KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Salah satu Kelompol Budidaya Ikan (Pokadan) di Kebumen berhasil mengembangkan atau membudidayakan Ikan Koi. Pokdakan tersebut yakni “Terbish Hidayah” yang beralamat di RT 2 RW 1 Desa Winong Kecamatan Mirit.
Ikan Koi selain menjadi simbol persahabatan abadi serta cinta yang tulus, juga dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan (hoki). Di Indonesia sendiri budidaya Ikan Koi mulai popular sejak tahun 1960, yakni saat Presiden Soekarno diberi hadiah Ikan Koi oleh pemimpin Cina.
Setelah itu Ikan Koi tersebut Ikan Koi tersebut diberikan kepada para budidaya ternak ikan di Batu, Jawa Timur, untuk dikembangbiakan. Benih tersebut sekaligus menjadi asal mula budidaya ternak Ikan Koi yang dilakukan oleh masyarakat lokal.
Pengelola Pokdakan Terbish Hidayah Wahyu (30) menyampaikan pihaknya berhasil memijahkan Ikan Koi. Menurutnya, memijah Ikan Koi tidaklah terlalu sulit. Sebab Ikan Koi merupakan jenis Ikan Mas. Sehingga proses pemijahannya pun sama dengan Ikan Mas. “Proses pemijahannya tergolong gampang-gampang susah,” tuturnya, Senin (14/6/2020).
Dijelaskannya, pemijahan diawali dengan persiapan indukan. Indukan setidaknya telah berumur 1,5 tahun. Perbandingan betina dan pejantan yakni 1: 2, yakni satu ekor betina dengan dua pejantan. “Pemijahan dapat berhasil jika ikan kelaminnya telah matang. Yakni ikan telah dewasa dan siap berkembang biak,” paparnya.
Langkah selanjutnya, Ikan Koi dimasukkan ke kolam pemijahan. Di kolam disediakan air yang telah dilengkapi dengan kakaban (tempat meletakkan telur). Kakaban dapat pula menggunakan enceng gondok atau tanaman air lainnya. “Nantinya ikan akan meletakkan telur di kakaban atau akar-akar tanaman air,” jelasnya.
Setelah setelah satu malam, ikan biasanya telah bertelur. Setelah itu segeralah ambil indukan ikan. Ini agar induk tidak memakan telur yang ada. Setelah 48 jam , telur akan menetas. Larva ikan dapat tidak diberi makan 3-5 hari. Sebab masih mempunyai makanan cadangan berupa kuning telur. “Setelah itu ikan dapat diberi makan kutu air atau cacing sutra. Ikan Koi berumur 5 bulan dengan panjang 17-25 centimeter bisa dijual dengan harga Rp 50-Rp 1 juta. Tergantung kualitas ikan tersebut,” ucapnya. (mam)
Ikan Koi selain menjadi simbol persahabatan abadi serta cinta yang tulus, juga dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan (hoki). Di Indonesia sendiri budidaya Ikan Koi mulai popular sejak tahun 1960, yakni saat Presiden Soekarno diberi hadiah Ikan Koi oleh pemimpin Cina.
Setelah itu Ikan Koi tersebut Ikan Koi tersebut diberikan kepada para budidaya ternak ikan di Batu, Jawa Timur, untuk dikembangbiakan. Benih tersebut sekaligus menjadi asal mula budidaya ternak Ikan Koi yang dilakukan oleh masyarakat lokal.
Pengelola Pokdakan Terbish Hidayah Wahyu (30) menyampaikan pihaknya berhasil memijahkan Ikan Koi. Menurutnya, memijah Ikan Koi tidaklah terlalu sulit. Sebab Ikan Koi merupakan jenis Ikan Mas. Sehingga proses pemijahannya pun sama dengan Ikan Mas. “Proses pemijahannya tergolong gampang-gampang susah,” tuturnya, Senin (14/6/2020).
Dijelaskannya, pemijahan diawali dengan persiapan indukan. Indukan setidaknya telah berumur 1,5 tahun. Perbandingan betina dan pejantan yakni 1: 2, yakni satu ekor betina dengan dua pejantan. “Pemijahan dapat berhasil jika ikan kelaminnya telah matang. Yakni ikan telah dewasa dan siap berkembang biak,” paparnya.
Langkah selanjutnya, Ikan Koi dimasukkan ke kolam pemijahan. Di kolam disediakan air yang telah dilengkapi dengan kakaban (tempat meletakkan telur). Kakaban dapat pula menggunakan enceng gondok atau tanaman air lainnya. “Nantinya ikan akan meletakkan telur di kakaban atau akar-akar tanaman air,” jelasnya.
Setelah setelah satu malam, ikan biasanya telah bertelur. Setelah itu segeralah ambil indukan ikan. Ini agar induk tidak memakan telur yang ada. Setelah 48 jam , telur akan menetas. Larva ikan dapat tidak diberi makan 3-5 hari. Sebab masih mempunyai makanan cadangan berupa kuning telur. “Setelah itu ikan dapat diberi makan kutu air atau cacing sutra. Ikan Koi berumur 5 bulan dengan panjang 17-25 centimeter bisa dijual dengan harga Rp 50-Rp 1 juta. Tergantung kualitas ikan tersebut,” ucapnya. (mam)