• Berita Terkini

    Senin, 06 Januari 2020

    Tempat Sampah di Kebumen Dinilai Masih Belum Ideal

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sejumlah warga mengeluhkan masih kurangnya tempat sampah di sejumlah sarana publik di Kebumen. Salah satunya, di alun-alun. Belum lagi, sejumlah tempat sampah dinilai tidak berada di tempat strategis sehingga warga kesulitan saat hendak membuang sampah.

    Agus Kusuma (25), salah warga asal Bali yang sedang berkunjung ke Kabupaten Kebumen mengaku sempat kesulitan membuang sampah di alun-alun saat berlangsung kegiatan car free day (CFD) kemarin.

    Menurutnya, sampah terlihat berserakan. Selain itu, keberadaan para pedagang di alun-alun juga tidak tertata dengan rapi. "Ini kali kedua saya datang ke Kebumen.  Saya kira masih banyak sampah yang berceceran. Belum lagi, tempat sampahnya sangat minim, " ujarnya sembari mengatakan kondisi tersebut sangat berbeda dengan di Bali yang merupakan wilayah asal-usulnya.

    Di Bali, kata Agus Kusuma, warga masyarakat maupun petugas kebersihan sangat teliti dan taat peraturan soal kebersihan. Bahkan saatberbelanja sudah tidak lagi menggunakan kantong plastik dan sedotan plastik.  "Kalau ditempat saya sudah jarang pakai plastik tapi pakai tas dari kain. Kalau ada sedotan itu dari bahan karton," ungkapnya.

    Keluhan soal sampah, juga disampaikan Suwarjono (24) warga Kecamatan Kebumen. Menurutnya, selama ini di wilayahnya masih sangat minim sarana tempat sampah. Mereka pun acap kali kebingungan saat hendak membuang sampah.

    Bahkan, minimnya tempat sampah disebut Suwarjono seringkali menjadi alasan warga membuang sampah ke sungai atau saluran irigasi.  "Tempat sampah masih kurang banyak. Bahkan, kalau saya mau buang sampah, harus naik motor. Bahkan sering lihat di daerah (Kelurahan) Bumirejo (Kecamatan Kebumen) warga masih bayak buang sampah ke saluran irigasi," katanya.

    Suwarjono berharap, penanganan sampah ini juga tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Harus ada kesadaran dari warga bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.  "Harus ada kesadaran dari semua pihak baik warga, dinas pemerintah dan siapapun, jangan sampai setelah ada permasalahan, baru mengambil langkah dan tindakan," ungkapnya. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top