KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Berawal dari hobi lalu cinta mati. Itulah yang dirasakan Marikun Bahtiar terhadap dunia sulap. Berawal dari hobi, tak terasa pria warga RT 2 RW 2 Desa Wonosari Kecamatan Kebumen itu sudah 30 tahun menekuni dunianya tersebut.
Marikun Bahtiar, menyampaikan kecintaannya pada sulap datang saat masih remaja. "Awalnya saya menonton pertunjukan sulap di desa. Dari situ saya penasaran untuk belajar dan mendalami ilmu sulap ketika SMP. Sampai sekarang," ujar pria kelahiran Kebumen 15 Juni 1959 tersebut.
Tiga puluh tahun bukan waktu yang singkat. Tak heran, Marikun menjadi salah satu pesulap tertua di Kabupaten Kebumen ini. Sejumlah trik sulap pun ia kuasai dengan mahir.
Marikun mengungkapkan, trik-trik sulap itu sebagian hasil karyanya sendiri. Agar tampil lebih spektakuler, ia memiliki peralatan yang disebut perlengkapan magic.
Meski begitu, Marikun Bahtiar tetap terus belajar. Salah satunya bergabung dengan Komunitas Kampung Magic Kebumen yang sekarang beranggotakan sekitar tiga ratusan pesulap. Komunitas ini juga menjadi wahana saling berbagi ilmu diantara para anggota.
"Adanya komunitas kita bisa berbagi ilmu untuk menciptakan perlengkapan baru dan mengikuti perkembangan zaman. Dan untuk Instrumen sulap kadang ada yang saya beli tapi sebagian saya membuatnya sendiri dan ini membutuhkan inovasi," ujarnya.
Markun sendiri terbuka bagi mereka yang ingin menguasai ilmu sulap. Bahkan, ia berjanji siap melahirkan pesulap handal. "Apabila ada masyarakat ingin belajar silahkan saja datang langsung kerumah, akan saya ajari sampai bisa dan mahir, "ujarnya.
Ya, ini kabar bagus bagi mereka yang ingin menguasai dunia sulap. Markun berjanji membongkar dan mengajarkan trik-trik semacam mengubah kertas menjadi uang, memunculkan bunga dalam kotak kosong, mengubah kain menjadi tongkat, meja terbang, memakan api, dan atraksi sulap menarik lainya.(*)
Marikun Bahtiar, menyampaikan kecintaannya pada sulap datang saat masih remaja. "Awalnya saya menonton pertunjukan sulap di desa. Dari situ saya penasaran untuk belajar dan mendalami ilmu sulap ketika SMP. Sampai sekarang," ujar pria kelahiran Kebumen 15 Juni 1959 tersebut.
Tiga puluh tahun bukan waktu yang singkat. Tak heran, Marikun menjadi salah satu pesulap tertua di Kabupaten Kebumen ini. Sejumlah trik sulap pun ia kuasai dengan mahir.
Marikun mengungkapkan, trik-trik sulap itu sebagian hasil karyanya sendiri. Agar tampil lebih spektakuler, ia memiliki peralatan yang disebut perlengkapan magic.
Meski begitu, Marikun Bahtiar tetap terus belajar. Salah satunya bergabung dengan Komunitas Kampung Magic Kebumen yang sekarang beranggotakan sekitar tiga ratusan pesulap. Komunitas ini juga menjadi wahana saling berbagi ilmu diantara para anggota.
"Adanya komunitas kita bisa berbagi ilmu untuk menciptakan perlengkapan baru dan mengikuti perkembangan zaman. Dan untuk Instrumen sulap kadang ada yang saya beli tapi sebagian saya membuatnya sendiri dan ini membutuhkan inovasi," ujarnya.
Markun sendiri terbuka bagi mereka yang ingin menguasai ilmu sulap. Bahkan, ia berjanji siap melahirkan pesulap handal. "Apabila ada masyarakat ingin belajar silahkan saja datang langsung kerumah, akan saya ajari sampai bisa dan mahir, "ujarnya.
Ya, ini kabar bagus bagi mereka yang ingin menguasai dunia sulap. Markun berjanji membongkar dan mengajarkan trik-trik semacam mengubah kertas menjadi uang, memunculkan bunga dalam kotak kosong, mengubah kain menjadi tongkat, meja terbang, memakan api, dan atraksi sulap menarik lainya.(*)