KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Bisnis peternakan ayam potong ternyata cukup menggiurkan. Bisnis tersbeut menjanjikan sebuah keuntungan yang besar. Tak heran jika bisnis tersebut kian banyak dilirik oleh masyarakat. Bahkan, Mantan Sekda Kebumen H Adi Pandoyo dan Pengusaha Jasa Kontruksi ternama H Khayub Muhammad Lutfhi pun kini menekini usaha ternak ayam potong.
Usaha ayam pembesaran ayam potong berskala besar tersebut diberi nama "New Assa". Ini beralamat di Dukuh Krajan, Desa Karangpoh Kecamatan Pejagoan. Dilahan yang memiliki panjang 150 meter dan lebar 50 meter tersebut, berdirilah dua kandang besar ayam potong. Ini dengan kapasitas mencapai 126 ribu ekor ayam. Masing-masing kandang memiliki tiga lantai yang terisi ayam dengan bobot yang berbeda. Lantai satu dengan ayam berbobot 2,1 kilogram dan lantai kedua ayam dengan bobot 2,3 kilogram. Sedangkan lantai teratas terisi oleh ayam berbobot 2,5 kilogram.
"Ini panen yang kedua kalinya dengan jumlah 126 ribu ekor ayam. Angka kematian panen kali ini menurun diangka 3 persen. Sebelumnya pada panen pertama angka kematian ayam mencapai 5 persen," jelas Khayub usai melihat proses panen ayam, Rabu (10/6/2020).
Usaha peternakan ayam New Assa dalam pengembangannya bekerjasama dengan PT Pokpan yang salah satu perusahaan peternakan ayam ternama yang ada di Indonesia. Sistem kerjasama dalam bermitra dengan perusahaan ayam tersebut terbilang sangat menguntungkan. Semua bibit dan pakan ayam dari perusahaan.
Menurut Khayub banyaknya usaha mandiri ternak ayam mengalami kegagalan. Ini dikarenakan faktor tidak terjaga fasilitasnya. Selain itu juga minimnya pengetahuan cara pembesaran ayam. "Kita hanya jasa pembesaran ayam saja. Jadi, saran saya kalau ingin sukses berternak ayam yaa bermitra dengan perusahaan ayam yang sudah berpengalaman," lanjut Khayub.
Sementara itu Mantan Sekda Kebumen Adi Pandoyo menyampaikan usaha ternak ayam tersebut digelutinya untuk mencoba dunia usaha yang baru. Menurut Adi, sektor peternakan dan sektor perikanan ternyata memiliki persentase keuntungan yang lumayan bagus. "Selama ini Pak Khayub dikenal orang hanya pengusaha yang berkecimpung di sektor jasa kontruksi. Beliau ingin menampilkan sesuatu yang berbeda, tidak tergantung hanya pada usaha jasa kontruksi saja," jelas Adi Pandoyo.
Kedepan jika di Kebumen sudah memiliki asosiasi yang mewadahi para peternak ayam, harapan keduanya ingin memiliki rumah potong ayam sendiri. "Nantinya kami menjual keluar itu sudah berupa daging. Pengolahan ayam semua dilakukan di sini,” ucapnya. (mam)
Usaha ayam pembesaran ayam potong berskala besar tersebut diberi nama "New Assa". Ini beralamat di Dukuh Krajan, Desa Karangpoh Kecamatan Pejagoan. Dilahan yang memiliki panjang 150 meter dan lebar 50 meter tersebut, berdirilah dua kandang besar ayam potong. Ini dengan kapasitas mencapai 126 ribu ekor ayam. Masing-masing kandang memiliki tiga lantai yang terisi ayam dengan bobot yang berbeda. Lantai satu dengan ayam berbobot 2,1 kilogram dan lantai kedua ayam dengan bobot 2,3 kilogram. Sedangkan lantai teratas terisi oleh ayam berbobot 2,5 kilogram.
"Ini panen yang kedua kalinya dengan jumlah 126 ribu ekor ayam. Angka kematian panen kali ini menurun diangka 3 persen. Sebelumnya pada panen pertama angka kematian ayam mencapai 5 persen," jelas Khayub usai melihat proses panen ayam, Rabu (10/6/2020).
Usaha peternakan ayam New Assa dalam pengembangannya bekerjasama dengan PT Pokpan yang salah satu perusahaan peternakan ayam ternama yang ada di Indonesia. Sistem kerjasama dalam bermitra dengan perusahaan ayam tersebut terbilang sangat menguntungkan. Semua bibit dan pakan ayam dari perusahaan.
Menurut Khayub banyaknya usaha mandiri ternak ayam mengalami kegagalan. Ini dikarenakan faktor tidak terjaga fasilitasnya. Selain itu juga minimnya pengetahuan cara pembesaran ayam. "Kita hanya jasa pembesaran ayam saja. Jadi, saran saya kalau ingin sukses berternak ayam yaa bermitra dengan perusahaan ayam yang sudah berpengalaman," lanjut Khayub.
Sementara itu Mantan Sekda Kebumen Adi Pandoyo menyampaikan usaha ternak ayam tersebut digelutinya untuk mencoba dunia usaha yang baru. Menurut Adi, sektor peternakan dan sektor perikanan ternyata memiliki persentase keuntungan yang lumayan bagus. "Selama ini Pak Khayub dikenal orang hanya pengusaha yang berkecimpung di sektor jasa kontruksi. Beliau ingin menampilkan sesuatu yang berbeda, tidak tergantung hanya pada usaha jasa kontruksi saja," jelas Adi Pandoyo.
Kedepan jika di Kebumen sudah memiliki asosiasi yang mewadahi para peternak ayam, harapan keduanya ingin memiliki rumah potong ayam sendiri. "Nantinya kami menjual keluar itu sudah berupa daging. Pengolahan ayam semua dilakukan di sini,” ucapnya. (mam)