KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemerhati kebijakan Kabupaten Kebumen, Dr Teguh Purnomo menyayangkan sikap DPRD terkait hibah Bangunan RSUD Lama untuk UNS. Penolakan kalangan dewan soal kerja sama ini, menurutnya mencerminkan DPRD tak mendengarkan aspirasi masyarakat.
Terlebih, penolakan itu datang seketika sehingga terkesan emosional. “Seharusnya ada kajian dulu, tidak serta-merta menolak,” tuturnya, yang juga merupakan dosen di beberapa perguruan tinggi, Rabu (21/10/2020).
Meski yang ditolak adalah persoalan hibah, namun karena hibah diperuntukan untuk UNS, tentunya masyarakat dapat menilai jika ketua partai politik tersebut menolak kehadiran UNS di Kebumen. Padahal disisi lain, banyak masyarakat yang berharap adanya UNS di Kebumen. Adanya perbedaan sikap ketua partai dan keinginan masyarakat dapat berdampak pada resistensinya masyarakat kepada partai politik.
Dimana masyarakat merasa tidak terwakili oleh wakilnya. Hal ini sangat sederhana, dimana saat keinginan yang diwakili berbeda dengan pendapat yang mewakili tentu akan muncul resistensi. Jika kepercayaan masyarakat terhadap partai politik menurun dampaknya tentu akan kemana-mana. “Padahal sebentar lagi Kebumen akan melaksanakan hajat besar yakni Pilkada,” katanya.
Dr Teguh berharap adanya hal itu dapat diselesaikan dengan baik. Sehingga situasi menjadi kondusif. Ini sangat penting menjelang pelaksanaan hajat besar. Janganlah terus saling serang dan saling lempar. “UNS akan berdampak positif itu iya. Hibah akan mengurangi aset itu juga iya. Disinilah pentingnya pelaksanaan kajian,” tegasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Kebumen Yuniarti Widayaningsih menegaskan kehadiran UNS di Kebumen banyak dampak positifnya. Hanya saja terkait hibah perlu adanya kajian antara eksekutif dan DPRD. “Dalam hal ini persoalannya bukan pada ada atau tidak UNS di Kebumen. Melainkan apakah pemerintah harus serta merta menghibahkan aset vital berupa bangunan RSUD Lama,” jelasnya.
Sharly sapaan akrab Yuniarti Widayaningsih menegaskan pada prinsip pihaknya setuju dengan berdirinya universitas baru. Ini mengingat Masyarakat Kebumen masih perlu adanya layanan pendidikan. Dalam hal ini sebenarnya tidak menutup kemungkinan berdirinya universitas yang dibangun oleh Pemda Kebumen. Dengan adanya universitas yang dibangun oleh Pemda, tentunya akan memiliki kearifan local yang ada di Kebumen. (mam)