Masyarakat di wilayah Kebumen harus lebih ditingkatkan lagi mengantisipasi kejadian serupa.
Menurut Kapolres, situasi Kamtibmas yang kondusif bukan hanya tugas Kepolisan semata, melainkan juga peran masyarakat. Wujud perpolisian masyarakat yang dimaksudkan yakni masyarakat ikut aktif dalam melawan radikalisme dan terorisme. Ini antara lain dengan mengawasi tetangga serta keluarga agar tidak ikut terpapar faham radikalisme yang kian meresahkan.
Pada kesempatan itu pula, Kapolres Kebumen memerintahkan seluruh Bhabinkamtibmas dan Polmas untuk lebih menyentuh masyarakat dalam melaksanakan tugasnya. "Bhabinkamtibmas harus lebih menyentuh masyarakat dan mengobarkan api anti radikalisme dan anti terorisme. Selanjutnya menghormati kerukunan antar umat beragama pun sangat diperlukan," katanya saat memimpin rapat jajarannya, kemarin.
Hal senada juga disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hasani Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian Gus Fachrudin Ahmad Nawawi Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hasani. Pihaknya menegaskan pelaku penusukan Wiranto tidak mencerminkan Umat Islam.
"Saya pribadi menolak dan mengecam aksi penusukan tersebut. Jika dikaitkan dengan Islam saya tidak setuju. Itu adalah seorang oknum. Islam adalah kedamaian," ucapnya, sembari menambahkan pihaknya mendukung penuh Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut. (mam)
KH Dawam juga meminta agar kasus tersebut diusut tuntas. Selain itu bagi pelakunya dihukum seberat-beratnya. Bukan itu saja, dalam kasus ini sangat penting untuk mencari kroni-kroninya hingga tuntas.
“Kami meminta kasus tersebut diusut tuntas. Dalam konteks Kebumen saya minta kepada pihak keamanan dalam hal ini TNI-Polri untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya. Selain itu kepada masyarakat untuk segera melaporkan apabila ada orang dan pendatang yang asing dan mencurigakan,” tuturnya, Jumat (11/10).
Menurut KH Dawam tindakan penusukan tersebut jelas tidak bisa dibenarkan dilihat dari perspektif hukum formal maupun hukum Islam. Hal ini juga dapat menjadi pelajaran bersama bahwa kelompok yang berideologi "Anti Pemerintah" itu benar adanya.
Penusukan dilakukan oleh kelompok yang biasa mengatakan bahwa NKRI atau pemerintah itu thaghut, kafir dan lainnya. “Kami mengajak kepada para orang tua, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan orang-orang di sekitar kita yang berfaham radikal dengan menghalalkan segala cara,” katanya.
Dari sejumlah informasi menyebutkan, pelaku penusukan merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). JAD sendiri diketahui punya afiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Dari sumber yang dapat dipercaya menegaskan di Kebumen sendiri dipastikan tidak ada anggota JAD. Kendati demikian tidak menutup kemungkinan ada warga Kebumen yang tidak berdomisili di Kebumen dan menjadi simpatisan JAD.
Terkait dengan hal tersebut Kapolres Kebumen AKBP Rudi Cahya Kurniawan MSI MH MKN juga menyampaikan, peran Perpolisian Masyarakat di wilayah Kebumen harus lebih ditingkatkan lagi mengantisipasi kejadian serupa.
Menurut Kapolres, situasi Kamtibmas yang kondusif bukan hanya tugas Kepolisan semata, melainkan juga peran masyarakat. Wujud perpolisian masyarakat yang dimaksudkan yakni masyarakat ikut aktif dalam melawan radikalisme dan terorisme. Ini antara lain dengan mengawasi tetangga serta keluarga agar tidak ikut terpapar faham radikalisme yang kian meresahkan.
Pada kesempatan itu pula, Kapolres Kebumen memerintahkan seluruh Bhabinkamtibmas dan Polmas untuk lebih menyentuh masyarakat dalam melaksanakan tugasnya. "Bhabinkamtibmas harus lebih menyentuh masyarakat dan mengobarkan api anti radikalisme dan anti terorisme. Selanjutnya menghormati kerukunan antar umat beragama pun sangat diperlukan," katanya saat memimpin rapat jajarannya, kemarin.
Hal senada juga disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hasani Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian Gus Fachrudin Ahmad Nawawi Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hasani. Pihaknya menegaskan pelaku penusukan Wiranto tidak mencerminkan Umat Islam.
"Saya pribadi menolak dan mengecam aksi penusukan tersebut. Jika dikaitkan dengan Islam saya tidak setuju. Itu adalah seorang oknum. Islam adalah kedamaian," ucapnya, sembari menambahkan pihaknya mendukung penuh Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut. (mam)