KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pasar menjadi salah satu fasilitas publik yang tetap membuka aktivitas di tengah pandemi. Kondisi tersebut tentu menjadi titik rawan penyebaran Covid-19. Salah satunya tentu saja Pasar Tumenggungan Kebumen yang menjadi pasar induk.
Bahkan pada awal pandemi, sempat ada pedagang yang terkonfirmasi positif. Namun demikian, kini kesadaran pentingnya protokol kesehatan para pedagang dan pengunjung pasar telah meningkat terutama penggunaan masker.
Kepala UPTD Pasar II Kebumen, Bambang Cahyono, mengatakan sejak awal pandemi, penerapan protokol kesehatan ketat diberlakukan di Pasar Tumenggungan bahkan pihaknya tak lelah henti mengingatkan dan menyosialisasikan protokol kesehatan kepada pedagang dan pengunjung pasar.
"Pedagang maupun pengunjung wajib mengenakan masker itu sudah menjadi kebutuhan mereka. Kemudian jarak antar pedagang pagi juga sudah kami diatur, penyediaan fasilitas tempat cuci tangan disertai sabun selalu kita kontrol dan perbaiki," kata Bambang kepada Ekspres, Sabtu (18/10)
Bambang melanjutkan, petugas Pasar Tumenggungan setiap paginya selalu mengingatkan pengunjung yang akan masuk ke pasar untuk menggunakan masker. Disisi lain, pihaknya juga berkeliling ke lapak pedagang untuk mengingatkan penggunaan masker.
"Kami juga mendapat bantuan dari BPBD terkait toren yang berisi air untuk cuci tangan, juga mengimbau pengunjung pasar untuk tidak membuang ludah sembarangan, jelasnya.
Ia melanjutkan kesadaran masyarakat yang meningkat, tidak terlepas peran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kebumen. Yakni kegiatan operasi yustisi oleh kepolisian, Satpol PP maupun gabungan beberapa pihak di pasar. Menurutnya, cara tersebut sangat efektif dalam menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan. "Kadang dari operasi mereka yang melanggar mendapat teguran, sanksi mendidik ataupun kadang push up bagi anak muda," katanya.
Sementara itu, meski ketaatan memakai masker dan protokol kesehatan para pedagang meningkat namun sejumlah pedagang masih meraskan efek pandemi covid19. Mereka mengaku covid19 sangat berdampak pada pendapatan para pedagang.
"Sejak ada covid pendapatan turun banget, pasar sepi sedangkan kebutuhan terus meningkat, kami hanya bisa pasrah," kata Nur Salim (65) warga Desa Candimulyo salah satu pedagang jam tangan di lantai dua pasar Tumenggungan (fur)