KEBUMEN (kebumenekpres.com)- Modus kejahatan baru mencuat. Kali ini, pelaku membajak aplikasi Whatshappnya (WA). Sepertinya warga harus waspada. Modus kejahatan semacam ini telah "makan korban".
Korbannya malah sejumlah pejabat di Kebumen. Masing-masing Kasi Perijinan Kesehatan, Komunikasi dan Ketenagakerjaan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kebumen Afudin. Selain itu juga menimpa Kasubbag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Sadang Sri Rahayu Retnowati.
Sri Rahayu menyampaikan, apa yang ia alami berawal saat Akun WA Afudin dibajak. Kala itu pada Senin (27/1) Sri Rahayu mendapat WA dari Afudin (WA Afudin telah dibajak).
Pesan berisi tentang Promo Quota Internet. Dalam WA yang dilakukan oleh penipu, Afudin mengaku jika keponakannya bekerja Sbagai Staff di XL. “Kalau program kuotanya sich tidak begitu tertarik. Namun yang karena ini dari teman ya diikuti aja,” tuturnya, Jumat (31/1/2020).
Setelah itu, penipu menyampaikan jika sebentar lagi ada SMS dari pihak XL yang akan memberikan kode registrasi. Penipu meminta Sri Rahayu untuk memberikan kode registrasi enam angka tersebut sebagai Aktivasi Promo Quota Internet. Benar saja terdapat SMS dari XL yang memberikan kode Aktivasi, yang belakangan diketahui ternyata kode tersebut adalah kode Aktivasi WA.
"Saya sama sekali tidak merasa curiga. Sehingga setelah mendapat SMS kode aktivasi tersebut langsung saya berikan. Hasilnya WA di smartphone saya tidak lagi aktif,” paparnya didampingi Afudin.
Oleh pelaku, nomor WA korban lantas digunakan untuk menipu beberapa rekannya. Bahkan anggota keluarga Sri Rahayu yakni adiknya tak luput menjadi korban penipuan. Dalam Wanya sang penipu meminta adik Sri Rahayu untuk transfer uang. "Namanya juga adik, tau kakaknya butuh uang tentunya ingin membantu. Tak tahunya itu malah penipu. Padahal jumlahnya tidak sedikit, " katanya.
Setelah itu, beberapa rekannya pun menyampaikan ke Sri Rahayu jika pihaknya juga mendapatkan WA dari penipu yang menggunakan akunya untuk hal serupa, yakni meminta uang dengan berbagai cara. Sri Rahayu segera membuat akun WA baru dan menggabari semua rekan-rekannya.
"Saya langsung mengabari beberapa rekan saya. Selain itu juga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Kami juga sudah melapor ke pihak bank agar memblokir rekening penipu tersebut,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Afudin juga menyampaikan hal serupa. Awalnya pihaknya mendapatkan WA promo quota internet murah dari tetangganya. Tanpa diketahui ternyaa akun WA tetangganya tersebut, ternyata juga telah dibajak oleh pihak yang tidak dikenal.
"Ini sangat meresahkan. Pembajakan WA dilaksanakan secara berantai. Kena satu akun digunakan untuk membajak yang lain, " ujarnya.
Beberapa rekan atau relasi Afudin ternyata juga mengalami hal yang sama. Berdalih meminta tolong, penipu meminta sejumlah uang. Hingga kini sepengetahuan Afudin telah ada orang yang menjadi korban dengan Rp 5 juta. Kemungkinan masih ada lagi karena kontak WA nya juga cukup banyak. “Kami berdua menegaskan jika ada nomor kami telah dibajak. Sehingga jika dari nomor kami ada WA untuk mengirim uang dengan alasan apapun mohon diabaikan,” ucapnya.
Baik Afudin maupun Sri Rahayu sama-sama berharap persoalan tersebut dapat segara ditangani oleh pihak berwajib. Pasalnya jika sampai tidak segera ditangani tentunya jumlah korban akan terus bertambah. Pembajakan dilakulan berantai dari satu nomor ke nomor lainnya. Adapun penipu sendiri mendapatkan nomor target berikutnya dari akun WA yang telah dibajaknya. (mam)
Korbannya malah sejumlah pejabat di Kebumen. Masing-masing Kasi Perijinan Kesehatan, Komunikasi dan Ketenagakerjaan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kebumen Afudin. Selain itu juga menimpa Kasubbag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Sadang Sri Rahayu Retnowati.
Sri Rahayu menyampaikan, apa yang ia alami berawal saat Akun WA Afudin dibajak. Kala itu pada Senin (27/1) Sri Rahayu mendapat WA dari Afudin (WA Afudin telah dibajak).
Pesan berisi tentang Promo Quota Internet. Dalam WA yang dilakukan oleh penipu, Afudin mengaku jika keponakannya bekerja Sbagai Staff di XL. “Kalau program kuotanya sich tidak begitu tertarik. Namun yang karena ini dari teman ya diikuti aja,” tuturnya, Jumat (31/1/2020).
Setelah itu, penipu menyampaikan jika sebentar lagi ada SMS dari pihak XL yang akan memberikan kode registrasi. Penipu meminta Sri Rahayu untuk memberikan kode registrasi enam angka tersebut sebagai Aktivasi Promo Quota Internet. Benar saja terdapat SMS dari XL yang memberikan kode Aktivasi, yang belakangan diketahui ternyata kode tersebut adalah kode Aktivasi WA.
"Saya sama sekali tidak merasa curiga. Sehingga setelah mendapat SMS kode aktivasi tersebut langsung saya berikan. Hasilnya WA di smartphone saya tidak lagi aktif,” paparnya didampingi Afudin.
Oleh pelaku, nomor WA korban lantas digunakan untuk menipu beberapa rekannya. Bahkan anggota keluarga Sri Rahayu yakni adiknya tak luput menjadi korban penipuan. Dalam Wanya sang penipu meminta adik Sri Rahayu untuk transfer uang. "Namanya juga adik, tau kakaknya butuh uang tentunya ingin membantu. Tak tahunya itu malah penipu. Padahal jumlahnya tidak sedikit, " katanya.
Setelah itu, beberapa rekannya pun menyampaikan ke Sri Rahayu jika pihaknya juga mendapatkan WA dari penipu yang menggunakan akunya untuk hal serupa, yakni meminta uang dengan berbagai cara. Sri Rahayu segera membuat akun WA baru dan menggabari semua rekan-rekannya.
"Saya langsung mengabari beberapa rekan saya. Selain itu juga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Kami juga sudah melapor ke pihak bank agar memblokir rekening penipu tersebut,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Afudin juga menyampaikan hal serupa. Awalnya pihaknya mendapatkan WA promo quota internet murah dari tetangganya. Tanpa diketahui ternyaa akun WA tetangganya tersebut, ternyata juga telah dibajak oleh pihak yang tidak dikenal.
"Ini sangat meresahkan. Pembajakan WA dilaksanakan secara berantai. Kena satu akun digunakan untuk membajak yang lain, " ujarnya.
Beberapa rekan atau relasi Afudin ternyata juga mengalami hal yang sama. Berdalih meminta tolong, penipu meminta sejumlah uang. Hingga kini sepengetahuan Afudin telah ada orang yang menjadi korban dengan Rp 5 juta. Kemungkinan masih ada lagi karena kontak WA nya juga cukup banyak. “Kami berdua menegaskan jika ada nomor kami telah dibajak. Sehingga jika dari nomor kami ada WA untuk mengirim uang dengan alasan apapun mohon diabaikan,” ucapnya.
Baik Afudin maupun Sri Rahayu sama-sama berharap persoalan tersebut dapat segara ditangani oleh pihak berwajib. Pasalnya jika sampai tidak segera ditangani tentunya jumlah korban akan terus bertambah. Pembajakan dilakulan berantai dari satu nomor ke nomor lainnya. Adapun penipu sendiri mendapatkan nomor target berikutnya dari akun WA yang telah dibajaknya. (mam)