KEBUMEN(kebumenekspres.com)-SMP Negeri 1 Kebumen sebagai sekolah negeri tertua di Kabupaten Kebumen sudah dikenal sebagai sekolah yang berprestasi. Ini baik siswa, guru, maupun institusinya. Salah satunya adalah sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional dan Sekolah Ramah Anak (SRA) Kabupaten Kebumen sejak tahun 2018.
Oleh karena itu, pada tahun 2020 ini SMP Negeri 1 juga bertekad menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri, sebagai puncak penghargaan sekolah yang melaksanakan gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) dan Sekolah Ramah Anak Nasional, selain tetap mengoptimalkan prestasi siswanya, baik secara akademik maupun nonakademik.
Tekad itu terlihat nyata pada Sabtu, (29/2/2020) dengan diadakannya kegiatan jeda tengah semester genap. Ini dengan berbagai kegiatan berbasis lingkungan dan ramah anak serta penandatangan Komitmen Bersama Menuju Sekolah Ramah Anak Nasional dan Adiwiyata Mandiri atau dalam tradisi Sekolah Ramah Anak (SRA) bertajuk Sehari Belajar di Luar Kelas.
Kepala SMP Negeri 1 Kebumen Martiyono menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan sehari belajar di luar kelas terbagi dalam beberapa kategori, namun mengalir sesuai jadwal. Pertama, kegiatan rutin yakni Senyum Sapa Salam sebagai kegiatan rutin pagi menyambut kedatangan siswa. Selanjutnya membersihkan kelas dan lingkungan (karakter gotong royong dan peduli lingkungan). “Kemudian diilanjutkan dengan doa bersama (karakter religiusitas) dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SMP Negeri 1 Kebumen karakter nasionalisme),” tuturnya.
Kedua, lanjut Martiyono, kegiatan pembagian laporan pendidikan tengah semester genap, yaitu menyambut kedatangan orang tua (karakter sopan santun) dan pembagian laporan pedidikan tengah semester kedua oleh walikelas di ruang kelas masing-masing (pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan). Ketiga, penandatangan dukungan orang tua, alumni, siswa, guru, dan tenaga kependidikan, menuju Sekolah Ramah Anak Nasional dan Adiwiyata Mandiri (pelibatan keluarga, masyarakat, dan sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan).
“Keempat, sekolah ramah anak dari Dispermades dan P3A Kabupaten Kebumen. Kelima, penguataan pendidikan siaga bencana dari alumni yang bekerja di BMKG. Keenam, seleksi Festival dan Lomba Seni Siswa Nusantara (FL2SN) cabang gitar duet, menyanyi solo, dan vokal grop (karakter kreatif),” ungkapnya.
Disampaikan pula, Ketujuh, pelaksanaan sistem blok Pramuka dengan uji keterampilan di bidang kepramukaan (Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib). Kedelapan, makan bersama dengan lauk ikan, daging atau telur (penyadaran pemberantasan kemiskinan), yang dibawa dari rumah (pelibatan keluarga), diawali dengan cuci tangan bersama (perilaku hidup bersih dan sehat) dan doa (karakter religiusitas).
Dijelasknnya, rangkaian kegiatan tersebut terlihat semarak karena melibatkan siswa, guru, tenaga kependidikan. Selain itu orang tua murid, dinas terkait, dan alumni. Selain mendukung upaya mewujudkan Sekolah Ramah Anak Nasional dan Adiwiyata Mandiri, kegiatan belajar di luar kelas tersebut juga memiliki maksud dan dimensi lain. Meliputi sebagai bentuk awal inovasi pengelolaan sekolah yang selaras dan mendukung upaya mengatasi kemiskinan di Kabupaten Kebumen. Ini dengan menyadarkan anak untuk terbiasa makan dengan protein hewani.
“Karena dari 14 kriteria miskin menurut standar BPS, pada butir ke-8 termasuk rumah tangga miskin jika, “hanya mengonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam semingggu”. indikator keminan yang ditetapkan oleh BPS adalah kuantitas makan dengan daging, ikan, telur atau susu dalam setiap minggunya,” ucapnya. (mam)
Oleh karena itu, pada tahun 2020 ini SMP Negeri 1 juga bertekad menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri, sebagai puncak penghargaan sekolah yang melaksanakan gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) dan Sekolah Ramah Anak Nasional, selain tetap mengoptimalkan prestasi siswanya, baik secara akademik maupun nonakademik.
Tekad itu terlihat nyata pada Sabtu, (29/2/2020) dengan diadakannya kegiatan jeda tengah semester genap. Ini dengan berbagai kegiatan berbasis lingkungan dan ramah anak serta penandatangan Komitmen Bersama Menuju Sekolah Ramah Anak Nasional dan Adiwiyata Mandiri atau dalam tradisi Sekolah Ramah Anak (SRA) bertajuk Sehari Belajar di Luar Kelas.
Kepala SMP Negeri 1 Kebumen Martiyono menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan sehari belajar di luar kelas terbagi dalam beberapa kategori, namun mengalir sesuai jadwal. Pertama, kegiatan rutin yakni Senyum Sapa Salam sebagai kegiatan rutin pagi menyambut kedatangan siswa. Selanjutnya membersihkan kelas dan lingkungan (karakter gotong royong dan peduli lingkungan). “Kemudian diilanjutkan dengan doa bersama (karakter religiusitas) dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SMP Negeri 1 Kebumen karakter nasionalisme),” tuturnya.
Kedua, lanjut Martiyono, kegiatan pembagian laporan pendidikan tengah semester genap, yaitu menyambut kedatangan orang tua (karakter sopan santun) dan pembagian laporan pedidikan tengah semester kedua oleh walikelas di ruang kelas masing-masing (pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan). Ketiga, penandatangan dukungan orang tua, alumni, siswa, guru, dan tenaga kependidikan, menuju Sekolah Ramah Anak Nasional dan Adiwiyata Mandiri (pelibatan keluarga, masyarakat, dan sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan).
“Keempat, sekolah ramah anak dari Dispermades dan P3A Kabupaten Kebumen. Kelima, penguataan pendidikan siaga bencana dari alumni yang bekerja di BMKG. Keenam, seleksi Festival dan Lomba Seni Siswa Nusantara (FL2SN) cabang gitar duet, menyanyi solo, dan vokal grop (karakter kreatif),” ungkapnya.
Disampaikan pula, Ketujuh, pelaksanaan sistem blok Pramuka dengan uji keterampilan di bidang kepramukaan (Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib). Kedelapan, makan bersama dengan lauk ikan, daging atau telur (penyadaran pemberantasan kemiskinan), yang dibawa dari rumah (pelibatan keluarga), diawali dengan cuci tangan bersama (perilaku hidup bersih dan sehat) dan doa (karakter religiusitas).
Dijelasknnya, rangkaian kegiatan tersebut terlihat semarak karena melibatkan siswa, guru, tenaga kependidikan. Selain itu orang tua murid, dinas terkait, dan alumni. Selain mendukung upaya mewujudkan Sekolah Ramah Anak Nasional dan Adiwiyata Mandiri, kegiatan belajar di luar kelas tersebut juga memiliki maksud dan dimensi lain. Meliputi sebagai bentuk awal inovasi pengelolaan sekolah yang selaras dan mendukung upaya mengatasi kemiskinan di Kabupaten Kebumen. Ini dengan menyadarkan anak untuk terbiasa makan dengan protein hewani.
“Karena dari 14 kriteria miskin menurut standar BPS, pada butir ke-8 termasuk rumah tangga miskin jika, “hanya mengonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam semingggu”. indikator keminan yang ditetapkan oleh BPS adalah kuantitas makan dengan daging, ikan, telur atau susu dalam setiap minggunya,” ucapnya. (mam)