KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Saluran irigasi dekat Pasar Meles, Kecamatan Adimulyo dikeluhkan warga. Ini setelah saluran irigasi di lokasi tersebut berwarna hitam serta mengeluarkan bau tak sedap. Kondisi ini tak lepas dari masih banyaknya warga yang membuang sampah secara sembarangan di lokasi tersebut.
Pantauan wartawan, sampah plastik terlihat mengambang di saluran. Termasuk, pampers bayi dan pelepah daun pisang memenuhi saluran irigasi. Tumpukan sampah ini tak hanya mengeluarkan bau tak sedap. Sampah juga mengganggu pemandangan para pengguna jalan yang melintas.
"Ya sebenarnya bau Mas. Tapi karena di dalam aliran irigasi, kita kesulitan untuk menyingkirkannya," kata Suparlan (46) salah satu pedagang pasar Meles, Sabtu (4/7/2020).
Yuniar (32, warga lain mengamini hal tersebut. Menurutnya, tumpukan sampah yang mengambang di aliran sungai irigasi itu berasal dari wilayah utara hingga mengapung di lokasi tersebut.
"Itu dari atas Mas. Kalau warga sini setau saya tidak mbuang ke irigasi, karena takut terjadi banjir," katanya.
Bekti (27) salah satu pengguna jalan, mengatakan tumpukan sampah itu selain menimbulkan bau juga membuat kumuh lingkungan, terlebih berdekatan dengan pasar dan tempat publik. "Terkesan jorok dan terlihat kumuh, warga sekitar irigasi kurang menjaga lingkungan masih banyak yang mbuang sampah sembarangan," kata sembari melanjutkan mengayuh sepeda.
Adanya warga masih buang sampah sembarangan cukup memprihatinkan. Mengingat, Kecamatan Adimulyo merupakan daerah rawan banjir
Terpisah, Kepala Disperkim LH Kabupaten Kebumen, Edi Riyanto mengatakan, pihaknya menyayangkan tumpukan sampah yang dibuang warga sembarangan. Hal itu dinilai akibat rendahnya kesadaran masyarakat kurang menjaga lingkungan bersih.
"Saya cukup menyayangkan di buang sembarangan, sebab bisa menjadi sumber penyakit, kami coba untuk mencari tahu ada apa disana, dan coba melibatkan steakhoulder terkait termasuk OPD terkait untuk memberikan himbauan dan membersihkannya," kata Edi via pesan singkat.
Edi menambahkan lokasi tersebut berdekatan dengan pasar desa. Edi mengaku pedagang setempat minta bantuan kepada dinas untuk meminta bantuan pemindahan sampah.
"Just info pasar itu pasar desa, mereka baru minta bantuan ke kami baru Minggu ini dan baru kami layani 2 hari ini, tampaknya itu sampah lama yang belum sempat diangkut," katanya tadi malam. (fur).
Pantauan wartawan, sampah plastik terlihat mengambang di saluran. Termasuk, pampers bayi dan pelepah daun pisang memenuhi saluran irigasi. Tumpukan sampah ini tak hanya mengeluarkan bau tak sedap. Sampah juga mengganggu pemandangan para pengguna jalan yang melintas.
"Ya sebenarnya bau Mas. Tapi karena di dalam aliran irigasi, kita kesulitan untuk menyingkirkannya," kata Suparlan (46) salah satu pedagang pasar Meles, Sabtu (4/7/2020).
Yuniar (32, warga lain mengamini hal tersebut. Menurutnya, tumpukan sampah yang mengambang di aliran sungai irigasi itu berasal dari wilayah utara hingga mengapung di lokasi tersebut.
"Itu dari atas Mas. Kalau warga sini setau saya tidak mbuang ke irigasi, karena takut terjadi banjir," katanya.
Bekti (27) salah satu pengguna jalan, mengatakan tumpukan sampah itu selain menimbulkan bau juga membuat kumuh lingkungan, terlebih berdekatan dengan pasar dan tempat publik. "Terkesan jorok dan terlihat kumuh, warga sekitar irigasi kurang menjaga lingkungan masih banyak yang mbuang sampah sembarangan," kata sembari melanjutkan mengayuh sepeda.
Adanya warga masih buang sampah sembarangan cukup memprihatinkan. Mengingat, Kecamatan Adimulyo merupakan daerah rawan banjir
Terpisah, Kepala Disperkim LH Kabupaten Kebumen, Edi Riyanto mengatakan, pihaknya menyayangkan tumpukan sampah yang dibuang warga sembarangan. Hal itu dinilai akibat rendahnya kesadaran masyarakat kurang menjaga lingkungan bersih.
"Saya cukup menyayangkan di buang sembarangan, sebab bisa menjadi sumber penyakit, kami coba untuk mencari tahu ada apa disana, dan coba melibatkan steakhoulder terkait termasuk OPD terkait untuk memberikan himbauan dan membersihkannya," kata Edi via pesan singkat.
Edi menambahkan lokasi tersebut berdekatan dengan pasar desa. Edi mengaku pedagang setempat minta bantuan kepada dinas untuk meminta bantuan pemindahan sampah.
"Just info pasar itu pasar desa, mereka baru minta bantuan ke kami baru Minggu ini dan baru kami layani 2 hari ini, tampaknya itu sampah lama yang belum sempat diangkut," katanya tadi malam. (fur).