KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Dua Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Kebumen mendeklarasikan sebagai pesantren bebas rokok. Kedua Ponpes tersebut yakni Al Huda Jetis Kebumen dan Al Kamal Kuwarasan. Peresmian dua pondok pesantren sebagai pesantren sehat dan ramah anak dilaksanakan oleh Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz, Selasa (29/12/2020).
Turut hadir dalam peresmian tersebut, Direktur Pendidikan Diniyah dan Ponpes Kemenag RI Waryono, Deputi V Kepala Bidang Partisipasi Organisasi Keagamaan Dodi Muhammad Hidayat, Kasubdit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi Theresia Sandra Dian Ratih, dan Global Partner Research Community Empowerment Fauzi Ahmad Noor dan Kepala Dinkes Dwi Budi Satrio. Turut hadir sejumlah perwakilan pondok pesantren di Kebumen.
Bupati H Yazid menyampaikan kesehatan menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan. Oleh karenanya pemerintah perlu menjamin kesehatan warganya termasuk untuk kalangan pesantren. Dengan tidak merokok, kalangan pesantren akan menjadi hal baik untuk kesehatan. "Memang dalam Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR), tempat pendidikan dan ibadah dilarang untuk merokok," tuturnya.
Bupati H Yazid menyebutkan Kebumen telah menetapkan Perda KTR sejak tahun 2017. Kemudian hingga kini diteruskan oleh desa dengan menerapkan Perdes serupa. Ini di sebanyak 35 desa. Bupati berharap, embrio dua pesantren yang mendeklarasikan diri bebas rokok tersebut dapat merambah ke lingkungan pendidikan lain di Kebumen. "Harapannya Kabupaten Kebumen terjaga kesehatannya baik di Ponpes maupun pendidikan formal lain," imbuhnya.
Dalam mensuport kegiatan keagamaan, lanjut Bupati H Yazid, Pemkab Kebumen sangat konsen. Bupati juga menyebut dalam satu tahun setidaknya terdapat Rp 3 miliar anggaran digelontorkan melalui Bagian Kesra Setda. Adapun bantuan diberikan untuk pondok pesantren maupun tempat peribadatan di Kebumen.
Sementara itu, Direktur Program Muhammadiyah Steps-UMY Supriyatiningsih menyampaikan menjaga kesehatan dengan tidak merokok diharapkan dapat menciptakan SDM yang unggul. Apalagi permasalahan Kebumen salah satunya hingga kini tingginya pengangguran. Disisi lain, dengan hal ini diharapkan dapat ikut menunjang target Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030. (mam)