Ketua Gugus Tugas Penanganan Corona Kabupaten Kebumen, Arif Sugiyanto |
"Alhamdulilah pada Rabu (18/3) pukul 18.39 WIB, kita emndapat hasil uji lab dari RSUD Margono Soekardjo . Almarhumah Tatiana negatif corona," ujar Arif yang juga Wakil Bupati Kebumen tersebut.
Tatiana adalah pasien asal Desa Kaligending Kecamatan Karangsambung yang meninggal Sabtu akhir pekan kemarin. Meninggalnya korban yang diketahui sempat tinggal di Jakarta itu kemudian disikapi dengan kewaspadaan oleh Pemkab Kebumen. Pemkab melakukan penyemprotan disinfektan di rumah korban sembari menunggu kepastian apakah korban meninggal karena virus corona atau sebab lain.
Dengan kepastian meninggalnya korban bukan corona, Arif Sugiyanto meminta warga kembali tenang. "Bagi masyarakat bisa bersosialisasi kembali dengan keluarga almarhmu. Demikian pula keluarga almarhum dapat berinteraksi normal dengan warga sekitar. Tidak usah khawatir," imbuh Arif.
Pun demikian, bagi warga Kebumen pada umumnya, tidak perlu khawatir atau panik berlebihan. Hingga Rabu malam (18/3/2020), belum ada pasien di Kebumen yang positif corona.
Meski begitu, Arif menegaskan, Pemkab tetap melakukan antisipasi dan mengambil langkah yang diperlukan guna mencegah penularan infeksi corona. Mengingat saat ini ada 380 warga berkategori ODP dan 7 PDP terkait virus corona.
Terbaru, Arif mengatakan, Pemkab telah mendirikan posko di Dinkes Kebumen untuk penanganan corona termasuk memastikan warga Kebumen aman. "Posko atau command center pemantauan situasi corona di masyarkat mapun kebutuhan pokok juga kita pantau di sini," ujar Arif.
Selain itu, menindaklanjuti instruksi Pempov Jateng Pemkab telah memberi himbauan agar tempat hiburan dan obyek wisata tutup untuk sementara waktu.
Pemerintah juga menyiapkan anggaran, sebab pasien dengan positif virus corona tidak ditanggung BPJS. “Pemerintah Kabupaten akan menggunakan menggunakan Jamkesda,” imbuh Arif
Anggaran memang cukup besar. Penggunaannya terbagi menjadi dua yakni di rumah sakit dan dibawah naungan Dinkes. Cukup besar karena untuk Alat Pelindung Diri (APD) saja harganya cukup mahal, dan setelah itu harus dbuang. RSDS Kebumen kini telah siap menerima pasien. Terdapat lima kamar. Jika terjadi ledakan maka akan menggunakan 1 bangsal yang yakni 8 kamar.
“Apabila meledak lagi, akan dilaksanakan rapat kembali. Kami juga akan mengusulkan agar RSDS Kebumen, RS Prembun dan PKU Gombong menjadi rumah sakit lini 2. Sedangkan rumah sakit swasta menjadi lini 3 dalam penanganan virus corona. Adapun untuk rumah sakit lini satu yakni milik provinsi,” ucapnya. (fur/cah)