PURWOREJO- Sebagian besar destinasi wisata di Kabupaten Purworejo telah buka setelah Pemkab menerapkan kebijakan new habit (kebiasaan baru). Bahkan di beberapa tempat sudah dibanjiri oleh pengunjung, khususnya warga Purworojo sendiri.
Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Purworejo, Dyah Woro Setyaningsih mengungkapkan untuk wisata air dimana destinasi menjual spot air terjun atau wisata sungai, harus tetap patuh pada protokol.
Wisata jenis ini sebenarnya belum boleh dibuka secara optimal. Namun di lapangan sudah banyak warga yang nekat mengunjungi kawasan tersebut.
"Khusus untuk wisata air ada pembatasan ketat yang harus ditempuh. Memang kita tetap memberikan toleransi, karena animo masyarakat untuk datang juga sudah tinggi," kata Woro, kemarin.
Dijelaskan jika wisata dengan menu utama air cukup banyak di Kabupaten Purworejo. Kawasan pegunungan banyak yang menjual spot tersebut. Meski demikian, tidak sedikit dari pengelola yang menambah beberapa menu lain di luar air terjun.
"Untungnya wisata yang ada, selama sudah menambah beberapa area di seputaran air terjun. Sehingga orang yang datang tidak harus berdekatan dengan air terjun, tapi memanfaatkan spot lain yang disediakan," ungkap Woro.
Jika destinasi wisata masih ada sedikit toleransi, lain halnya dengan kolam renang Artha Tirta Purworejo. Kawasan ini belum ada rencana dilakukan pembukaan dalam waktu dekat. Padahal posisinya di dalam kota dan sudah ditunggu pembukaannya oleh masyarakat.
"Pembukaan kolam renang itu kalau di kolam renang sudah memiliki alat tester klorin. Padahal kita belum memiliki," jelas Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinparbud Purworejo, Andang Nugerahatara Sutrisno.
Menurut Andang, keberadaan alat itu sangat diperukan selama protokol covid masih diatur. Andang menyebut walaupun Purworejo sudah menyatakan masa tanggap darurat covid-19 selesai dan menerapkan New Habit, namun pihaknya berpatokan pada aturan Pusat.
"Yang kita lakukan sekarang ini ya penyiapan kolam renang dengan protokol kesehatan lengkap dengan peralatannya," imbuh Andang.(ndi)
Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Purworejo, Dyah Woro Setyaningsih mengungkapkan untuk wisata air dimana destinasi menjual spot air terjun atau wisata sungai, harus tetap patuh pada protokol.
Wisata jenis ini sebenarnya belum boleh dibuka secara optimal. Namun di lapangan sudah banyak warga yang nekat mengunjungi kawasan tersebut.
"Khusus untuk wisata air ada pembatasan ketat yang harus ditempuh. Memang kita tetap memberikan toleransi, karena animo masyarakat untuk datang juga sudah tinggi," kata Woro, kemarin.
Dijelaskan jika wisata dengan menu utama air cukup banyak di Kabupaten Purworejo. Kawasan pegunungan banyak yang menjual spot tersebut. Meski demikian, tidak sedikit dari pengelola yang menambah beberapa menu lain di luar air terjun.
"Untungnya wisata yang ada, selama sudah menambah beberapa area di seputaran air terjun. Sehingga orang yang datang tidak harus berdekatan dengan air terjun, tapi memanfaatkan spot lain yang disediakan," ungkap Woro.
Jika destinasi wisata masih ada sedikit toleransi, lain halnya dengan kolam renang Artha Tirta Purworejo. Kawasan ini belum ada rencana dilakukan pembukaan dalam waktu dekat. Padahal posisinya di dalam kota dan sudah ditunggu pembukaannya oleh masyarakat.
"Pembukaan kolam renang itu kalau di kolam renang sudah memiliki alat tester klorin. Padahal kita belum memiliki," jelas Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinparbud Purworejo, Andang Nugerahatara Sutrisno.
Menurut Andang, keberadaan alat itu sangat diperukan selama protokol covid masih diatur. Andang menyebut walaupun Purworejo sudah menyatakan masa tanggap darurat covid-19 selesai dan menerapkan New Habit, namun pihaknya berpatokan pada aturan Pusat.
"Yang kita lakukan sekarang ini ya penyiapan kolam renang dengan protokol kesehatan lengkap dengan peralatannya," imbuh Andang.(ndi)