KEBUMEN (kebumenekspress.com)- Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, mengungkapkan Kabupaten Kebumen punya potensi besar. Salah satunya di bidang pertanian dimana Kebumen memiliki dua waduk besar yakni Waduk Wadaslintang dan Sempor.
Keberadaan dua waduk tersebut, kata Arif Sugiyanto, membuat Kebumen tidak sekedar bisa menjadi lumbung padi. Lebih dari itu, Kebumen dapat menjadi lumbung atau wilayah penyangga beras untuk Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Wabup Arif saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H di halaman Masjid As Salam Dukuh Kembaran, Desa Pekutan, Kecamatan Mirit, Minggu (17/11/2019).
Dalam kesempatan itu, Wabup Arif kembali mengingatkan Kebumen punya dua aset besar di bidang pertanian, yakni dua waduk besar yakni Waduk Wadaslintang dan Sempor. Keberadaan dua waduk besar itu menjadi modal bagi terwujudnya Kebumen sebagai lumbung padi dan lumbung beras.
Yang diperlukan saat ini, kata Wabup, adalah dukungan sarana dan prasarana serta sistem yang mendukung agar dua cita-cita besar itu terwujud. Dan, salah satu yang sudah diupayakan Pemkab Kebumen, lanjut Arif, yakni dengan membangun RMU dan santral pengolahan beras di Desa Kaliputih Kecamatan Kutowinangun.
RMU, kata Wabup, memungkinkan petani lebih mudah dari segi pengolahan gabah dan pemasarannya tidak dipermainkan oleh tengkulak. Muaranya, para petani mendapatkan keuntungan 2 kali lebih banyak daripada sistem yang ada saat ini. Itu dimungkinkan, karena RMU mampu mengeringkan padi secara teknologi dengan kapasitas 30 ton perhari.
Wabup optimis, ke depan Kebumen tak hanya bisa menjadi lumbung padi tapi lumbung beras. "Bupati Kebumen yang pertama Ki Ageng Bodronolo bisa menjadi Bupati salah satunya karena perjuangan beliau mampu menghimpun beras untuk perjuangan Sultan Agung," kata Arif Sugiyanto merunut sejarah.
Sementara itu, pada momentum Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H, Wabup mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia pelaksana kegiatan. Makna peringatan maulid nabi ini adalah semata-mata karena syiar agama.
"Agama wajib disyiarkan, karena kalau tidak disyiarkan maka agama tidak akan berkembang dan tidak banyak orang menghayati, ini untuk menanamkan keimanan kita kepada Allah SWT, patuh kepada perintah-Nya, semakin menjauhi larangan-Nya dan kegiatan ini untuk memupuk kecintaan kepada Rasul," kata Arif.
Turut hadir dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H di halaman Masjid As Salam yakni, Camat Mirit, Ir Khotib, Tokoh Agama, dan Kades Pekutan Kyai Mudasir. (fur)
Keberadaan dua waduk tersebut, kata Arif Sugiyanto, membuat Kebumen tidak sekedar bisa menjadi lumbung padi. Lebih dari itu, Kebumen dapat menjadi lumbung atau wilayah penyangga beras untuk Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Wabup Arif saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H di halaman Masjid As Salam Dukuh Kembaran, Desa Pekutan, Kecamatan Mirit, Minggu (17/11/2019).
Dalam kesempatan itu, Wabup Arif kembali mengingatkan Kebumen punya dua aset besar di bidang pertanian, yakni dua waduk besar yakni Waduk Wadaslintang dan Sempor. Keberadaan dua waduk besar itu menjadi modal bagi terwujudnya Kebumen sebagai lumbung padi dan lumbung beras.
Yang diperlukan saat ini, kata Wabup, adalah dukungan sarana dan prasarana serta sistem yang mendukung agar dua cita-cita besar itu terwujud. Dan, salah satu yang sudah diupayakan Pemkab Kebumen, lanjut Arif, yakni dengan membangun RMU dan santral pengolahan beras di Desa Kaliputih Kecamatan Kutowinangun.
RMU, kata Wabup, memungkinkan petani lebih mudah dari segi pengolahan gabah dan pemasarannya tidak dipermainkan oleh tengkulak. Muaranya, para petani mendapatkan keuntungan 2 kali lebih banyak daripada sistem yang ada saat ini. Itu dimungkinkan, karena RMU mampu mengeringkan padi secara teknologi dengan kapasitas 30 ton perhari.
Wabup optimis, ke depan Kebumen tak hanya bisa menjadi lumbung padi tapi lumbung beras. "Bupati Kebumen yang pertama Ki Ageng Bodronolo bisa menjadi Bupati salah satunya karena perjuangan beliau mampu menghimpun beras untuk perjuangan Sultan Agung," kata Arif Sugiyanto merunut sejarah.
Sementara itu, pada momentum Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H, Wabup mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia pelaksana kegiatan. Makna peringatan maulid nabi ini adalah semata-mata karena syiar agama.
"Agama wajib disyiarkan, karena kalau tidak disyiarkan maka agama tidak akan berkembang dan tidak banyak orang menghayati, ini untuk menanamkan keimanan kita kepada Allah SWT, patuh kepada perintah-Nya, semakin menjauhi larangan-Nya dan kegiatan ini untuk memupuk kecintaan kepada Rasul," kata Arif.
Turut hadir dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H di halaman Masjid As Salam yakni, Camat Mirit, Ir Khotib, Tokoh Agama, dan Kades Pekutan Kyai Mudasir. (fur)