KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Naas dialami dua bocah di Desa Srati Kecamatan Ayah. Dua bocah tersebut, Taufan Fadhil Azmi (8) M Ago Alamsyah (7) ditemukan meninggal di dalam embung yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa memilukan ini terjadi pada Kamis (5/6/2020) sekitar pukul 10.00 WIB. Berawal saat kedua korban berpamitan kepada Sunarti (36), yang merupakan ibu Taufan untuk pergi bermain.
Namun hingga menjelang sore, keduanya tak kunjung kembali ke rumah. Naluri seorang ibu, membuat Sunarti melakukan pencarian. Namun, kedua korban tak kunjung ditemukan hingga kemudian Sunarti melaporkannya kepada ketua RT. Warga pun dikerahkan untuk melakukan pencarian
Saat itulah, setiba di embung sekitar pukul 17.15 WIB, salah seorang warga melihat ada telapak kaki kecil di tepian embung. Dan, betul. Itu mereka korban yang mereka cari. Keduanya berhasil dievakuasi dari embung namun sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Korban M Ago Alamsyah diketahui masih duduk di kelas 1 sekolah dasar. Sementara, Taufan Fadhil Azmi, duduk di kelas dua. Keduanya warga RT 4 RW 3 Desa Srati Kecamatan Ayah.
Kapolres Kebumen, AKBP Rudy Cahya Kurniawan, melalui Kasubag Humas, Iptu Tugiman membenarkan peristiwa tersebut. Keduanya ditemukan tenggelam di berukuran 80 m x 60 m yang terletak di desa mereka.
"Diduga korban ini tercebur saat bermain di tepian embung. Hal itu dikarenakan tepian embung terbuat dari bahan sejenis karet yang licin. Adapun kedalaman air embung sekitar 3 meter," ujar Iptu Tugiman.
Sejatinya, embung tersebut sudah dipagar besi dengan ketinggian 1,5 meter. Selain, itu sudah ada papan larangan untuk tidak masuk ke area embung. Namun, kemungkinan anak-anak tersebut tidak memperhatikan imbauan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban meninggal karena kehabisan oksigen setelah keduanya tenggelam.
"Pemeriksaan medis menunjukkan paru-paru korban kemasukan air, sehingga tidak bisa bernafas dan tidak ditemukan luka," ujar Iptu Tugiman. (cah)
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa memilukan ini terjadi pada Kamis (5/6/2020) sekitar pukul 10.00 WIB. Berawal saat kedua korban berpamitan kepada Sunarti (36), yang merupakan ibu Taufan untuk pergi bermain.
Namun hingga menjelang sore, keduanya tak kunjung kembali ke rumah. Naluri seorang ibu, membuat Sunarti melakukan pencarian. Namun, kedua korban tak kunjung ditemukan hingga kemudian Sunarti melaporkannya kepada ketua RT. Warga pun dikerahkan untuk melakukan pencarian
Saat itulah, setiba di embung sekitar pukul 17.15 WIB, salah seorang warga melihat ada telapak kaki kecil di tepian embung. Dan, betul. Itu mereka korban yang mereka cari. Keduanya berhasil dievakuasi dari embung namun sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Korban M Ago Alamsyah diketahui masih duduk di kelas 1 sekolah dasar. Sementara, Taufan Fadhil Azmi, duduk di kelas dua. Keduanya warga RT 4 RW 3 Desa Srati Kecamatan Ayah.
Kapolres Kebumen, AKBP Rudy Cahya Kurniawan, melalui Kasubag Humas, Iptu Tugiman membenarkan peristiwa tersebut. Keduanya ditemukan tenggelam di berukuran 80 m x 60 m yang terletak di desa mereka.
"Diduga korban ini tercebur saat bermain di tepian embung. Hal itu dikarenakan tepian embung terbuat dari bahan sejenis karet yang licin. Adapun kedalaman air embung sekitar 3 meter," ujar Iptu Tugiman.
Sejatinya, embung tersebut sudah dipagar besi dengan ketinggian 1,5 meter. Selain, itu sudah ada papan larangan untuk tidak masuk ke area embung. Namun, kemungkinan anak-anak tersebut tidak memperhatikan imbauan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban meninggal karena kehabisan oksigen setelah keduanya tenggelam.
"Pemeriksaan medis menunjukkan paru-paru korban kemasukan air, sehingga tidak bisa bernafas dan tidak ditemukan luka," ujar Iptu Tugiman. (cah)