KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemkab Kebumen tengah benar-benar fokus dalam upaya pengembangan Geopark dan Kawasan Industri. Dua sektor tersebut diyakini dapat mengurangi angka kemiskinan yang sudah telanjur melekat bagi Kota Beriman.
Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto pada Rapat Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TKP2KD) Kabupaten Kebumen, Rabu (20/11/2019) mengemukakan upaya penanggulangan kemiskinan. Secara garis besar selama kurun waktu tiga tahun terakhir yakni 2015 hingga 2018, persentase penduduk miskin di Kabupaten Kebumen telah turun.
Ini dari 20,44 persen menjadi 17,47 persen pada tahun 2018. "Dengan kata lain jumlah penduduk miskin telah berhasil kita turunkan sebesar 2,97 persen dengan jumlah penduduk miskin terentaskan 33.240 jiwa atau rata-rata penurunan penduduk miskin 11.080 jiwa pertahun, "tuturnya.
Penurunan angka kemiskinan ini dapat tercapai berkat komitmen dan kerja sama seluruh stakeholders pembangunan. Ini dalam melaksanakan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan.Selain itu, kebijakan anggaran yang dialokasikan untuk program-program penanggulangan kemiskinan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten, Provinsi, APBN maupun dari sektor swasta juga cukup besar.
Pada tahun 2016 total anggaran penanggulangan kemiskinan mencapai Rp 650 milyar lebih. Sedangkan pada tahun 2018 meningkat 40 persen menjadi sebesar Rp 920 milyar lebih.
"Sampai saat ini kemiskinan masih menjadi isu yang mengemuka dalam pembangunan daerah. Hal ini karena luasnya cakupan penanganan kemiskinan yang harus kita tangani. Serta beragamnya sektor-sektor pembangunan yang harus kita intervensi," jelasnya.
Menurut Wabup H Arif Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong (GNKK) dan pembangunan Kawasan Industri Kebumen (KIK) sangat strategis. Ini juga memiliki dampak multiplier effect yang besar untuk penanggulangan kemiskinan. Geopark yang mencakup 117 desa di 12 kecamatan akan besar pengaruhnya. Ini tentunya jika pemberdayaan masyarakat dapat dioptimalkan. Selain itu KIK jika terealisasi membuka peluang besar dalam menyerap angka tenaga kerja.
"Saya berharap diawali dari acara pada hari ini kita dapat bersama-sama menggali potensi dan mempersiapkan konsep-konsep program kegiatan yang akan dituangkan dalam dokumen strategi penanggulangan kemiskinan dengan lebih baik. Agar kinerja penanggulangan kemiskinan kita semakin optimal," ucapnya. (mam)
Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto pada Rapat Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TKP2KD) Kabupaten Kebumen, Rabu (20/11/2019) mengemukakan upaya penanggulangan kemiskinan. Secara garis besar selama kurun waktu tiga tahun terakhir yakni 2015 hingga 2018, persentase penduduk miskin di Kabupaten Kebumen telah turun.
Ini dari 20,44 persen menjadi 17,47 persen pada tahun 2018. "Dengan kata lain jumlah penduduk miskin telah berhasil kita turunkan sebesar 2,97 persen dengan jumlah penduduk miskin terentaskan 33.240 jiwa atau rata-rata penurunan penduduk miskin 11.080 jiwa pertahun, "tuturnya.
Penurunan angka kemiskinan ini dapat tercapai berkat komitmen dan kerja sama seluruh stakeholders pembangunan. Ini dalam melaksanakan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan.Selain itu, kebijakan anggaran yang dialokasikan untuk program-program penanggulangan kemiskinan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten, Provinsi, APBN maupun dari sektor swasta juga cukup besar.
Pada tahun 2016 total anggaran penanggulangan kemiskinan mencapai Rp 650 milyar lebih. Sedangkan pada tahun 2018 meningkat 40 persen menjadi sebesar Rp 920 milyar lebih.
"Sampai saat ini kemiskinan masih menjadi isu yang mengemuka dalam pembangunan daerah. Hal ini karena luasnya cakupan penanganan kemiskinan yang harus kita tangani. Serta beragamnya sektor-sektor pembangunan yang harus kita intervensi," jelasnya.
Menurut Wabup H Arif Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong (GNKK) dan pembangunan Kawasan Industri Kebumen (KIK) sangat strategis. Ini juga memiliki dampak multiplier effect yang besar untuk penanggulangan kemiskinan. Geopark yang mencakup 117 desa di 12 kecamatan akan besar pengaruhnya. Ini tentunya jika pemberdayaan masyarakat dapat dioptimalkan. Selain itu KIK jika terealisasi membuka peluang besar dalam menyerap angka tenaga kerja.
"Saya berharap diawali dari acara pada hari ini kita dapat bersama-sama menggali potensi dan mempersiapkan konsep-konsep program kegiatan yang akan dituangkan dalam dokumen strategi penanggulangan kemiskinan dengan lebih baik. Agar kinerja penanggulangan kemiskinan kita semakin optimal," ucapnya. (mam)