KEBUMEN (kebumenekspres.com)Beberapa waktu lalu, jagat maya dihebohkan dengan adanya penolakan Peringatan ke-94 Hari Lahir (Harlah) NU di Masjid Kauman Yogyakarta. Penolakan salah satunya disampaikan melalui beberapa spanduk yang dipasang di area tersebut.
Sontak adanya spanduk penolakan tersebut, membuat ramai warganet. Berbagai komentar baik pro dan kontra pun beredar di dunia maya. Pasalnya hal ini melibatkan dua Ormas Islam terbesar yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Sekedar informasi, terdapat dua tanggal Harlah NU yakni Masehi dan Hijriah. Jika menggunakan Kalender Masehi, Harlah NU diperingati setiap tanggal 31 Januari. Namun jika menggunakan Penanggalan Hijriah, Harlah NU diperingati setiap 16 Rajab.
Menanggapi fenomena tersebut, Ketua PCNU Kebumen Moh Dawamudin Masdar menilai adanya penolakan merupakan bentuk dari ketidakdewasaan dalam berukhuwah Islamiah. “Adanya penolakan merupakan bentuk dari kurang dewasanya dalam berukhuwah,” tuturnya, Selasa (3/3).
Selain itu adanya penolakan juga dimungkinkan karena faktor kecemburuan. Ini mengingat dalam usia yang sudah hampir 100 tahun, Organisasi NU masih menduduki rangking pertama.
"Ya, mungkin juga mereka cemburu , karena dalam usia yang sudah hampir 100 tahun, berdasarkan hasil surve LSI dimana NU menduduki ranking 1. Sementara yang lain cederung turun jumlah pengikutnya. Selain itu terdapat pula kelompok-kelompok yang anti NKRI dan Pancasila tidak menginginkan NU tambah besar dan kuat,” ungkapnya.
Terlepas dari apapun persoalannya, Dawamudin berharap persoalan tersebut tidak melebar kemana-mana. Dawam juga mengimbau kepada semua pihak agar tidak mudah terpancing yang justru dapat memperkeruh suasana. Berdewasalah dalam berorganisasi dan bermasyarakat. “Di Kebumen hampir di semua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU melaksanakan Peringatan Harlah. Semua diterima dengan baik tanpa ada penolakan. Selain itu di Kebumen hubungan antara NU dan Muhammadiyah juga sangat harmonis, bahkan beberapa waktu lalu bersama-sama nonton bareng film Jejak Langkah 2 Ulama,” tegasnya.
Dawam menambahkan ogranisasi NU selalu menjunjung tinggi Ukhuwah Islamiah, Ukhuwah Wathoniah dan Ukhuwah Insaniah. Ini meliputi membina hubungan baik seagama dan senegara serta hubungan antar umat manusia. “Jika ketiga hal itu dijaga dengan baik, niscaya semua akan akan baik-baik saja. Hubungan akan senantiasa harmonis meskipun terdapat perbedaan satu sama lain,” ucapnya. (mam)
Sontak adanya spanduk penolakan tersebut, membuat ramai warganet. Berbagai komentar baik pro dan kontra pun beredar di dunia maya. Pasalnya hal ini melibatkan dua Ormas Islam terbesar yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Sekedar informasi, terdapat dua tanggal Harlah NU yakni Masehi dan Hijriah. Jika menggunakan Kalender Masehi, Harlah NU diperingati setiap tanggal 31 Januari. Namun jika menggunakan Penanggalan Hijriah, Harlah NU diperingati setiap 16 Rajab.
Menanggapi fenomena tersebut, Ketua PCNU Kebumen Moh Dawamudin Masdar menilai adanya penolakan merupakan bentuk dari ketidakdewasaan dalam berukhuwah Islamiah. “Adanya penolakan merupakan bentuk dari kurang dewasanya dalam berukhuwah,” tuturnya, Selasa (3/3).
Selain itu adanya penolakan juga dimungkinkan karena faktor kecemburuan. Ini mengingat dalam usia yang sudah hampir 100 tahun, Organisasi NU masih menduduki rangking pertama.
"Ya, mungkin juga mereka cemburu , karena dalam usia yang sudah hampir 100 tahun, berdasarkan hasil surve LSI dimana NU menduduki ranking 1. Sementara yang lain cederung turun jumlah pengikutnya. Selain itu terdapat pula kelompok-kelompok yang anti NKRI dan Pancasila tidak menginginkan NU tambah besar dan kuat,” ungkapnya.
Terlepas dari apapun persoalannya, Dawamudin berharap persoalan tersebut tidak melebar kemana-mana. Dawam juga mengimbau kepada semua pihak agar tidak mudah terpancing yang justru dapat memperkeruh suasana. Berdewasalah dalam berorganisasi dan bermasyarakat. “Di Kebumen hampir di semua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU melaksanakan Peringatan Harlah. Semua diterima dengan baik tanpa ada penolakan. Selain itu di Kebumen hubungan antara NU dan Muhammadiyah juga sangat harmonis, bahkan beberapa waktu lalu bersama-sama nonton bareng film Jejak Langkah 2 Ulama,” tegasnya.
Dawam menambahkan ogranisasi NU selalu menjunjung tinggi Ukhuwah Islamiah, Ukhuwah Wathoniah dan Ukhuwah Insaniah. Ini meliputi membina hubungan baik seagama dan senegara serta hubungan antar umat manusia. “Jika ketiga hal itu dijaga dengan baik, niscaya semua akan akan baik-baik saja. Hubungan akan senantiasa harmonis meskipun terdapat perbedaan satu sama lain,” ucapnya. (mam)