KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Teror gedor pintu yang sempat meresahkan masyarakat di Kecamatan Padureso beberapa waktu lalu kini telah berakhir. Dua hari terakhir, masyarakat tidak lagi merasakan adanya teror dari sosok misterius yang dilakukan dengan menggedor-gedor pintu di waktu malam.
Sebelumnya untuk menanggulangi hal tersebut masyarakat mengadakan rutinan ronda malam. Selain dari masyarakat jajaran kepolisian dari Polsek Padureso juga rutin melaksanakan patroli.
Salah satu pemuda Desa Sendangdalem Kecamatan Padureso Mudzakir (33) menyampaikan pada Minggu ini sudah tidak lagi terjadi teror. Masyarakat sudah kembali tenang. Hal itu menyusul adanya penguatan kegiatan ronda masyarakat yang berbarengan dengan patroli malam hari pihak kepolisian.
"Sudah tidak ada lagi teror yang dilakukan dengan mengedor-gedor pintu. Kami berharap teror yang meresahkan tidak lagi terjadi di wilayah Kabupaten Kebumen," kata Mudzakir yang juga Ketua Ansor Kebumen itu, Rabu (22/1/2020).
Sekedar mengingatkan sebelumnya telah diberitakan jika warga Desa Sendangdalem Kecamatan Padureso itu sempat diresahkan dengan adanya teror yang dilakukan oleh orang tidak dikenal. Hal ini tentunya cukup meresahkan masyarakat. Terlebih pernah ada warga yang melihat sosok pria tidak dikenal bersenjata sajam dan cangkul. Warga menduga orang tersebut merupakan pelaku dari teror gedor. Sayangnya pria misterius tersebut tidak berhasil ditangkap.
Teror dilakukan dengan cara menggedor-gedor pintu rumah warga saat malam hari. Setidaknya dua desa telah menjadi sasaran teror yang cukup meresahkan masyarakat yakni Sendangdalem dan Rahayu Padureso. Adanya teror memang memang tidak sampai melukai warga. Selain itu tidak juga membuat barang-barang warga hilang akibat dicuri. Namun keberadaan teror cukup meresahkan.
Sebelumnya, Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan melalui Kapolsek Padureso Ipda Zakaria juga telah menegaskan jika kejadian tersebut memang ada. Kendati demikian pelaku diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa. Setelah melakukan pendalaman, diketahui terdapat warga Desa Kalipuru yang mengidap gangguan jiwa dan kerap meminta makan. Selain itu orang tersebut memang selalu takut dan jika ketemu dengan orang akan lari.
"Kalau dari ciri-cirinya dan perilakunya, kuat diduga pelakunya adalah orang yang mengidap gagguan jiwa tersebut. Polisi juga senantiasa ikut melakukan pengamanan dengan terjun langsung ke desa hingga malam hari. Kami mengimbau kepada masyarakat jangan sampai main hakim sendiri. Selain itu juga jangan mengupload di media sosial dengan melebih-lebihkan. Sebab itu akan berpengaruh terhadap ketentraman masyarakat. Jika informasi yang diupload di media sosial tidak benar, tentunya mempunyai konsekwensi hukum," ucapnya. (mam)
Sebelumnya untuk menanggulangi hal tersebut masyarakat mengadakan rutinan ronda malam. Selain dari masyarakat jajaran kepolisian dari Polsek Padureso juga rutin melaksanakan patroli.
Salah satu pemuda Desa Sendangdalem Kecamatan Padureso Mudzakir (33) menyampaikan pada Minggu ini sudah tidak lagi terjadi teror. Masyarakat sudah kembali tenang. Hal itu menyusul adanya penguatan kegiatan ronda masyarakat yang berbarengan dengan patroli malam hari pihak kepolisian.
"Sudah tidak ada lagi teror yang dilakukan dengan mengedor-gedor pintu. Kami berharap teror yang meresahkan tidak lagi terjadi di wilayah Kabupaten Kebumen," kata Mudzakir yang juga Ketua Ansor Kebumen itu, Rabu (22/1/2020).
Sekedar mengingatkan sebelumnya telah diberitakan jika warga Desa Sendangdalem Kecamatan Padureso itu sempat diresahkan dengan adanya teror yang dilakukan oleh orang tidak dikenal. Hal ini tentunya cukup meresahkan masyarakat. Terlebih pernah ada warga yang melihat sosok pria tidak dikenal bersenjata sajam dan cangkul. Warga menduga orang tersebut merupakan pelaku dari teror gedor. Sayangnya pria misterius tersebut tidak berhasil ditangkap.
Teror dilakukan dengan cara menggedor-gedor pintu rumah warga saat malam hari. Setidaknya dua desa telah menjadi sasaran teror yang cukup meresahkan masyarakat yakni Sendangdalem dan Rahayu Padureso. Adanya teror memang memang tidak sampai melukai warga. Selain itu tidak juga membuat barang-barang warga hilang akibat dicuri. Namun keberadaan teror cukup meresahkan.
Sebelumnya, Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan melalui Kapolsek Padureso Ipda Zakaria juga telah menegaskan jika kejadian tersebut memang ada. Kendati demikian pelaku diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa. Setelah melakukan pendalaman, diketahui terdapat warga Desa Kalipuru yang mengidap gangguan jiwa dan kerap meminta makan. Selain itu orang tersebut memang selalu takut dan jika ketemu dengan orang akan lari.
"Kalau dari ciri-cirinya dan perilakunya, kuat diduga pelakunya adalah orang yang mengidap gagguan jiwa tersebut. Polisi juga senantiasa ikut melakukan pengamanan dengan terjun langsung ke desa hingga malam hari. Kami mengimbau kepada masyarakat jangan sampai main hakim sendiri. Selain itu juga jangan mengupload di media sosial dengan melebih-lebihkan. Sebab itu akan berpengaruh terhadap ketentraman masyarakat. Jika informasi yang diupload di media sosial tidak benar, tentunya mempunyai konsekwensi hukum," ucapnya. (mam)