KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Kondisi petani di Kebumen membutuhkan perhatian khusus. Setelah persoalan air teratasi persoalan baru muncul yakni adanya kelangkaan pupuk. Kondisi semakin memprihatinkan setelah ada dugaan jika pupuk bersubsidi ternyata dijual ke luar Kebumen oleh pihak-pihak tertentu. Tak sampai disitu, ancaman lainnya yakni munculnya potensi hama wereng.
Jika tidak segera mendapatkan perhatian khusus, dikhawatirkan petani akan mengalami gagal panen. Hal ini tentunya dapat berdampak luas, mengingat mayoritas penduduk Kebumen merupakan petani. Terkait adanya dugaan pupuk yang dilarikan ke luar Kebumen, telah diinformasikan kepada Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan. Informasi tersebut disampaikan oleh Anggota DPRD Kebumen Tatag Sajoko dan H Tongat.
Adanya dugaan pupuk yang dijual keluar kota awalnya mengemukan pada Rapat Gabungan Komisi A dan B DPRD Kebumen dengan instansi-instansi terkait. Adanya informasi tersebut ditindaklanjuti serius oleh Tatag Sajoko dan H Tongat. Pihaknya dengan beberapa instansi lainnya pun langsung mencari informasi dengan mendatangi salah satu distributor pupuk.
Disinggung mengenai langkah yang telah ditempuh, Tatag menyampaikan jika pihaknya bersama dengan H Tongat telah menginformasikan hal tersebut kepada Kapolres Kebumen. Bukan itu saja, kepada AKBP Rudy, Tatag juga menyampaikan jika di Kebumen kini telah terjadi kelangkaan pupuk dan ada dugaan jika pupuk dijual keluar daerah. Tatag juga menginformasikan adanya pihak-pihak yang terkesan melarang Anggota DPRD Kebumen untuk melakukan sidak. Padahal saat disidak ternyata benar ditemukan tumpukan pupuk di gudang salah satu distributor di Kebumen. “Kami sangat percaya kepada Kapolres Kebumen. AKBP Rudy tentu sangat peduli dengan nasib para petani,” tuturnya, Rabu (29/7/2020).
Menurut Tatag, AKBP Rudy merupakan sosok yang luar biasa. Selain profesional dalam tugasnya, AKBP Rudy SDMnya juga sangat tinggi. Bagaimana tidak, diusia yang masih sangat muda AKBP Rudy telah berhasil meraih gelar Doktor dalam jenjang akademiknya. Untuk itu Tatag berharap Kapolres Kebumen juga dapat membantu untuk berperan serta mewujudkan bagaimana pupuk subdisi dapat segera didapat oleh petani. “Saat ini tanaman padi masih berumur 20-50 hari. Masih ada kesempatan untuk memberi pupuk. Jika sampai telat dalam pemupukan, tanaman padi tidak akan berbuah dengan maksimal,” katanya.
Terkait dengan adanya dugaan tersebut, baik Tatag maupun H Tongat percaya penuh kepada Kapolres Kebumen. Selain merupakan sosok penegak hukum dan berpendidikan tinggi, AKBP Rudy juga sangat peduli dengan kondisi masyarakat. Ini terbukti dari banyaknya kegiatan sosial yang telah dilakukannya, terlebih dimasa pandemi corona. “Kalau memang memenuhi unsur pidana, kami yakin penjualan pupuk keluar kota pasti akan masuk ranah hukum,” jelasnya.
Sebagai politisi dari PDI Perjuangan yang mempunyai jargo “Partaine Wong Cilik”, Tatag berharap tiga kebutuhan dasar petani dapat tercukupi dengan baik. Ini meliputi ketersedian air, ketersediaan pupuk dan ketersediaan obat penanggulangan hama. “Kami juga berharap Pemerintah Kebumen segera dapat menyediakan pupuk untuk petani. Sebab waktunya juga sudah sangat mendesak,” ungkapnya.
Sementara itu saat dikonformasi, AKBP Rudy menegaskan terkait dengan adanya informasi dugaan pupuk dijual keluar Kebumen, hingga kini masih dalam proses penyelidikan. “Kami masih lakukan lidik untuk hal tersebut,” ucapnya. (mam)
Jika tidak segera mendapatkan perhatian khusus, dikhawatirkan petani akan mengalami gagal panen. Hal ini tentunya dapat berdampak luas, mengingat mayoritas penduduk Kebumen merupakan petani. Terkait adanya dugaan pupuk yang dilarikan ke luar Kebumen, telah diinformasikan kepada Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan. Informasi tersebut disampaikan oleh Anggota DPRD Kebumen Tatag Sajoko dan H Tongat.
Adanya dugaan pupuk yang dijual keluar kota awalnya mengemukan pada Rapat Gabungan Komisi A dan B DPRD Kebumen dengan instansi-instansi terkait. Adanya informasi tersebut ditindaklanjuti serius oleh Tatag Sajoko dan H Tongat. Pihaknya dengan beberapa instansi lainnya pun langsung mencari informasi dengan mendatangi salah satu distributor pupuk.
Disinggung mengenai langkah yang telah ditempuh, Tatag menyampaikan jika pihaknya bersama dengan H Tongat telah menginformasikan hal tersebut kepada Kapolres Kebumen. Bukan itu saja, kepada AKBP Rudy, Tatag juga menyampaikan jika di Kebumen kini telah terjadi kelangkaan pupuk dan ada dugaan jika pupuk dijual keluar daerah. Tatag juga menginformasikan adanya pihak-pihak yang terkesan melarang Anggota DPRD Kebumen untuk melakukan sidak. Padahal saat disidak ternyata benar ditemukan tumpukan pupuk di gudang salah satu distributor di Kebumen. “Kami sangat percaya kepada Kapolres Kebumen. AKBP Rudy tentu sangat peduli dengan nasib para petani,” tuturnya, Rabu (29/7/2020).
Menurut Tatag, AKBP Rudy merupakan sosok yang luar biasa. Selain profesional dalam tugasnya, AKBP Rudy SDMnya juga sangat tinggi. Bagaimana tidak, diusia yang masih sangat muda AKBP Rudy telah berhasil meraih gelar Doktor dalam jenjang akademiknya. Untuk itu Tatag berharap Kapolres Kebumen juga dapat membantu untuk berperan serta mewujudkan bagaimana pupuk subdisi dapat segera didapat oleh petani. “Saat ini tanaman padi masih berumur 20-50 hari. Masih ada kesempatan untuk memberi pupuk. Jika sampai telat dalam pemupukan, tanaman padi tidak akan berbuah dengan maksimal,” katanya.
Terkait dengan adanya dugaan tersebut, baik Tatag maupun H Tongat percaya penuh kepada Kapolres Kebumen. Selain merupakan sosok penegak hukum dan berpendidikan tinggi, AKBP Rudy juga sangat peduli dengan kondisi masyarakat. Ini terbukti dari banyaknya kegiatan sosial yang telah dilakukannya, terlebih dimasa pandemi corona. “Kalau memang memenuhi unsur pidana, kami yakin penjualan pupuk keluar kota pasti akan masuk ranah hukum,” jelasnya.
Sebagai politisi dari PDI Perjuangan yang mempunyai jargo “Partaine Wong Cilik”, Tatag berharap tiga kebutuhan dasar petani dapat tercukupi dengan baik. Ini meliputi ketersedian air, ketersediaan pupuk dan ketersediaan obat penanggulangan hama. “Kami juga berharap Pemerintah Kebumen segera dapat menyediakan pupuk untuk petani. Sebab waktunya juga sudah sangat mendesak,” ungkapnya.
Sementara itu saat dikonformasi, AKBP Rudy menegaskan terkait dengan adanya informasi dugaan pupuk dijual keluar Kebumen, hingga kini masih dalam proses penyelidikan. “Kami masih lakukan lidik untuk hal tersebut,” ucapnya. (mam)