KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Fadlun Ali Fatah (18) menjadi salah satu dari dua korban yang tenggelam di Pantai Laguna Lembupurwo, Kecamatan Mirit, Rabu (1/1/2020). Sebelum peristiwa itu terjadi, keluarga korban mengaku mendapatkan firasat.
Adalah Muhamad Nur Faiz yang juga kakak kandung Fadlun Ali Fatah. Pria warga Desa Manguranan RT 01 RW 02, Mirit, itu menuturkan, sehari sebelum tenggelam, adiknya tersebut bercerita ingin sekali mandi di laut.
Mendengar celotehan dari sang adik, Faiz kemudian mengingatkan agar adiknya jang bermain di laut karna kondisi sekarang ombak cukup tinggi dan sering berubah ubah. "Kemarin sore Fadlun (korban) cerita katanya ingin sekali mandi di laut, terus saya ingetin, jangan dek sekarang ombak lagi tinggi bahaya nanti, "katanya.
Sayangnya, peringatan sang Kakak tidak dihiraukan oleh korban. Fadlun bahkan nekat berangkat bersama teman temanya ke pantai tanpa sepengetahuan anggota keluarga yang lain. Hingga kemudian, musibah itu datang.
"Keluarga sangat terkejut saat mendengar kabar Fadlun hilang di pantai. Soalnya tadi pagi perginya nggak pamitan sama keluarga. Kami sangat sedih sekali menerima kenyataan ini mas, " ujar Muhamad Nur Faiz menahan duka.
Atas musibah ini, Nur Faiz mengatakan, keluarganya hanya bisa pasrah atas tenggelamnya salah satu anggota keluarganya itu. Kalaupun ada harapan, tak lain agar korban dapat segera ditemukan.
Fadlun Ali Fatah (18) adalah putra dari pasangan Soleh asrowi dan Siti Musrifah warga Desa Manguranan RT 01 RW 02, Mirit, Kebumen. Korban merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara.
Fadlun Ali Fatah, pemuda warga Desa Manguranan RT 01 RW 02, Mirit, Kebumen, dan Zam Zam (16 ) warga Desa Mrinen, RT 01 RW 04, Kecamatan Kutowinangun, hanyut dirgulung ombak di Pantai Laguna Lembupurwo, Kecamatan Miri Rabu (1/1) sekitar pukul 07.30 WIB. Kedua korban yang sedang merayakan liburan tahun baru itu tenggelam saat korban bermain air di Pantai Laguna bersama 3 orang temannya. Hingga berita ini diturunkan, keduanya masih dalam pencarian petugas. (cah)
Adalah Muhamad Nur Faiz yang juga kakak kandung Fadlun Ali Fatah. Pria warga Desa Manguranan RT 01 RW 02, Mirit, itu menuturkan, sehari sebelum tenggelam, adiknya tersebut bercerita ingin sekali mandi di laut.
Mendengar celotehan dari sang adik, Faiz kemudian mengingatkan agar adiknya jang bermain di laut karna kondisi sekarang ombak cukup tinggi dan sering berubah ubah. "Kemarin sore Fadlun (korban) cerita katanya ingin sekali mandi di laut, terus saya ingetin, jangan dek sekarang ombak lagi tinggi bahaya nanti, "katanya.
Sayangnya, peringatan sang Kakak tidak dihiraukan oleh korban. Fadlun bahkan nekat berangkat bersama teman temanya ke pantai tanpa sepengetahuan anggota keluarga yang lain. Hingga kemudian, musibah itu datang.
"Keluarga sangat terkejut saat mendengar kabar Fadlun hilang di pantai. Soalnya tadi pagi perginya nggak pamitan sama keluarga. Kami sangat sedih sekali menerima kenyataan ini mas, " ujar Muhamad Nur Faiz menahan duka.
Atas musibah ini, Nur Faiz mengatakan, keluarganya hanya bisa pasrah atas tenggelamnya salah satu anggota keluarganya itu. Kalaupun ada harapan, tak lain agar korban dapat segera ditemukan.
Fadlun Ali Fatah (18) adalah putra dari pasangan Soleh asrowi dan Siti Musrifah warga Desa Manguranan RT 01 RW 02, Mirit, Kebumen. Korban merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara.
Fadlun Ali Fatah, pemuda warga Desa Manguranan RT 01 RW 02, Mirit, Kebumen, dan Zam Zam (16 ) warga Desa Mrinen, RT 01 RW 04, Kecamatan Kutowinangun, hanyut dirgulung ombak di Pantai Laguna Lembupurwo, Kecamatan Miri Rabu (1/1) sekitar pukul 07.30 WIB. Kedua korban yang sedang merayakan liburan tahun baru itu tenggelam saat korban bermain air di Pantai Laguna bersama 3 orang temannya. Hingga berita ini diturunkan, keduanya masih dalam pencarian petugas. (cah)