KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) menegaskan jika Pilkada hanya dilaksanakan dengan calon tunggal itu tidak baik. Pasalnya hal tersebut dinilai akan menciderai demokrasi, dimana masyarakat hanya diberikan kesempatan untuk memilih satu pasangan calon atau kotak kosong.
Dalam hal ini Repdem yang juga merupakan organisasi sayap PDI Perjuangan menegaskan jika pihaknya akan benar-benar memperjuangkan demokrasi sebagaimana yang disepakati di Indonesia yakni Demokrasi Pancasila. Adapun yang sekarang terjadi, menurut pandangan Repdem bukan demokrasi pancasila melainkan demokrasi kapitalis ala Adam Smith. Dimana sebagai Mazab utamanya itu adalah pasar bebas. Dengan demikian siapa yang mempunyai modal besar, bisa menguasai dan menentukan semuanya. “Jelas dengan munculnya pasangan calon tunggal ini tidak baik,” tutur Ketua Repdem Kebumen Panggih Prasetyo, Senin (2/3/2020)
.
Panggih menegaskan sistem kepartaian dimana undang-undang pemilu mensyaratkan calon diusung oleh partai politik atau independen. Namun kini di Kebumen dalam pandangan Panggih, telah memunculkan fenomena hegemoni partai politik. Dimana ada kekuatan modal dari calon untuk memebeli rekomendasi, walaupun calon tersebut tinggi restistensinya di masyarakat. “Kalau sudah seperti ini apa bisa disebut sebagai Demokrasi Pancasila?. Dalam pandangan kami, ini mirip demokrasi kapitalis. Dimana modal atau kapital yang justru menjadi kekuatan,” katanya.
Jika mau terbuka, lanjut Panggih, masih banyak tokoh-tokoh yang bisa menjadi pilihan masyarakat dan sudah mengemuka ke publik. Ini diantaranya Bupati H Yazid Mahfudz, Lilis Nuryani, Poniman Katsuro, Bambang Priambodo, Slamet Sudarmadji dan Eno Safrudin.
Selain itu masih ada pula H Buyar Winarso yang merupakan mantan Bupati Kebumen. Diharapkan Partai-partai yang belum mengusung bisa membuka wacana tersebut. Sebab kini peluang melalui jalur di luar parpol (independen) telah tertutup.
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Arif Hidayat Repdem, menambahkan DPC Repdem Kebumen sebagai sayap PDI Perjuangan dipastikan tetap mendukung segala program-program dan kebijakan partai. Namun demikian Repdem sebagai organisasi yang berlatarbelakang gerakan akan tetap terus bergerak memberikan kritikan, saran dan juga masukan kepada partai juga lembaga-lembaga pemerintahan. “Manakala ada kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap masyarakat atau ada hal yang menciderai demokrasi kami Repdem akan menjadi garda terdepan untukmelawannya,” ucapnya. (mam)
Dalam hal ini Repdem yang juga merupakan organisasi sayap PDI Perjuangan menegaskan jika pihaknya akan benar-benar memperjuangkan demokrasi sebagaimana yang disepakati di Indonesia yakni Demokrasi Pancasila. Adapun yang sekarang terjadi, menurut pandangan Repdem bukan demokrasi pancasila melainkan demokrasi kapitalis ala Adam Smith. Dimana sebagai Mazab utamanya itu adalah pasar bebas. Dengan demikian siapa yang mempunyai modal besar, bisa menguasai dan menentukan semuanya. “Jelas dengan munculnya pasangan calon tunggal ini tidak baik,” tutur Ketua Repdem Kebumen Panggih Prasetyo, Senin (2/3/2020)
.
Panggih menegaskan sistem kepartaian dimana undang-undang pemilu mensyaratkan calon diusung oleh partai politik atau independen. Namun kini di Kebumen dalam pandangan Panggih, telah memunculkan fenomena hegemoni partai politik. Dimana ada kekuatan modal dari calon untuk memebeli rekomendasi, walaupun calon tersebut tinggi restistensinya di masyarakat. “Kalau sudah seperti ini apa bisa disebut sebagai Demokrasi Pancasila?. Dalam pandangan kami, ini mirip demokrasi kapitalis. Dimana modal atau kapital yang justru menjadi kekuatan,” katanya.
Jika mau terbuka, lanjut Panggih, masih banyak tokoh-tokoh yang bisa menjadi pilihan masyarakat dan sudah mengemuka ke publik. Ini diantaranya Bupati H Yazid Mahfudz, Lilis Nuryani, Poniman Katsuro, Bambang Priambodo, Slamet Sudarmadji dan Eno Safrudin.
Selain itu masih ada pula H Buyar Winarso yang merupakan mantan Bupati Kebumen. Diharapkan Partai-partai yang belum mengusung bisa membuka wacana tersebut. Sebab kini peluang melalui jalur di luar parpol (independen) telah tertutup.
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Arif Hidayat Repdem, menambahkan DPC Repdem Kebumen sebagai sayap PDI Perjuangan dipastikan tetap mendukung segala program-program dan kebijakan partai. Namun demikian Repdem sebagai organisasi yang berlatarbelakang gerakan akan tetap terus bergerak memberikan kritikan, saran dan juga masukan kepada partai juga lembaga-lembaga pemerintahan. “Manakala ada kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap masyarakat atau ada hal yang menciderai demokrasi kami Repdem akan menjadi garda terdepan untukmelawannya,” ucapnya. (mam)