KEBUMEN (kebumenekpres.com)- Pemkab Kebumen terus menggencarkan upaya penanganan covid-19. Sempat mengalami lonjakan cukup signifikan, kasus covid-19 di Kebumen tidak mengalami penambahan pada Minggu (4/10/2020).
Hanya, ada laporan pasien positif meninggal dunia. Seiring dengan itu, tercatat 152 pasien mengalami kesembuhan.
Koordinator Gugus Tugas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kebumen, CokroAminoto, menyampaikan hingga Minggu, jumlah terkonfirmasi positif covid-19 di Kebumen sejumlah 700.
"Kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 tidak bertambah. Sementara, kasus terkonfirmasi positif meninggal bertambah 1 orang atas nama SUN, Perempuan, usia 73 tahun. Adapun kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dinyatakan Sembuh bertambah 152 orang, " ujar Cokro, kemarin.
Di saat bersamaan, Cokro menyampaikan jumlah Orang Dengan Pemantauan (ODP) tercatat 3.465 orang. Dari jumlah itu, 3.459 orang diantaranya telah selesai pemantauan. Sedangkan 6 orang masih dalam pemantauan.
Adapun Pasien Dengan Pengawasan (PDP) tercatat 447 orang. "38 meninggal dunia tanpa hasil lab. Sedangkan PDP yang masih dalam pengawasan ada sebanyak 34 orang. 64 orang telah selesai pengawasan, 311 orang dengan hasil lab negatif," imbuh Cokro.
Dari sisi pemetaan wilayah, lanjut Cokro, Kebumen saat ini telah "keluar" dari zona merah. "Berdasarkan peta zonasi Kabupaten Kebumen yang dikeluarkan oleh Provinsi Jawa Tengah, edisi Kamis (01/10/20), Kabupaten Kebumen berada pada zona orange diantara Kabupaten/kota di Jawa Tengah," kata dia.
Satu kecamatan yang masih zona merah, lanjut Cokro, Kebumen. Sementara 8 kecamatan pada zona orange meliputi Ambal, Mirit, Bonorowo, Padureso, Alian, Petanahan, Sempor, Rowokele. Dan, 3 kecamatan pada zona hijau meliputi Puring, Klirong, Sadang.
Adapun 14 kecamatan berada di zona kuning meliputi Ayah, Buayan, Kewarasan, Gombong, Adimulyo, Karanganyar, Karanggayam, Sruweng, Pejagoan, Karangsambung, Poncowarno, Kutowinangun, Prembun.
Di saat bersamaan, Cokro mengungkapkan Pemkab melalui Gugus Tugas masih melakukan pemeriksaan Rapid Test dan PCR swab test. Hingga saat ini penduduk yang telah menjalani pemeriksaan menggunakan rapid test massal sebanyak 36.064 orang (3,00%) dari jumlah penduduk.
"Jumlah tersebut sudah cukup memadai, jika dibandingkan di beberapa negara yang melakukan pemeriksaan yang sama, angkanya berkisar 2,5%-3% dari jumlah penduduk," ujarnya
Sementara itu penduduk yang dilakukan pemeriksaan menggunakan PCR atau pemeriksaan swab tenggorokan 6.256 orang (0.52%) dari jumlah penduduk. Jumlah tersebut sudah memenuhi target pemeriksaan, jika dibandingkan dengan 0,1% dari jumlah penduduk menurut standar WHO.
Tak kalah penting, Cokro kembali mengingatkan agar masyarakat bersama-sama turut aktif menjaga diri dan lingkungan masing-masing dari ancaman Covid-19. Diantaranya dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Kami terus menghimbau masyarakat beserta stakeholder terkait dalam hal pokok seperti kepatuhan penggunaan masker, mencuci tangan pakai sabun dan jaga jarak , peninjauan lapangan dan tempat strategis dan pembagian APD," katanya.
Terpisah, Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz menyerukan agar masyarakat dapat benar-benar melakukan langkah yang diperlukan untuk menangani covid-19. Ia menegaskan, terpapar Covid-19 bukanlah aib. "Yang ada justru bagaimana kita bisa membantu mereka agar segera pulih," tegas Bupati.
Lanjut bupati, covid-19 bukan hanya terjadi di Kebumen. Tetapi melanda seluruh negara di dunia. (cah)