KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Ungkapan itu sepertinya tepat menggambarkan nasib Warisman, Desa Argosari Kecamatan Ayah ini. Akibat terjatuh dari pohon kelapa, ia mengalami lumpuh.
Pria kelahiran 10 Juni 1960 itu hanya dapat terbaring di tempat tidurnya sejak kecelakaan yang dialami pada tahun 1977 tersebut.
Ironisnya Warisman yang hingga kini masih melajang, tinggal seorang diri di sebuah rumah, tak jauh dari rumah sang kakak di Desa Argosari Kecamatan Ayah.
Untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup, Warisman membuat kerajinan dari bahan bambu. Ia membuat tempat sampah atau cikrak, dan tampah. Namun demikian, Warisman tabah menjalani kehidupannya tersebut.
Cerita Warisman, akhirnya sampai ke telinga Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto. Wabup Arif langsung mendatangi rumah Warisman, Minggu (13/10/2019) kemarin. Saat itulah, Wabup Arif, melihat dan mendengar langsung kondisi dan kehidupan Warisman.
Kepada Wabup Arif, Warisman menceritakan nasib pahitnya. Berawal saat pria yang dulunya berprofesi sebagai penderes gula kelapa, jatuh dari pohon saat sedang mengambil nira. Akibatnya fatal. Ia lumpuh akibat menderita patah tulang belakang. Kondisi ini menyebabkan Warisman tidak mampu lagi bekerja.
Awalnya, Warisman hanya bisa mengandalkan belas kasihan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Hingga kemudian, semangat hidupnya tumbuh kembali. Pria yang akrab disapa Waris itu lantas menekuni kerajinan bambu.
Dari cerita Warisman pula, Wabup Arif mengetahui pria tersebut tak sekedar kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya akibat kondisinya yang lumpuh. Terungkap pula, Warisman tak memiliki KTP.
"Kami merasa miris dan prihatin mendengar dan melihat kabar ada masyarakat yang sakit namun tidak mendapat perawatan hingga puluhan tahun. Sudah begitu dia belum mempunyai E-KTP," kata Wabup yang pada kunjungan pertamanya kemarin (13/10), membawakan Warisman kursi roda, beras satu karung, dan uang belanja.
Di hari berikutnya, Senin (14/10), Wabup Arif meminta petugas melakukan perekaman EKTP bagi Warisman. "Kondisi yang memprihatinkan Pak Waris, kelumpuhan yang di derita mejadikan beliau tidak dapat mendatangi tempat pembuatan E KTP. Hari ini kita jemput bola," ungkap Arif, Senin.
Akhirnya Warisman tak hanya mendapatkan kursi roda dan bantuan kebutuhan hidup. Ia melakoni perekaman EKTP. Kali ini, petugas datang bersama Kepala Dinas Kadisdukcapil Drs H Maskhemi MPd untuk membuat E KTP. Karena rumahnya yang lumayan terpencil, petugas sempat kesulitan melakukan rekam EKTP bagi Warisman.
Sampai-sampai, petugas membopong Warisman dan menaruhnya di mobil belakang untuk melalukan proses rekam data. Kabar baiknya, Warisman kini telah mendapatkan E KTP yang merupakan haknya sebagai warga negara. "Alhamdulillah, Pak Waris sudah punya KTP," kata Wabup Arif.
Tak pelak, ucapan syukur dan terima kasih berkali-kali keluar dari mulut Warisman. Khususnya kepada Wakil Bupati Arif Sugiyanto, dan dan Dinas terkait serta pihak - pihak yang telah membantunya. "Alhamdulilah saya berterimakasih sudah diberikan bantuan kusi roda ini," kata Warisman didampingi oleh adik perempuannya Amini, dan kepala dusun setempat Samsudin.(fur/cah)
Pria kelahiran 10 Juni 1960 itu hanya dapat terbaring di tempat tidurnya sejak kecelakaan yang dialami pada tahun 1977 tersebut.
Ironisnya Warisman yang hingga kini masih melajang, tinggal seorang diri di sebuah rumah, tak jauh dari rumah sang kakak di Desa Argosari Kecamatan Ayah.
Untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup, Warisman membuat kerajinan dari bahan bambu. Ia membuat tempat sampah atau cikrak, dan tampah. Namun demikian, Warisman tabah menjalani kehidupannya tersebut.
Cerita Warisman, akhirnya sampai ke telinga Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto. Wabup Arif langsung mendatangi rumah Warisman, Minggu (13/10/2019) kemarin. Saat itulah, Wabup Arif, melihat dan mendengar langsung kondisi dan kehidupan Warisman.
Kepada Wabup Arif, Warisman menceritakan nasib pahitnya. Berawal saat pria yang dulunya berprofesi sebagai penderes gula kelapa, jatuh dari pohon saat sedang mengambil nira. Akibatnya fatal. Ia lumpuh akibat menderita patah tulang belakang. Kondisi ini menyebabkan Warisman tidak mampu lagi bekerja.
Awalnya, Warisman hanya bisa mengandalkan belas kasihan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Hingga kemudian, semangat hidupnya tumbuh kembali. Pria yang akrab disapa Waris itu lantas menekuni kerajinan bambu.
Dari cerita Warisman pula, Wabup Arif mengetahui pria tersebut tak sekedar kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya akibat kondisinya yang lumpuh. Terungkap pula, Warisman tak memiliki KTP.
"Kami merasa miris dan prihatin mendengar dan melihat kabar ada masyarakat yang sakit namun tidak mendapat perawatan hingga puluhan tahun. Sudah begitu dia belum mempunyai E-KTP," kata Wabup yang pada kunjungan pertamanya kemarin (13/10), membawakan Warisman kursi roda, beras satu karung, dan uang belanja.
Di hari berikutnya, Senin (14/10), Wabup Arif meminta petugas melakukan perekaman EKTP bagi Warisman. "Kondisi yang memprihatinkan Pak Waris, kelumpuhan yang di derita mejadikan beliau tidak dapat mendatangi tempat pembuatan E KTP. Hari ini kita jemput bola," ungkap Arif, Senin.
Akhirnya Warisman tak hanya mendapatkan kursi roda dan bantuan kebutuhan hidup. Ia melakoni perekaman EKTP. Kali ini, petugas datang bersama Kepala Dinas Kadisdukcapil Drs H Maskhemi MPd untuk membuat E KTP. Karena rumahnya yang lumayan terpencil, petugas sempat kesulitan melakukan rekam EKTP bagi Warisman.
Sampai-sampai, petugas membopong Warisman dan menaruhnya di mobil belakang untuk melalukan proses rekam data. Kabar baiknya, Warisman kini telah mendapatkan E KTP yang merupakan haknya sebagai warga negara. "Alhamdulillah, Pak Waris sudah punya KTP," kata Wabup Arif.
Tak pelak, ucapan syukur dan terima kasih berkali-kali keluar dari mulut Warisman. Khususnya kepada Wakil Bupati Arif Sugiyanto, dan dan Dinas terkait serta pihak - pihak yang telah membantunya. "Alhamdulilah saya berterimakasih sudah diberikan bantuan kusi roda ini," kata Warisman didampingi oleh adik perempuannya Amini, dan kepala dusun setempat Samsudin.(fur/cah)