KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, terpilih sebagai pembina Asosiasi Peternak Petelur Kebumen (APPK). Ini setelah APPK menggelar Silaturahmi sekaligus Pembentukan Pengurus di Aula RM Sop Ari, Minggu (5/7/2020).
Arif Sugiyanto mengungkapkan, siap menjalankan tugas barunya tersebut. Ia berharap, asosiasi para peternak ayam petelur ini mampu menjadi wadah para peternak sekaligus sebagai wahana bersosialisasi serta meningkatkan produktivitas guna mencapai swasembada telur di Kabupaten Kebumen.
Arif menyampaikan, kebutuhan telur di Kebumen sangat tinggi, mencapai 25 ton perhari. Sementara, kemampuan para peternak Kebumen hanya sekitar 2 ton perhari. Itu berarti pula menjadi tantangan bagi para peternak agar bisa memenuhi kebutuhan telur di Kabupaten Kebumen. Sekaligus, potensi usaha yang luar biasa.
"Inilah yang perlu diimbangi dengan produktivitas para peternak ayam telur di Kabupaten Kebumen kedepannya,” ujar Wabup Arif.
Selain produktivitas yang masih rendah, para peternak juga menghadapi sejumlah persoalan lain. Seperti harga pakan yang tinggi. Ini mengakibatkan harga jual telur para peternak ayam petelur di Kabupaten Kebumen lebih tinggi dari daerah lain.
"Hal tersebut mengakibatkan para peternak ayam petelur kesulitan terutama dalam hal pemasaran karena harga telur dari daerah lain lebih murah," imbuh Arif.
Terkait hal ini, Arif mengatakan telah menginstruksikan dinas terkait dalam hal ini Distapang Kebumen agar membantu permasalahan-permasalahan yang dihadapi para peternak ayam petelur. Arif berharap Distapang Kebumen akan memberikan pelatihan-pelatihan serta pembinaan agar peternak lebih produktif dan survive kedepannya terutama dalam mencukupi kebutuhan swasembada telur di Kabupaten Kebumen.
"Kedepannya para peternak ayam petelur akan kita dorong untuk mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan akan bertambah. Dengan begitu nantinya mampu menyerap tenaga kerja untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Kebumen, " kata Arif.
Sementara itu, Kepala Distapang Kabupaten Kebumen, Ir H Tri Haryono yang kemarin mendampingi Wakil Bupati, mengamini banyaknya persoalan yang masih dialami para peternak ayam petelur di Kebumen. Permodalan menjadi kendala lain, bagi para peternak ayam petelur di Kabupaten Kebumen.
"Solusi yang diharapkan adalah menggunakan fasilitas dari pemerintah berupa kredit KUR, pinjaman kurang dari 25 juta tanpa menggunakan agunan," katanya.
Terkait bantuan dari pemerintah, ujar Tri, hanya bersifat stimulan. Sedangkan permodalan dari bank baru terserap 14 persen. Untuk itu pihaknya mengajak kepada para peternak telur agar lebih produktif dalam upaya swasembada telur di Kabupaten Kebumen. "Kami harapkan kedepan bisa lebih produktif untuk swasembada telur agar kebumen lebih maju dalam bidang peternakan baik skala besar maupun rumahan," katanya.(fur)
Arif Sugiyanto mengungkapkan, siap menjalankan tugas barunya tersebut. Ia berharap, asosiasi para peternak ayam petelur ini mampu menjadi wadah para peternak sekaligus sebagai wahana bersosialisasi serta meningkatkan produktivitas guna mencapai swasembada telur di Kabupaten Kebumen.
Arif menyampaikan, kebutuhan telur di Kebumen sangat tinggi, mencapai 25 ton perhari. Sementara, kemampuan para peternak Kebumen hanya sekitar 2 ton perhari. Itu berarti pula menjadi tantangan bagi para peternak agar bisa memenuhi kebutuhan telur di Kabupaten Kebumen. Sekaligus, potensi usaha yang luar biasa.
"Inilah yang perlu diimbangi dengan produktivitas para peternak ayam telur di Kabupaten Kebumen kedepannya,” ujar Wabup Arif.
Selain produktivitas yang masih rendah, para peternak juga menghadapi sejumlah persoalan lain. Seperti harga pakan yang tinggi. Ini mengakibatkan harga jual telur para peternak ayam petelur di Kabupaten Kebumen lebih tinggi dari daerah lain.
"Hal tersebut mengakibatkan para peternak ayam petelur kesulitan terutama dalam hal pemasaran karena harga telur dari daerah lain lebih murah," imbuh Arif.
Terkait hal ini, Arif mengatakan telah menginstruksikan dinas terkait dalam hal ini Distapang Kebumen agar membantu permasalahan-permasalahan yang dihadapi para peternak ayam petelur. Arif berharap Distapang Kebumen akan memberikan pelatihan-pelatihan serta pembinaan agar peternak lebih produktif dan survive kedepannya terutama dalam mencukupi kebutuhan swasembada telur di Kabupaten Kebumen.
"Kedepannya para peternak ayam petelur akan kita dorong untuk mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan akan bertambah. Dengan begitu nantinya mampu menyerap tenaga kerja untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Kebumen, " kata Arif.
Sementara itu, Kepala Distapang Kabupaten Kebumen, Ir H Tri Haryono yang kemarin mendampingi Wakil Bupati, mengamini banyaknya persoalan yang masih dialami para peternak ayam petelur di Kebumen. Permodalan menjadi kendala lain, bagi para peternak ayam petelur di Kabupaten Kebumen.
"Solusi yang diharapkan adalah menggunakan fasilitas dari pemerintah berupa kredit KUR, pinjaman kurang dari 25 juta tanpa menggunakan agunan," katanya.
Terkait bantuan dari pemerintah, ujar Tri, hanya bersifat stimulan. Sedangkan permodalan dari bank baru terserap 14 persen. Untuk itu pihaknya mengajak kepada para peternak telur agar lebih produktif dalam upaya swasembada telur di Kabupaten Kebumen. "Kami harapkan kedepan bisa lebih produktif untuk swasembada telur agar kebumen lebih maju dalam bidang peternakan baik skala besar maupun rumahan," katanya.(fur)