PURWOREJO- SMK di Kabupaten Purworejo diminta dapat menangkap peluang adanya proyek besar yang dibangun di sebagian wilayah di Kabupaten Purworejo yakni pembangunan bandara udara internasional di perbatasan Purworejo Kulonprogo.
"Salah satunya dengan menyiapkan SDM. Sehingga nantinya para lulusan SMK bisa diterima kerja pada ketiga bidang tersebut,” tandas Bupati Purworejo Agus Bastian, pada kegiatan koordinasi dalam rangka pelaksanaan KBM di Kabupaten Purworejo dalam masa pandemic covid-19 di Hotel Ganesha Purworejo.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, SMK harus cepat tanggap membuat jurusan yang dibutuhkan bandara, juga waduk bener yakni orang-orang trampil bidang kepariwistaan. SMK merupakan salah satu vokasi sekolah yang dibutuhkan. SMK harus bisa memodernkan terutama di era digital ini agar benar-benar bisa memanfaatkn dengan serba digital.
“Perhotelan-Perhotelan sekarang banyak yang ambil dari SMK, tentunya SMK di Purworejo bisa ambil peluang supaya membuka jurusan hotel. Demikian juga industri pertanian juga sangat perlu masuk dalam jurusan SMK, karena sekarang banyak yang tidak tertarik di pertanian padahal Purworejo daerah pertanian,” ujarnya.
Terkait aktifitas sekolah pada masa pandemi covid kata Bupati, kita perlu sadari bersama bahwa anak-anak rentan terpapar covid terutama anak yang sekolah di TK SD dan SMP. “Mungkin SMA dan SMK berbeda, karena sudah bisa menjaga diri maka bisa dilakukan tatap muka. Namun demikian saya berharap untuk tetap melaksanakan dengan tetap mematuhi protokol Kesehatan,” harapnya.
Wakil bupati Yuli Hastuti mengatakan, keberadaan SMK yang dibawah kewenangan pemerintah Provinsi, tidak berarti pemerintah daerah sama sekali tidak terkait. Tetapi pemerintah daerah tetap brkoordinasi dengan SMK untuk menjalin komukasi dan perkembangan Pendidikan ditingkat SMA dan SMK di Purworejo.
“Rencananya saya akan menegok sekolah, dalam masa pandemi covid SMK yang akan tatap muka terutama dalam mata pelajaran praktek, untuk memastikan sesuai dengan protocol kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Musyawarah Kepala Kepala Sekolah (MKKS) SMK Ki Bandung Ngadina SPd melaporkan, kegiatan koordinasi diikuti 41 Kepala Sekolah SMK se Kabupaten Purworejo. Untuk praktek akan dilaksankan dengan tatap muka dan untuk non praktek akan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Rencananya jumlah murid dalam satu kelas dibagi dua. Sehingga yang masuk hanya setengahnya untuk bisa jaga jarak.
“Terlalu lama daring, sebenarnya anak-anak juga jenuh. Pendidikan juga tidak hanya pada mengasah kecerdasan otak tapi juga pendidikan karakter dan skil sangat penting. Ini harus seimbang. Untuk karakter dan skil kan harus tatap muka,” ujarnya.(ndi)
"Salah satunya dengan menyiapkan SDM. Sehingga nantinya para lulusan SMK bisa diterima kerja pada ketiga bidang tersebut,” tandas Bupati Purworejo Agus Bastian, pada kegiatan koordinasi dalam rangka pelaksanaan KBM di Kabupaten Purworejo dalam masa pandemic covid-19 di Hotel Ganesha Purworejo.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, SMK harus cepat tanggap membuat jurusan yang dibutuhkan bandara, juga waduk bener yakni orang-orang trampil bidang kepariwistaan. SMK merupakan salah satu vokasi sekolah yang dibutuhkan. SMK harus bisa memodernkan terutama di era digital ini agar benar-benar bisa memanfaatkn dengan serba digital.
“Perhotelan-Perhotelan sekarang banyak yang ambil dari SMK, tentunya SMK di Purworejo bisa ambil peluang supaya membuka jurusan hotel. Demikian juga industri pertanian juga sangat perlu masuk dalam jurusan SMK, karena sekarang banyak yang tidak tertarik di pertanian padahal Purworejo daerah pertanian,” ujarnya.
Terkait aktifitas sekolah pada masa pandemi covid kata Bupati, kita perlu sadari bersama bahwa anak-anak rentan terpapar covid terutama anak yang sekolah di TK SD dan SMP. “Mungkin SMA dan SMK berbeda, karena sudah bisa menjaga diri maka bisa dilakukan tatap muka. Namun demikian saya berharap untuk tetap melaksanakan dengan tetap mematuhi protokol Kesehatan,” harapnya.
Wakil bupati Yuli Hastuti mengatakan, keberadaan SMK yang dibawah kewenangan pemerintah Provinsi, tidak berarti pemerintah daerah sama sekali tidak terkait. Tetapi pemerintah daerah tetap brkoordinasi dengan SMK untuk menjalin komukasi dan perkembangan Pendidikan ditingkat SMA dan SMK di Purworejo.
“Rencananya saya akan menegok sekolah, dalam masa pandemi covid SMK yang akan tatap muka terutama dalam mata pelajaran praktek, untuk memastikan sesuai dengan protocol kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Musyawarah Kepala Kepala Sekolah (MKKS) SMK Ki Bandung Ngadina SPd melaporkan, kegiatan koordinasi diikuti 41 Kepala Sekolah SMK se Kabupaten Purworejo. Untuk praktek akan dilaksankan dengan tatap muka dan untuk non praktek akan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Rencananya jumlah murid dalam satu kelas dibagi dua. Sehingga yang masuk hanya setengahnya untuk bisa jaga jarak.
“Terlalu lama daring, sebenarnya anak-anak juga jenuh. Pendidikan juga tidak hanya pada mengasah kecerdasan otak tapi juga pendidikan karakter dan skil sangat penting. Ini harus seimbang. Untuk karakter dan skil kan harus tatap muka,” ujarnya.(ndi)