KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Nasib naas dialami Tri Sugihartono (55). Pria yang sehari-hari tinggal di Jl Cendrawasih Kelurahan Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, itu ditemukan tak bernyawa Selasa (28/7/2020) sekitar pukul 10.30 WIB. Saat ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk.
Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres, jenasah korban kali pertama ditemukan Ketua RW setempat. Berawal saat salah satu anggota keluarga yang tak bisa menghubungi korban yang diketahui tinggal sendirian di jalan Cendrawasih RT 1 RW 1 Kelurahan Tamanwinangun tepatnya depan Depo Arsip Kebumen.
Karena tak bisa menghubungi korban, kerabat itu lantas menghubungi Ketua RW 1 Surip Santoso (54). Menindaklanjuti laporan itu, Surip bersama'Lurah Tamanwinangun Titi Mulyati mengecek rumah korban. Saat itu, tercium bau busuk dan lalat hijau beterbangan dari arah rumah korban.
"Kondisi rumah terkunci rapat dengan lampu menyala. Ada bau busuk dan lalat beterbangan dari dalam," ujar Surip.
Peristiwa itu lantas dilaporkan kepada Polsek Kebumen yang datang tak lama kemudian. Polisi lantas masuk rumah dengan cara mendobrak pintu. Saat itulah, mereka mendapati korban tergeletak di ruang shalat di dalam rumahnya. Dari hasil pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban diperkirakan meninggal tiga hari sebelum ditemukan.
Korban berhasil dievakuasi oleh Tim medis PMI Kebumen yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Untuk mencegah kemungkinan covid-19, lokasi disemprot desinfektan. Selanjutnya jenazah korban dilarikan ke RSUD Soedirman Kebumen untuk keperluan visum.
Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, terpisah mengungkapkan dari hasil olah TKP yang dilakukan oleh Polsek Kebumen dan Inafis Polres Kebumen tidak menemukan kejanggalan yang mengarah pada tindak pidana pada peristiwa itu. Hal ini juga diperkuat keterangan tim medis yang juga datang ke lokasi kejadian.
"Keterangan di lapangan, korban sedang sakit. Kuat dugaan meninggal karena penyakitnya," jelas AKBP Rudy.
Khotim (52) salah satu tetangga korban mengatakan korban sempat terlihat pada Minggu 26 Juli 2020. Saat itu, korban keluar rumah mengendarai sepeda dan menyapu halaman. "Hari Minggu masih terlihat keluar rumah pakai sepeda. Ada yang lihat hari itu masih nyapu," kata dia diamini Yatno warga lain.
Khotim mengatakan Tri Sugihartono selama ini tinggal seorang diri, ia telah pisah dengan sang istri sedangkan anaknya dan keluarganya berada di luar kota kebumen. "Sudah lama tinggal sendirian, katanya punya riwayat stroke ringan, sering kontrol ke dokter juga," tambahnya. (fur)
Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres, jenasah korban kali pertama ditemukan Ketua RW setempat. Berawal saat salah satu anggota keluarga yang tak bisa menghubungi korban yang diketahui tinggal sendirian di jalan Cendrawasih RT 1 RW 1 Kelurahan Tamanwinangun tepatnya depan Depo Arsip Kebumen.
Karena tak bisa menghubungi korban, kerabat itu lantas menghubungi Ketua RW 1 Surip Santoso (54). Menindaklanjuti laporan itu, Surip bersama'Lurah Tamanwinangun Titi Mulyati mengecek rumah korban. Saat itu, tercium bau busuk dan lalat hijau beterbangan dari arah rumah korban.
"Kondisi rumah terkunci rapat dengan lampu menyala. Ada bau busuk dan lalat beterbangan dari dalam," ujar Surip.
Peristiwa itu lantas dilaporkan kepada Polsek Kebumen yang datang tak lama kemudian. Polisi lantas masuk rumah dengan cara mendobrak pintu. Saat itulah, mereka mendapati korban tergeletak di ruang shalat di dalam rumahnya. Dari hasil pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban diperkirakan meninggal tiga hari sebelum ditemukan.
Korban berhasil dievakuasi oleh Tim medis PMI Kebumen yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Untuk mencegah kemungkinan covid-19, lokasi disemprot desinfektan. Selanjutnya jenazah korban dilarikan ke RSUD Soedirman Kebumen untuk keperluan visum.
Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, terpisah mengungkapkan dari hasil olah TKP yang dilakukan oleh Polsek Kebumen dan Inafis Polres Kebumen tidak menemukan kejanggalan yang mengarah pada tindak pidana pada peristiwa itu. Hal ini juga diperkuat keterangan tim medis yang juga datang ke lokasi kejadian.
"Keterangan di lapangan, korban sedang sakit. Kuat dugaan meninggal karena penyakitnya," jelas AKBP Rudy.
Khotim (52) salah satu tetangga korban mengatakan korban sempat terlihat pada Minggu 26 Juli 2020. Saat itu, korban keluar rumah mengendarai sepeda dan menyapu halaman. "Hari Minggu masih terlihat keluar rumah pakai sepeda. Ada yang lihat hari itu masih nyapu," kata dia diamini Yatno warga lain.
Khotim mengatakan Tri Sugihartono selama ini tinggal seorang diri, ia telah pisah dengan sang istri sedangkan anaknya dan keluarganya berada di luar kota kebumen. "Sudah lama tinggal sendirian, katanya punya riwayat stroke ringan, sering kontrol ke dokter juga," tambahnya. (fur)