KEBUMEN (kebumenekspres.com)-- Sejumlah pedagang kain dan baju yang ada di Pasar Tumenggungan Kebumen terpaksa menutup lapak dagangan mereka. Ini dilakukan lantaran sepinya pengunjung akibat wabah virus Corona.
Dari hasil pantaian wartawan koran ini Rabu (17/6/2020), kios-kios terlihat tutup. Hanya sebagian saja yang masih menggelar dagangan meski tak banyak warga yang mampir untuk bertransaksi.
"Biasanya haru Rabu dan Minggu ramai pembeli. Lebaran kemarin sempat lumayan namun tetap berbeda tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan di sebelah utara banyak (pedagang) yang memilih tutup," kata Yanti (40) salah satu pedagang baju di lantai dua Pasar Tumenggungan Kebumen.
Ungkapan senada diungkap Suparlan (35), pedagang lain. Ia mengatakan, kebijakan New Normal yang telah dideklarasikan Pemkab Kebumen belum sepenuhnya membuat warga berani ke pasar. Apalagi pedagang busana sepertinya, tak "menikmati" kebijakan new normal tersbeut.
"Pembeli yang datangan rata-rata mencari kebutuhan pokok saja meski sudah ada kabar New Normal. Pendapatan alhamdulilah sedikit tetap ada namun nipis untuk kebutuhan sehari-hari," kata pria asal Kecamatan Kebumen itu.
Kepala UPTD Pasar II, Bambang Cahyono, mengatakan wabah covid-19 memang sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan warga yang turun drastis. Dan, pedagang, tentu saja yang paling kena imbasnya karena sepi pembeli.
"Sebelum corona sudah banyak yang tutup terutama di lantai dua bagian utara, namun adanya covid situasi lebaran kemarin lebih sepi dibanding tahun lalu. Bahkan di pasar Tumenggungan lantai dua terlihat sekali sepi.
Karena sepi, sebagian pedagang bahkan memilih mengosongkan kios. Bahkan, sebelum covid-19 merebak. Adapun total pedagang pasar Tumenggungan lantai dua ada sekitar 400 pedagang sekitar 30 persen dari jumlah tersebut memilih tutup. "Jumlah pedagang kios ada 137 kios, yang ditempati kurang lebih sekarang hanya 50 persen, saat ini sudah mendingan pedagang mulai normal yang tadinya sejak awal ada covid mereka memilih dirumah," ungkapnya. (fur)
Dari hasil pantaian wartawan koran ini Rabu (17/6/2020), kios-kios terlihat tutup. Hanya sebagian saja yang masih menggelar dagangan meski tak banyak warga yang mampir untuk bertransaksi.
"Biasanya haru Rabu dan Minggu ramai pembeli. Lebaran kemarin sempat lumayan namun tetap berbeda tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan di sebelah utara banyak (pedagang) yang memilih tutup," kata Yanti (40) salah satu pedagang baju di lantai dua Pasar Tumenggungan Kebumen.
Ungkapan senada diungkap Suparlan (35), pedagang lain. Ia mengatakan, kebijakan New Normal yang telah dideklarasikan Pemkab Kebumen belum sepenuhnya membuat warga berani ke pasar. Apalagi pedagang busana sepertinya, tak "menikmati" kebijakan new normal tersbeut.
"Pembeli yang datangan rata-rata mencari kebutuhan pokok saja meski sudah ada kabar New Normal. Pendapatan alhamdulilah sedikit tetap ada namun nipis untuk kebutuhan sehari-hari," kata pria asal Kecamatan Kebumen itu.
Kepala UPTD Pasar II, Bambang Cahyono, mengatakan wabah covid-19 memang sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan warga yang turun drastis. Dan, pedagang, tentu saja yang paling kena imbasnya karena sepi pembeli.
"Sebelum corona sudah banyak yang tutup terutama di lantai dua bagian utara, namun adanya covid situasi lebaran kemarin lebih sepi dibanding tahun lalu. Bahkan di pasar Tumenggungan lantai dua terlihat sekali sepi.
Karena sepi, sebagian pedagang bahkan memilih mengosongkan kios. Bahkan, sebelum covid-19 merebak. Adapun total pedagang pasar Tumenggungan lantai dua ada sekitar 400 pedagang sekitar 30 persen dari jumlah tersebut memilih tutup. "Jumlah pedagang kios ada 137 kios, yang ditempati kurang lebih sekarang hanya 50 persen, saat ini sudah mendingan pedagang mulai normal yang tadinya sejak awal ada covid mereka memilih dirumah," ungkapnya. (fur)