Saefurrohman/ekspres |
Setidaknya itu terlihat dari pantauan koran ini, Rabu. Para pedagang terlihat masih tetap berjualan dengan jarak yang dekat meski petugas pasar dan Satpol PP diterjunkan. Bahkan, pedagang tidak mematuhi batas yang telah dibuat Pemkab. Alhasil, adanya garis pembatas 1,5 meter antar pedagang itu nyaris tak berpengaruh. Pedagang menggunakan ruang diantara garis pembatas untuk mengelar dagangan.
Kepala UPTD Pasar II Bambang Cahyono, dimintai tanggapannya, tidak menampik masih banyak pedagang pasar pagi yang masih belum mengindahkan aturan dan himbauan untuk menjaga jarak. Bahkan pihaknya harus terpaksa berkeliling memberikan pemahaman kepada pedagang untuk mentaati menjaga jarak demi mencegah penularan Covid-19.
"Ya Mas. Memang untuk pagi tadi masih banyak pedagang yamg belum menyadari pentingnya social distancing," katanya.
Selain itu, Bambang mengatakan adanya pengaturan jarak antar pedagang tentu membuat terbatasnya lapak pedagang. Banyak diantara pedagang akibat pembatasan jarak tersebut tidak dapat lapak jualan. "Masih ada pedagang yang belum dapat tempat in sedang kami upayakan," katanya
Bambang menambahkan, pihaknya akan kembali melakukan penataan. "Nanti malam kami mulai jam 02.00 WIB pagi kami akan mengatur pedagang lagi bersama satpol PP," kata Bambang via pesan singkat.
Sebelumnya, Pemkab Kebumen melalui dinas terkait melakukan pengaturan jarak antar pedagang di pasar pagi. Pangaturan jarak ini dilakukan dengan memberi garis batas di area pasar. Para pedagang harus menempatkan diri di tempat yang telah ditentukan.
Tak hanya itu, Pemkab Kebumen melalui Disperindag juga memasang portal di 4 pintu masuk agar kendaraan milik pedagang dan pengunjung tidak masuk kedalam pasar pagi. Kebijakan yang mulai diberlakukan Rabu pagi ini dalam upaya mencegah persebaran virus corona di Kebumen yang terus melonjak dalam beberapa hari terakhir. Hingga Selasa (5/5/2020), jumlah warga Kebumen positif corona mencapai 27 orang. (fur/cah)