KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Belum juga dibangun, rencana pembangunan Perumahan Sidomoro Permai yang berlokasi di Desa Sidomoro Kecamatan Buluspesantren menuai penolakan dari warga. Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz, menyampaikan tidak mempersoalkan hal itu.
"Tak apa-apa mas, tidak ada paksaan. Itu terserah warga kok. Yang nolak ada yang menerima juga ada, itu hal biasa. ASN mau beli ya monggo tidak juga monggo,"ujar Gus Yazid, sapaan akrab Bupati Yazid, Jumat (18/12/2020).
Gus Yazid lantas sedikit membeber awal mula pembangunan Perumahan Sidomoro Permai. Bupati menyebut, perumahan ini sebenarnya bukan hal yang baru. Melainkan rencana dari dulu, khususnya terkait pengembangan kawasan Kebumen ke Selatan dimana saat ini sudah ada RSUD terminal.
Hingga kemudian, Gus Yazid menyebut ada investor yang berencana membangun perumahan bagi ASN. Sebagai Bupati, Gus Yazid menyambut baik masuknya investor ini.
Namun, Bupati menegaskan semuanya harus berdasarkan aturan yang ada.
"Ada investasi yang mau masuk terkait rumah murah untuk ASN dan pengembangan kota Kebumen, saya persilahkan degnan catatan semua harus sesuai aturan yang ada.
Investor juga beli tanah warga yang mau dijual dengan harga yang disepakati bersama. Yang tidak dijual ya gak akan dibeli. Gitu aja repot, " katanya.
Apalagi disaat bersamaan, banyak sekali ASN di Kebumen yang belum memiliki rumah sendiri. Sebagai Bupati, ia harus memikirkan bagaimana mengatasi persoalan tersebut. "Rumah adalah kebutuhan pokok setelah sandang dan pangan. Banyak sekali ASN yang belum punya rumah, Bupati sebagai pembina ASN harus memikirkan dan cari solusi. Itu saja, simple," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah warga menyatakan keberatan dengan pembangunan Perumahan Sidomoro Permai yang berlokasi di Desa Sidomoro Kecamatan Buluspesantren. Sebagai bentuk penolakan, warga memasang spanduk.
Dari sejumlah sumber, Perumahan Griya Sidomoro Permai dibangun terbatas hanya 500 unit. Harga yang ditawarkan sebesar Rp 250 juta. Untuk memiliki rumah di perumahan ini juga bisa cara dikredit dengan DP 0 persen dan angsuran mulai dari Rp 2,7 juta per bulan. Adapun spesifikasi unit rumah diantaranya luas bangunan 36 m2, luas tanah 72 m2. Nantinya perumahan ini dekat dengan Pintu Keluar Tol. Perumahan untuk para ASN ini yang diprakarsai KPRI Sumber Agung, Bank Jateng Cabang Kebumen dan PT Gunung Sari Cekatan.
Dijumpai terpisah, Kepala Desa Sidomoro, Akhmad Supriyono menyebut, adanya penolakan dari warga disebabkan lantaran minimnya sosialiasi program ini."Timbulnya polemik di warga kami saya rasa hal yang sangat wajar. Karena menurut kami, Pemkab belum melakukan sosialisasi," ujar Akhmad Supriyono ditemui kemarin.
Akhmad Supriyono, menyampaikan Perumahan Sidomoro Permai akan dibangun di Dukuh Aren Desa Sidomoro Kecamatan Buluspesantren.Berdasarkan data Desa Sidomoro, kompleks perumahan ini memiliki luas 7 hektar yang merupakan milik 120 warga.
Namun, tidak semua pemilik lahan merupakan warga Sidomoro. Ada juga pemilik dari desa sekitar seperti Tambakrejo, Murtirejo, kemudian Sangubanyu. "90 persen memang milik warga Sidomoro, namun ada juga pemilik dari warga desa lain," katanya.
Akhmad Supriyono mengakui Pemkab Kebumen sudah melakukan soft launching Perumahan Sidomoro Permai beberapa waktu lalu. Saat itu, soft launching dilakukan Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, Sekda Ujang Sugiono dan sejumlah pejabat lain.
"Hanya memang (meski sudah dilakukan soft launching) hingga kini warga belum mengetahui bagaimana nanti teknis pelaksanaanya. Termasuk harga tanah yang akan diterima oleh masyarakat. Kami dari pemdes itu hanya sebatas sosialisasi jadi belum menyebutkan angka berapa itu belum, karena kami juga belum tahu dari pihak pengembang, dan kita belum tahu berapa permeternya, " imbuh Kades seraya menyatakan akan menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat soal kesepakatan antara pemilik lahan, pengembang dan Pemkab.
Hartono, warga dan merupakan salah satu pemilik lahan ditemui terpisah, menyampaikan tetap keberatan jika lahan sawah miliknya akan dibangun perumahan ASN. Menurutnya sawah sudah menjadi sumber penghasilan dan bisa diwariskan untuk anak cucu nanti.
"Semisal tanah saya di beli satu meternya 1 juta. Terus nanti anak cucu saya gimana. Sedangkan sawah ini sudah menjadi lahan sumber penghasilan saya sejak dulu," katanya. (cah/mam)