KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Untuk kali pertama DPRD menggelar Legislative Award yang bertepatan dengan Hari Jadi Kebumen ke 391 yakni 21 Agustus 2020. Dalam dilaksanakan juga pemotongan tumpeng, dari Ketua DPRD Kebumen Sarimum diberikan kepada Bupati H Yazid Mahfud, Jumat (21/8/2020).
Dalam kesempatan tersebut, dinobatkan beberapa tokoh Penggerak Kebumen dari unsur masyarakat serta anggota dewan berprestasi. Acara juga dihadiri oleh Forkompinda dan Ketua DPRD Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo dan Purworejo. Sejumlah tokoh secara mengejutkan diumumkan sebagai penerima Award.
Beberapa ketegori penghargaaan diantaranya, Kategori Aktor Penggerak Inklusi, Kategori Aktor Penggerak Ekonomi Kreatif, Kategori Aktor Penggerak Budaya, Kategori Aktor Perempuan Aspiratif, Kategori Penggerak Pemberdayaan Kemiskinan dan Kategori Legislator Kontroversi.
Ketua Legislative Award yang juga merupakan Rektor IAINU Kebumen Dr Imam Satibi MPdI menyampaikan beberapa nama muncul atas ketegori tersebut. Kemudian mengkrucut pada beberapa nama yang mendapatkan penghargaan Legislative Award. “Penghargaan untuk Anggota DPRD Kebumen meliputi diligent (rajin), aspiratif, poling, leadership perempuan dan kontroversi,” tuturnya.
Dari beberapa ketegori tersebutm Dr Faiz Alaudien Reza Mahardika menjadi pemenang untuk penggiat inklusif. Novi Wahyuningsih sebagai pemenang perempuan aspiratif, Ki Dalang Eko Suwaryo sebagai pemenang kategori budayawan, Polapike sebagai pemenang ekonomi kreatif dan Formasi menjadi pemenang pemberdayaan kemiskinan. “Sedangkan untuk penghargaan Anggota DPRD terdapat satu orang yang mendapatkan dua penghargaan sekaligus,” ungkapnya.
Untuk penghargaan Anggota DPRD Kebumen Wahid Mulyadi menjadi pemenang untuk dua ketegori, yakni diligent dan aspiratif. Sedang Adhitya Wisnu Bayu Aji mendapatkan penghargaan pemenang pemenang poling. Fitria Handini menjadi pemenang leadership perempuan sedangkan Gito Prasetyo menjadi pemenang legislator kontroversi.
Dr Imam Satibi juga menyampaikan Hari Jadi Kebumen merupakan momentum daerah yang sangat strategis untuk tk mengangkat icon-icon daerah yang potensial. Sehingga dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat. Kebanggaan sebagai warga Kebumen harus dibangun melalui ukiran ukiran prestasi kinerja baik dari masyarakat maupun kinerja lembaga perwakilan rakyat daerah atau DPRD.
“Ditengah Pandemi Covid-19 yang masih mengancam kelangsungan kehidupan mendukung Hari Ulang Tahun Hari Jadi Kebumen diselenggarakan dalam apresiasi sejumlah kategori prestasi. Kegiatan ini disamping lebih bergengsi dan berbobot juga dapat membangun Citra Kebumen dimata dunia,” ucapnya. (mam)
Dalam kesempatan tersebut, dinobatkan beberapa tokoh Penggerak Kebumen dari unsur masyarakat serta anggota dewan berprestasi. Acara juga dihadiri oleh Forkompinda dan Ketua DPRD Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo dan Purworejo. Sejumlah tokoh secara mengejutkan diumumkan sebagai penerima Award.
Beberapa ketegori penghargaaan diantaranya, Kategori Aktor Penggerak Inklusi, Kategori Aktor Penggerak Ekonomi Kreatif, Kategori Aktor Penggerak Budaya, Kategori Aktor Perempuan Aspiratif, Kategori Penggerak Pemberdayaan Kemiskinan dan Kategori Legislator Kontroversi.
Ketua Legislative Award yang juga merupakan Rektor IAINU Kebumen Dr Imam Satibi MPdI menyampaikan beberapa nama muncul atas ketegori tersebut. Kemudian mengkrucut pada beberapa nama yang mendapatkan penghargaan Legislative Award. “Penghargaan untuk Anggota DPRD Kebumen meliputi diligent (rajin), aspiratif, poling, leadership perempuan dan kontroversi,” tuturnya.
Dari beberapa ketegori tersebutm Dr Faiz Alaudien Reza Mahardika menjadi pemenang untuk penggiat inklusif. Novi Wahyuningsih sebagai pemenang perempuan aspiratif, Ki Dalang Eko Suwaryo sebagai pemenang kategori budayawan, Polapike sebagai pemenang ekonomi kreatif dan Formasi menjadi pemenang pemberdayaan kemiskinan. “Sedangkan untuk penghargaan Anggota DPRD terdapat satu orang yang mendapatkan dua penghargaan sekaligus,” ungkapnya.
Untuk penghargaan Anggota DPRD Kebumen Wahid Mulyadi menjadi pemenang untuk dua ketegori, yakni diligent dan aspiratif. Sedang Adhitya Wisnu Bayu Aji mendapatkan penghargaan pemenang pemenang poling. Fitria Handini menjadi pemenang leadership perempuan sedangkan Gito Prasetyo menjadi pemenang legislator kontroversi.
Dr Imam Satibi juga menyampaikan Hari Jadi Kebumen merupakan momentum daerah yang sangat strategis untuk tk mengangkat icon-icon daerah yang potensial. Sehingga dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat. Kebanggaan sebagai warga Kebumen harus dibangun melalui ukiran ukiran prestasi kinerja baik dari masyarakat maupun kinerja lembaga perwakilan rakyat daerah atau DPRD.
“Ditengah Pandemi Covid-19 yang masih mengancam kelangsungan kehidupan mendukung Hari Ulang Tahun Hari Jadi Kebumen diselenggarakan dalam apresiasi sejumlah kategori prestasi. Kegiatan ini disamping lebih bergengsi dan berbobot juga dapat membangun Citra Kebumen dimata dunia,” ucapnya. (mam)