KEBUMEN (kebumenekspres.com) – Jembatan gantung bantuan warga Negara Swiss Toni Ruttiman yang dibangun melintang di atas Sungai Lukulo telah memasuki tahap akhir. Jembatan senilai Rp 3 miliar yang menghubungkan Dukuh Penambangan Desa Kedawung Pejagoan dengan Kelurahan Panjer Kebumen kini sudah dapat dilintasi. Sehingga akses alternatif menuju pusat Kota Kebumen terbuka. Jembatan tinggal menunggu peresmian saja.
Camat Pejagoan Farita Listiyati menyampaikan pembangunan jembatan tersebut tetap berjalan untuk mempermudah akses warga. Namun pihaknya tidak mengesampingkan kondisi saat ini yakni dengan menerapkan protap yang ada. Salah satunya selektif dan tidak melibatkan warga terlalu banyak. “Warga bekerja secara bergantian,” ujar Camat Pejagoan Farita Listiyati di sela-sela mamantau pembangunan, Mingguu (5/4/2020).
Warga Kecamatan Pejagoan bersama personil TNI AD Kodim 0709 Kebumen tak kenal lelah untuk bergotong-royong mengerjakan jembatan sejak Januari 2020 lalu. Hanya saja, di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19), warga yang ikut kerja bakti dipilih yang benar-benar sehat.
Farita juga mengatakan, keberadaan jembatan gantung tersebut nantinya akan sangat membantu warga Kecamatan Pejagoan dan sekitarnya. Padalnya dengan melewati jembatan gantung, akses menuju Pusat Kota Kebumen akan lebih dekat. Warga Penambangan yang semula harus memutar kini dapat memangkas jalan dengan melewati jembatan. Selain jarang menjadi singkat waktu yang diperlukan juga semakin cepat. “Warga tidak lagi harus memutar melewati Alun-alun Kebumen yang jarak tempuhnya lebih dari 3,5 kilometer,” katanya.
Warga pun sangat antusias terhadap pembangunan jembatan gantung yang membentang sepanjang 70 meter dengan lebar 1,63 meter tersebut. Meski demikian, selama proses pembangunan warga yang tidak berkepentingan dilarang menonton. Hal ini tentunya untuk mencegah semakin meluasnya wabah Virus Corona. “Nanti kalau sudah jadi dan sudah bisa dilewati, silahkan untuk dimanfaatkan,” ujar Farita bersyukur warga juga manut dengan imbauan tersebut.
Rencana ke depannya akan dipasang lampu sebagai penerang jembatan. Dengan demikan jembatan akan aman untuk dilintasi meski pada malam hari. (mam)
Camat Pejagoan Farita Listiyati menyampaikan pembangunan jembatan tersebut tetap berjalan untuk mempermudah akses warga. Namun pihaknya tidak mengesampingkan kondisi saat ini yakni dengan menerapkan protap yang ada. Salah satunya selektif dan tidak melibatkan warga terlalu banyak. “Warga bekerja secara bergantian,” ujar Camat Pejagoan Farita Listiyati di sela-sela mamantau pembangunan, Mingguu (5/4/2020).
Warga Kecamatan Pejagoan bersama personil TNI AD Kodim 0709 Kebumen tak kenal lelah untuk bergotong-royong mengerjakan jembatan sejak Januari 2020 lalu. Hanya saja, di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19), warga yang ikut kerja bakti dipilih yang benar-benar sehat.
Farita juga mengatakan, keberadaan jembatan gantung tersebut nantinya akan sangat membantu warga Kecamatan Pejagoan dan sekitarnya. Padalnya dengan melewati jembatan gantung, akses menuju Pusat Kota Kebumen akan lebih dekat. Warga Penambangan yang semula harus memutar kini dapat memangkas jalan dengan melewati jembatan. Selain jarang menjadi singkat waktu yang diperlukan juga semakin cepat. “Warga tidak lagi harus memutar melewati Alun-alun Kebumen yang jarak tempuhnya lebih dari 3,5 kilometer,” katanya.
Warga pun sangat antusias terhadap pembangunan jembatan gantung yang membentang sepanjang 70 meter dengan lebar 1,63 meter tersebut. Meski demikian, selama proses pembangunan warga yang tidak berkepentingan dilarang menonton. Hal ini tentunya untuk mencegah semakin meluasnya wabah Virus Corona. “Nanti kalau sudah jadi dan sudah bisa dilewati, silahkan untuk dimanfaatkan,” ujar Farita bersyukur warga juga manut dengan imbauan tersebut.
Rencana ke depannya akan dipasang lampu sebagai penerang jembatan. Dengan demikan jembatan akan aman untuk dilintasi meski pada malam hari. (mam)