• Berita Terkini

    Rabu, 24 Juni 2020

    Rosita, "Perawat Besi" dari RS PKU Muhammadiyah Gombong

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tenaga Medis, baik dokter maupun perawat, menjadi salah satu yang paling beresiko terpapar covid-19 (corona).

    Nah, di tengah kondisi ini, menarik melihat apa yang dilakukan RS PKU Muhammadiyah Gombong. Dalam rangka melindungi tenaga medis sekaligus memastikan semua berjalan aman  dalam penanganan covid-19, pihak rumah sakit bakal mempekerjakan "perawat kebal covid dan segala penyakit". Dalam hal ini, pihak RS PKU Muhammadiyah Gombong punya robot perawat.

    Robot yang dinamakan "Rosita (Robot Asiten Perawat) itu sudah diujicobakan, Rabu (24/6).  Robot sendiri merupakan hibah dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

    Dalam penyerahan sekaligus uji coba kemarin, Rosita melakukan simulasi berjalan menuju kamar, membuka pintu kamar dan mengantarkan obat dan makanan bagi pasien. Untuk melakukan itu, Rosita dikendalikan melalui sebuah remote control yang dioperasikan dari jauh.

    Dekan Fakultas Teknik UMP, Teguh Marhendi ST MT ASEAN ENG IPM, menyampaikan, robot yang diujicobakan kemarin masih berupa prototoype. Yakni masih dalam bentuk "kerangka" dengan layar monitor sebagai "wajah" dan aksesoris lainnya yang masih terlihat.

    Meski begitu, Rosita bisa berjalan dengan jarak tempuh 100 meter, serta mampu membawa beban hingga maksimal 30 kg. Kemampuan ini, karena pada prinsipnya, Rosita, didesain untuk mengantar makanan dan obat bagi pasien.

    Meski begitu, bukan berarti kemampuan Rosita hanya sebatas itu. Ke depan, akan dibekali juga kemampuan berkomunikasi dengan pasien. "Dalam waktu dekat ini akan terus disempurnakan hingga bagian estetika. Seperti pakian dan lainnya, hingga kecerdasan mampu berkomunikasi dengan pasien dan melakukan penanganan medis sederhana seperti mengukur suhu tubuh.  Untuk ini kami akan meminta masukan dari teman-teman di RS PKU Muhammadiyah Gombong," ujarnya ditemui di sela uji coba.

    Di saat yang bersamaan, Teguh memaparkan cara kerja Rosita. Menurutnya, Rosita menggunakan baterai lithium dan bisa digerakkan dengan jaringan internet (wifi). "Saat ini masih menggunakan joystick (remote control), nantinya akan disempurnakan lagi," imbuhnya.

    Sementara itu, Direktur RS PKU Muhammadiyah Gombong, dr Ibnu Nasser Arrahimmi SAg MMR, menyampaikan Rosita merupakan hibah dari UMP yang selama ini sudah bekerja sama dengan pihak rumah sakit. Rosita, juga menjadi bagian dalam  rencana RS PKU Muhammadiyah Gombong menjadi  Pusat Pelayanan Covid-19 yang saat ini tengah dan terus dikerjakan.

    Pusat Pelayanan Covid-19 (PPC), bakal menjadikan RS PKU Muhammadiyah Gombong sebagai rumah sakit pertama di Kebumen yang melakukan penanganan covid-19 secara paripurna. Pihak rumah sakit saat ini tengah membangun  gedung berikut bangsal dan sarana dan prasarana.

    Nantinya, PCC yang bakal bisa menampung 100 pasien, juga dilengkapi laboratorium yang bisa melakukan Uji Swab. Laboratorium ini memungkinkan seorang pasien mendapat diagnosa cepat apakah terpapar covid-19 atau tidak hanya dalam waktu 1x24 jam. Tidak seperti saat ini yang harus menunggu hingga 2-3 pekan karena sampel harus dibawa ke luar kota.

    "Kami ingin PCC nantinya benar-benar excellent (sempurna), jadi kami persiapkan betul-betul. Termasuk Rosita ini, kami harapkan akan segera disempurnakan dan dapat difungsikan seiring beroperasinya PCC yang akan kami launching dalam waktu dekat," ujar Ibnu Nasser.

    Di saat yang sama, Ibnu Nasser juga menepis anggapan Rosita dapat "menggeser" peran tenaga medis. "Rosita ini mengerjakan 40 persen tugas perawat dan dokter. Jadi robot tidak bisa  diartikan  menggantikan peran perawat dan dokter. Justru membantu (pekerjaan perawat dan dokter), apalagi dalam penanganan covid-19. Kami berharap apa yang dilakukan RS PKU Muhammadiyah Gombong ini bisa menjawab sejumlah persoalan dalam penanganan covid-19, seperti perlindungan kepada tenaga medis serta kecepatan penanganan bagi pasien," ujar Ibnu Nasser seraya mengatakan, PPC juga 'bisa dipergunakan untuk merawat pasien lain, jadi tidak sekedar pasien corona.(cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top