Ketua PMI Kebumen, Sabar Irianto, mengatakan pelayanan donor darah Mobil Unit sempat ditiadakan adanya pencegahan penyebaran Covid19. Hal itu tentu menjadi penurunan stok darah di UTD PMI.
Selama situasi pendemi covid19 ini untuk memenuhi stok darah dan melayani pasien donor darah diseluruh rumah sakit se Kabupaten Kebumen, pendonor harus membawa pendonor ganti.
"Sempat kendala akibat covid, Mobil Unit donor darah tidak bisa kelapangan karena dlarangnya kerumunan, tentu hal itu sempat membuat stok darah kami kritis bahkan kekurangan darah sedangkan kebutuhan darah harus terpenuhi setiap harinya," kata dia melalui Sekertaris PMI Salim Wasdy, Jumat (26/6).
Kepala Markas PMI Kebumen Eko Purwanto, menambahkan, permintaan darah dari masyarakat tetap tinggi di tengah pandemi Covid-19. Sebenarnya, PMI sudah berupaya melakukan upaya jemput bola dengan menjemput pendonor. Namun, itu ternyata belum efektif. "Sempat kita door to door. Selain berbahaya karena adanya covid, juga kurang efektif. Akhirnya kami himbau kepada pendonor untuk permintaan darah harus ada pendonor ganti," terang Eko.
Kembali ke soal beroperasinya Mobil Unit, ujar Eko, tetap dilakukan sesuai anjuran pemerintah yakni dengan pembatasan jumlah peserta dan menggunakan protokol kesehatan.
"Kita sudah mulai melayani Mobil Unit donor darah dari beberapa permintaan masyarakat. Namun tetap kami batasi dan menggunakan protokol seperti cek suhu hingga wajib menggunakan masker," kata Eko.
Eko berharap, langkah ini bisa menjawab persoalan tipisnya stok darah di PMI Kebumen saat ini. Dimana kebutuhandarah setiap harinya mencapai 70 hingga 80 kantong darah setiap harinya. Sementara, kemampuan PMI hanya sekitar 60-70 kantong itupun belum masuk laboratorium dan semuanya bisa layak. Jika tidak layak darah tidak digunakan," ujarnya.
Tak hanya donor darah PMI Kebumen juga memberikan pelayanan ambulans baik ambulan pasien dan ambulans jenazah dengan protokol covid19. Selain itu PMI Kebumen akan terus aktif melakukan spraying disinfektan untuk pencegahan covid19. (fur)
