KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Black campaign ataukKampanye hitam dan penyebaran berita bohong (hoaks) menjadi salah satu tantangan pada Pilbup Kebumen mendatang. Keduanya dapat berdampak cukup buruk bagi rusaknya solidaritas. Untuk itu, pemerintah daerah perlu mengantisipasi kerawanan sejak dini agar tidak menjadi konflik sosial.
Hal tersebut disampaikan Budayawan MT Arifin asal Solo saat menjadi narasumber Rakor Kamtibmas menjelang Pilbup Kebumen, di Mexolie Hotel, Rabu (20/11/2019). Rakor Kantobmas yang dilaksanakan Kesbangpol, dibuka oleh Asisten I Setda Hery Setyanto mewakili Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz.
Menurut Arifin hoaks seringkali digunakan untuk memanipulasi informasi di media sosial. Ini agar tercipta kebencian terhadap lawan. Kondisi tersebut berdampak kurang baik karena persepsi yang terbangun dapat menjadikan preferensi politik salah dalam memilih pemimpin. "Yang tidak kalah penting, visi misi kontestan politik tenggelam karena publik terfokus pada hoaks," tuturnya.
Kampanye hitam, lanjut Arifin juga perlu diwaspadai. Dimana kampanye disebarkan dalam rangka merusak reputasi seseorang. Ini dilaksanakan dengan mengeluarkan propaganda negatif. Selain itu, ujaran kebencian juga menjadi tantangan demokrasi di Kebumen yang perlu ditangani dengan baik.
Bukan hanya itu, potensi golput juga penting untuk diperhatikan. Jangan sampai golput justru menjadi strategi bagi oposisi. "Golput juga menjadi tantangan demokrasi Pilbup 2020. Jangan sampai Golput menjadi strategi oposisi dalam merongrong suara lawan," jelasnya.
Sementara itu, Asisten I Setda Hery Setyanto mengaharapkan adanya kedewasaa dari elit politik dan masyarakat dalam Pilbup mendatang. Dimana, berbeda pilihan dalam pemilihan umum merupakan hal biasa. Polarisasi politik yang terjadi pun cukup pada waktu pemilihan berlangsung. Selain itu tingkat partisipasi masyarakat juga menjadi salah satu indikasi suksesnya pelaksanaan Pilbup. " Polarisasi politik cukup berlangsung pada pemilihan dan setelahnya kembali seperti sedia kala," katanya.
Pihaknya menambahakan dalam menciptakan kedewasaan politik masyarakat perlu dioptimalkan pendidikan politik. Dengan demikian partisipasi pemilih dalam Pilbup dapat tinggi yang berdampak pada legitimasi terpilihnya kepala daerah. Dirinya juga berharap, aparat keamanan dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan situasi Kamtibmas Kebumen. (mam)
Hal tersebut disampaikan Budayawan MT Arifin asal Solo saat menjadi narasumber Rakor Kamtibmas menjelang Pilbup Kebumen, di Mexolie Hotel, Rabu (20/11/2019). Rakor Kantobmas yang dilaksanakan Kesbangpol, dibuka oleh Asisten I Setda Hery Setyanto mewakili Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz.
Menurut Arifin hoaks seringkali digunakan untuk memanipulasi informasi di media sosial. Ini agar tercipta kebencian terhadap lawan. Kondisi tersebut berdampak kurang baik karena persepsi yang terbangun dapat menjadikan preferensi politik salah dalam memilih pemimpin. "Yang tidak kalah penting, visi misi kontestan politik tenggelam karena publik terfokus pada hoaks," tuturnya.
Kampanye hitam, lanjut Arifin juga perlu diwaspadai. Dimana kampanye disebarkan dalam rangka merusak reputasi seseorang. Ini dilaksanakan dengan mengeluarkan propaganda negatif. Selain itu, ujaran kebencian juga menjadi tantangan demokrasi di Kebumen yang perlu ditangani dengan baik.
Bukan hanya itu, potensi golput juga penting untuk diperhatikan. Jangan sampai golput justru menjadi strategi bagi oposisi. "Golput juga menjadi tantangan demokrasi Pilbup 2020. Jangan sampai Golput menjadi strategi oposisi dalam merongrong suara lawan," jelasnya.
Sementara itu, Asisten I Setda Hery Setyanto mengaharapkan adanya kedewasaa dari elit politik dan masyarakat dalam Pilbup mendatang. Dimana, berbeda pilihan dalam pemilihan umum merupakan hal biasa. Polarisasi politik yang terjadi pun cukup pada waktu pemilihan berlangsung. Selain itu tingkat partisipasi masyarakat juga menjadi salah satu indikasi suksesnya pelaksanaan Pilbup. " Polarisasi politik cukup berlangsung pada pemilihan dan setelahnya kembali seperti sedia kala," katanya.
Pihaknya menambahakan dalam menciptakan kedewasaan politik masyarakat perlu dioptimalkan pendidikan politik. Dengan demikian partisipasi pemilih dalam Pilbup dapat tinggi yang berdampak pada legitimasi terpilihnya kepala daerah. Dirinya juga berharap, aparat keamanan dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan situasi Kamtibmas Kebumen. (mam)